Headline
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.
SEBUAH studi terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti dari Florida State University College of Medicine telah menemukan hubungan mengejutkan antara status pernikahan dan risiko terkena demensia.
Penelitian ini menunjukkan bahwa individu yang tidak pernah menikah memiliki kemungkinan lebih rendah untuk mengalami demensia dibandingkan mereka yang menikah.
Temuan ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa pernikahan memberikan manfaat kesehatan, termasuk perlindungan terhadap penyakit kognitif.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Alzheimer's & Dementia menganalisis data kesehatan dari 24.107 lansia dengan rata-rata usia 71,8 tahun selama periode 18 tahun.
Para peserta dikategorikan berdasarkan status hubungan mereka: menikah, bercerai, duda atau janda, dan tidak pernah menikah. Hasilnya menunjukkan:
Namun, setelah mempertimbangkan faktor lain seperti pendidikan, genetika, dan kondisi kesehatan, perbedaan signifikan hanya terlihat pada individu yang tidak pernah menikah (24% lebih rendah) dan mereka yang bercerai (17% lebih rendah).
Para peneliti mengusulkan beberapa alasan di balik temuan ini:
Namun, para peneliti juga mencatat bahwa temuan ini tidak menunjukkan hubungan sebab-akibat langsung antara pernikahan dan demensia. Faktor-faktor lain seperti kualitas hubungan pernikahan dan tingkat kebahagiaan juga dapat memengaruhi hasil.
Penelitian ini menantang asumsi lama bahwa pernikahan selalu memberikan manfaat kesehatan. Sebaliknya, hasilnya menunjukkan bahwa status hubungan seseorang dapat memengaruhi kesehatan kognitif dengan cara yang kompleks. Para ahli menyerukan penelitian lebih lanjut untuk memahami mekanisme di balik temuan ini.
Meskipun pernikahan sering dianggap sebagai sumber dukungan sosial dan emosional, penelitian ini menunjukkan bahwa kehidupan lajang mungkin memiliki keuntungan tertentu dalam hal risiko demensia.
Namun, penting untuk diingat bahwa kualitas hubungan dan gaya hidup memainkan peran besar dalam menentukan kesehatan seseorang.
Sumber: Yahoo News, Alzheimer's & Dementia Journal
Berbeda dari Alzheimer, FTD lebih sering menyerang usia muda, biasanya antara 40 hingga 65 tahun.
KABAR mengenai kondisi kesehatan aktor legendaris Bruce Willis yang semakin menurun akibat Demensia Frontotemporal (FTD) menarik perhatian publik.
KELUARGA Bruce Willis menghadapi situasi menyedihkan sejak ia didiagnosis mengidap demensia frontotemporal (FTD), keluarga menginformasikan secara terbuka
Aktor legendaris Bruce Willis dilaporkan tidak lagi bisa berbicara, membaca, atau berjalan akibat penurunan kondisi demensia.
Demensia adalah istilah umum untuk kumpulan gejala penurunan kognitif, sedangkan Alzheimer merupakan salah satu jenis demensia
Peneliti melatih dan menguji AI pada lebih dari 3.600 pemindaian, termasuk gambar dari pasien dengan demensia dan orang tanpa gangguan kognitif.
KELELAWAR vampir punya cara yang sangat aneh untuk mendapatkan energi. Hal itu diungkapkan para ilmuwan setelah menempatkan mereka di atas treadmill.
Pola makan nabati yang kaya buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan biji-bijian menyediakan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal.
Ahli biologi, Joan Robert, berpendapat bahwa tubuh akan menghasilkan hormon melatonin ketika kita tidur dalam keadaan lampu dimatikan.
BAB terlalu sering atau terlalu jarang dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan mendasar.
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik.
TIM peneliti asal Korea Selatan berhasil menciptakan inovasi baru pengalihan molekuler yang bisa membalikkan transisi sel kanker menjadi tidak ganas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved