Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Yuk Mengenal Batu Ginjal dan Cara Pengobatannya

Basuki Eka Purnama
26/4/2024 10:29
Yuk Mengenal Batu Ginjal dan Cara Pengobatannya
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER Spesialis Urologi Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Dyandra Parikesit menjelaskan apa yang dimaksud dengan batu ginjal dan cara mengobatinya agar tidak menyebabkan penurunan fungsi ginjal.

"Batu ginjal terbentuk dari endapan garam dan mineral yang berkumpul menjadi satu dan umumnya tidak bergejala," kata Dyandra, dikutip Jumat (26/4).

Meskipun tidak bergejala, batu ginjal yang menyumbat saluran kemih dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, mulai dari nyeri, perdarahan, hingga penurunan fungsi ginjal.

Baca juga : Hati-hati! Ini 12 Gejala dari Penyakit Ginjal

Oleh karena itu, kondisi batu ginjal perlu segera ditangani agar ginjal dan saluran kemih dapat berfungsi normal kembali.

Ada beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya batu ginjal, antara lain sering menahan buang air kecil, kurang minum air (dehidrasi), hingga kadar garam yang tinggi dalam urine.

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu pun menyarankan sejumlah tindakan pencegahan agar masyarakat terhindar dari batu ginjal.

Baca juga : Nyeri Pinggang Akibat Kanker Ginjal Atau Batu Ginjal Sulit Dibedakan

"Kita cukupi konsumsi air putih 2-3 liter sehari. Kalau menjalankan puasa, idealnya tetap diupayakan demikian dengan pembagian minum air putih saat buka puasa, makan malam, dan sahur," kata Dyandra.

Selain itu, batasi konsumsi garam kurang dari 2.300 mg per hari, dan hindari merokok serta minum alkohol. 

Jangan lupa menerapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat dan menghindari makanan cepat saji, tinggi garam, serta tinggi purin.

Baca juga : Gejala Batu Ginjal, Nyeri di Perut Bagian Bawah

Namun, jika pasien sudah telanjur mengalami batu ginjal, ada beberapa tindakan pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengeluarkan batu ginjal tersebut. Mulai dari tindakan minim invasif (tindakan dengan sayatan dalam jumlah minim) hingga noninvasif (tanpa sayatan).

"Salah satunya adalah RIRS atau Retrograde Intrarenal Surgery menggunakan teropong dalam saluran kemih, dan menghancurkan batu ginjalnya dengan laser yang minim invasif," terangnya.

Tidak hanya RIRS, pasien juga dapat diobati dengan tindakan minim invasif lainnya, yakni PCNL atau Percutaneous Nephrolithotomy untuk batu ginjal dengan ukuran lebih besar dan URS atau Ureteroscopy yang menggunakan laser untuk menghancurkan batu.

Baca juga : Kristal di Urine belum Tentu Pertanda Batu Ginjal

Selain itu, terdapat pengobatan non-invasif lainnya bernama ESWL atau Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy untuk batu berukuran kecil (kurang dari 20 mm) dan berbentuk lunak. 

Tindakan ini dilakukan dengan menghancurkan batu ginjal menggunakan gelombang kejut selama kurang lebih satu jam.

"Pilihan pengobatan tersebut ada plus dan minus-nya. Biasanya, tindakan pengobatan minim invasif memiliki angka bebas batu cukup tinggi, seperti RIRS, PCNL, dan URS," kata dia.

Dia menambahkan, "Sementara, untuk ESWL, karena non-invasif biasanya fragmen pertumbuhan batu dan angka bebas batunya relatif lebih rendah, sehingga memerlukan terapi berkala. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya