Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Pengendalian Resistensi Antimikroba Membutuhkan Kerja Bersama yang Berkelanjutan

Rahmatul Fajri
01/6/2025 20:40
Pengendalian Resistensi Antimikroba Membutuhkan Kerja Bersama yang Berkelanjutan
Mou untuk pengendalian resistensi antimikroba.(Dok. Essity-Kemenkes)

UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi. Kerja sama dan strategi yang mumpuni dibutuhkan untuk menekan potensi ancaman kesehatan global akibat AMR.

Direktur Bisnis Essity untuk Asia Tengah dan Timur, Danny Cho, mengatakan resistensi antimikroba merupakan salah satu tantangan kesehatan global paling mendesak saat ini. Kondisi ini melemahkan efektivitas pengobatan modern dan meningkatkan angka kematian akibat infeksi yang sebelumnya dapat disembuhkan.

"Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia berada di garis depan dalam menangani isu ini," kata Danny, dalam keterangan tertulisnya, Minggu, (1/6).

Untuk mewujudkan pengendalian AMR yang maksimal, kerja sama antara berbagai pihak sangat dibutuhkan, khususnya dengan pemerintah.

Danny mengatakan, untuk mendukung upaya pengendalian AMR, pihaknya telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Kesehatan. Hal dilakukan sebagai tonggak penting dalam kerja sama pelayanan kesehatan berkelanjutan dalam kerangka Sweden-Indonesia Sustainability Partnership (SISP).

Penandatanganan yang berlangsung dalam SISP Healthcare Conference 2025 itu menegaskan peran Essity sebagai mitra pelaksana utama yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan dan Perawatan Sosial Swedia untuk mendukung agenda pengendalian AMR nasional di Indonesia. Kemitraan ini sejalan dengan kesepakatan antar-pemerintah (G2G) antara Swedia dan Indonesia yang mengedepankan sistem kesehatan berkelanjutan, digitalisasi, dan ketahanan layanan kesehatan masyarakat.

“Sesuai dengan misi kami Breaking Barriers to Wellbeing kami ingin membantu mengatasi tantangan untuk mewujudkan kesehatan dan kesejahteraan di Indonesia. Dengan keahlian kami dan dukungan teknologi Sorbact, kami tak hanya berkontribusi pada peningkatan hasil perawatan pasien, tetapi juga mendukung penguatan upaya nasional dalam menanggulangi resistensi antibiotik," katanya. (H-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya