Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
PUNCAK ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) adalah masa yang paling dinanti, namun juga paling menantang. Jutaan jemaah berkumpul di satu tempat, ibadah haji merupakan aktivitas ibadah yang memerlukan energi besar, serta suhu udara ekstrem di Tanah Suci yang kerap mencapai titik tertingginya, risiko heat stroke atau serangan panas menjadi ancaman serius.
Heat stroke merupakan situasi kedaruratan yang dapat mengancam jiwa, jika tidak ditangani dengan cepat.
Heat stroke terjadi ketika suhu udara tinggi dan tubuh tidak lagi mampu mengontrol suhunya sendiri sehingga menyebabkan suhu inti tubuh meningkat drastis mencapai di atas 40 derajat Celsius atau 104 derajat Fahrenheit.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo mengatakan kondisi tersebut dapat merusak otak, jantung, ginjal, dan otot.
Gejala umum meliputi suhu tubuh yang sangat tinggi, kulit panas, merah, dan kering atau terkadang lembap jika masih ada keringat, sakit kepala berdenyut, pusing dan kebingungan, mual dan muntah, denyut nadi cepat dan kuat, hingga hilang kesadaran atau kejang.
Kementerian Kesehatan bersama dengan Kementerian Agama terus-menerus mengingatkan jemaah untuk menjaga kesehatan dengan sebaik-baiknya.
"Kami tak bosan-bosan mengimbau agar para jemaah menjaga kesehatan, diatur minum air putih/zamzamnya hingga mencapai 2 liter dan cegah dehidrasi dengan rutin minum oralit. Bagi jemaah yang mempunyai riwayat penyakit komorbid harap selalu menyediakan obat-obatannya di tas kecil yang selalu dibawa," kata Liliek dalam keterangan resmi, Minggu (1/6).
Lebih lanjut, ia pun menjelaskan bahwa para jemaah dapat melakukan berbagai upaya pencegahan heat stroke antara lain;
1. Hidrasi maksimal adalah kunci utama
Minum air putih dengan teratur, jangan menunggu haus. Minumlah air putih sesering mungkin, sedikit demi sedikit, setiap 15-20 menit. Manfaatkan Air Zamzam, minumlah air zamzam yang melimpah ruah.
"Rutin minum oralit untuk menggantikan cairan elektrolit tubuh yang hilang karena suhu udara yang tinggi, hindari minuman manis dan berkafein seperti minuman bersoda, kopi, atau teh manis justru bisa mempercepat dehidrasi. Dan bawa botol minum pribadi dengan selalu menyediakan botol minum yang dapat diisi ulang," ungkapnya.
2. Lindungi diri dari paparan sinar matahari langsung
Gunakan pelindung kepala seperti topi lebar, payung, atau kanebo/handuk basah yang dililit di kepala sangat efektif melindungi dari sengatan matahari.
Cari tempat berteduh, sebisa mungkin, hindari beraktivitas di bawah terik matahari langsung, terutama antara pukul 10.00 hingga 16.00. Manfaatkan tenda atau area yang teduh.
3. Istirahat cukup dan jangan memaksakan diri
Prioritaskan istirahat, meskipun semangat ibadah tinggi, tubuh memerlukan istirahat. Tidur yang cukup sangat penting untuk memulihkan stamina.
Kenali batas diri, jika merasa lelah, pusing, atau tidak enak badan, segera beristirahat. Jangan memaksakan diri untuk melakukan aktivitas yang terlalu berat.
4. Nutrisi seimbang dan konsumsi makanan tepat waktu
Makan dengan teratur dan konsumsi makanan yang disiapkan tepat waktu. Perhatikan batas waktu konsumsi, makanan yang diberikan memiliki batas waktu konsumsi yang tertera.
Jangan mengonsumsi makanan yang sudah lewat batas waktu karena berisiko terkontaminasi bakteri. Konsumsi makanan bergizi dengan pastikan asupan nutrisi seimbang untuk menjaga energi dan daya tahan tubuh.
5. Manfaatkan teknologi sederhana
Semprotan air yang berisi air dingin atau air zamzam sehingga dapat memberikan efek sejuk dan membantu menurunkan suhu tubuh. Kipas angin genggam/portabel atau kipas manual dapat membantu sirkulasi udara di sekitar tubuh.
6. Segera cari pertolongan kesehatan jika menunjukkan gejala
"Jangan tunda lagi, jika jemaah lain menunjukkan gejala heat stroke atau merasa tidak enak badan, segera laporkan kepada petugas kesehatan terdekat. Penanganan dini sangat penting untuk menyelamatkan jiwa," tegasnya.
Sediakan selalu obat-obatan pribadi di dalam tas kecil yang selalu dibawa ke mana pun berada. Informasikan kondisi kesehatan. Bagi jemaah jika memiliki riwayat penyakit tertentu, informasikan kepada ketua rombongan atau tenaga kesehatan haji kloter (TKHK).
“Semoga dengan tips-tips mencegah heat stroke ini, para jemaah dapat melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji di Armuzna dengan aman, nyaman, dan khusyuk, sehingga memperoleh haji yang mabrur. Ingat, kesehatan adalah modal utama dalam beribadah,” pungkasnya. (Z-1)
Kemenag menyampaikan permohonan maaf terkait sejumlah kendala selama puncak ibadah haji 2025 di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina). Kendala itu yakni evakuasi jemaah dari Muzdalifah ke Mina
Pada pelaksanaan kesehatan haji saat di Armuzna akan disediakan layanan konsultasi medis oleh dokter umum dan spesialis, obat dan perbekkes, fasilitas rujukan, dan ambulans.
“Jika ada oknum yang memungut biaya kepada jemaah karena ikut Murur atau safari wukuf lansia khusus, segera laporakan ke Kawal Haji dan WA atau Call Center di Nomor +966 50 350 0017,”
Tim Pengawas Haji DPR RI, Marwan Dasopang, meminta Kemenag segera menyusun skenario darurat untuk mengantisipasi kepadatan dan gangguan pergerakan jemaah haji di Armuzna.
Kementerian Agama menjelaskan skema pergerakan jemaah haji Indonesia saat puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuza).
MENTERI Agama Nasaruddin Umar menyatakan saat ini jadwal penerbangan jemaah haji sudah mulai lancar.
POST-Hajj Blues merupakan kondisi emosional yang dialami sebagian jemaah setelah kembali dari ibadah haji.
Kepala Bidang Perlindungan Jemaah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Harun Arrasyid, mengungkapkan ada tiga jemaah haji yang hilang.
Post-Umrah/Hajj Syndrome merupakan kondisi transisi psikologis, emosional, dan spiritual yang dialami oleh sebagian jamaah setelah menunaikan ibadah besar.
Fikri menyebut secara teknis, penyelengaraan haji di Arab saudi dikelola oleh Mashariq, tapi ternyata tidak ada komunikasi yang lancar.
Untuk covid-19 ini, menurutnya, pemeriksaan tidak Langsung di dalam di Asrama haji, ada pemeriksaan lebih lanjut, tapi kalau pengambilan swabnya saat jemaah haji tiba.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved