Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Program Murur dan Safari Wukuf Khusus tidak Dipungut Biaya

Ihfa Firdausya
04/6/2025 10:25
Program Murur dan Safari Wukuf Khusus tidak Dipungut Biaya
Ilustrasi(ANTARA FOTO)

PELAKSANAAN program Murur dan Safari Wukuf Lansia Khusus dipastikan tidak dipungut biaya alias gratis. Hal itu disampaikan Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Muchlis M Hanafi dalam keterangannya, Rabu (4/6).

“Jika ada oknum yang memungut biaya kepada jemaah karena ikut Murur atau safari wukuf lansia khusus, segera laporakan ke Kawal Haji dan WA atau Call Center di Nomor +966 50 350 0017,” ujar Hanafi.

PPIH Arab Saudi kembali menerapkan Program Murur pada fase puncak haji 1446 H/2025 M. Program Murur adalah pergerakan jemaah haji Indonesia dari Arafah melintas di Muzdalifah untuk mabit tanpa turun dari bus, lalu menuju Mina.

Sesuai Keputusan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah No 137 tahun 2025, Program Murur diikuti oleh jemaah haji Indonesia dengan beberapa kriteria. Ada enam kriteria yakni lanjut usia, risiko tinggi, penyandang disabilitas, obesitas, pengguna kursi roda, dan/atau pendamping Jemaah Haji yang ditugaskan oleh Ketua Kloter. Hanafi menyebut tahun ini program Murur diikuti lebih dari 59 ribu jemaah yang sudah terdaftar.

Sementara itu, Safari Wukuf Lansia Khusus adalah program yang disiapkan PPIH Arab Saudi untuk memfasilitasi jemaah haji lansia dan disabilitas untuk mengikuti wukuf di Arafah, meski hanya sebentar dan tetap berada di bus.

Jemaah diberangkatkan menggunakan bus yang disiapkan secara khusus lalu diberangkatkan menuju Arafah menjelang waktu Zuhur. Setelah dirasa cukup mengikuti proses wukuf, jemaah lansia dan disabilitas ini kembali menuju hotel yang disiapkan sebagai tempat transit mereka.

Pelaksanaan puncak haji yaitu wukuf di Arafah tinggal menghitung hari. Untuk mempersiapkan penyelenggaraan puncak haji, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi diberangkatkan secara bertahap mulai Selasa (3/6). Tahap pertama, rencananya akan diberangkatkan 141 petugas Daerah Kerja Bandara. Mereka selanjutnya akan bertanggung jawab untuk melayani operasional haji di Arafah.

"Saya minta kita semua siapkan fisik, siapkan mental kita. Mari kita hadirkan diri kita untuk bersiap melayani tamu Allah di masa puncak haji ini," pesan Kepala Daker Bandara Abdul Basir.

Selama masa puncak haji yang dikenal dengan masa Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina), seluruh PPIH Arab Saudi terorganisir dalam sebuah Satuan Operasi (Satop). Di dalamnya terdapat tiga satuan tugas (Satgas), yaitu: Satgas Arafah, Satgas Muzdalifah, dan Satgas Mina.

Satgas Arafah akan diisi petugas yang berasal dari Daker Bandara. Sementara Satgas Muzdalifah diisi petugas Daker Makkah dan Satgas Mina diisi petugas Daker Madinah. Berdasarkan Rencana Perjalanan Haji (RPH), jemaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan ke Arafah pada 8 Zulhijah 1446 H atau bertepatan dengan 4 Juni 2025.

Jemaah diberangkatkan dari Makkah menuju Arafah dalam tiga trip. Trip pertama pada pukul 07.00-11.00 WAS, trip kedua pada pukul 11.30-16.00 WAS, dan trip ketiga pada 16.30-21.00 WAS.(M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya