Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
TRADISI mudik yang telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman. Pakar Sosiologi Pedesaan IPB University, Prof Sofyan Sjaf, mengungkapkan sejumlah faktor yang memengaruhi perbedaan mudik zaman dulu dan sekarang.
Menurut Prof Sofyan, motivasi utama orang untuk mudik pada masa lalu lebih berakar pada tradisi yang kuat. Dulu, mudik adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, terutama bagi mereka yang sudah berusia lanjut.
"Namun, dengan meningkatnya jumlah usia produktif serta kemajuan teknologi, tradisi ini mulai mengalami pergeseran," ungkapnya.
Lanjutnya, saat ini, banyak masyarakat yang memilih merayakan Lebaran di Tanah Suci atau justru orangtua yang menghampiri anak di perantauan, bukan sebaliknya.
Selain itu, biaya dan moda transportasi yang semakin beragam dan terjangkau juga turut mengubah pola mudik di masyarakat.
Ia juga menyoroti perubahan dalam cara seseorang menunjukkan kesuksesan saat mudik.
Jika dahulu mudik lebih berorientasi pada silaturahmi dan refleksi perjalanan hidup, kini banyak yang menjadikannya sebagai ajang flexing atau pamer keberhasilan melalui media sosial.
"Budaya materialisme saat ini semakin tinggi, dan kearifan lokal yang dulu kental dalam tradisi mudik mulai terkikis. Banyak orang kini lebih menonjolkan pencapaian mereka di media sosial dibandingkan nilai-nilai tradisional mudik," jelasnya.
"Dulu, silaturahmi dilakukan dengan berkunjung dari rumah ke rumah sanak saudara dan tetangga. Sekarang, masyarakat cenderung berkumpul di satu tempat, seperti lokasi wisata atau tempat tertentu untuk mengadakan halal bi halal," ujar Prof Sofyan.
Selain itu, sebutnya, budaya sungkeman yang dulunya menjadi ciri khas Lebaran juga mulai berkurang, tergantikan oleh komunikasi melalui media sosial.
Menurut Prof Sofyan, pada masa lalu, kendaraan umum menjadi pilihan utama. Saat ini, semakin banyak orang yang menggunakan kendaraan pribadi, sehingga menyebabkan peningkatan kemacetan di jalur mudik.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa budaya mudik memiliki dampak ekonomi yang signifikan bagi desa.
"Mudik mampu meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong perputaran uang di desa. Para pelaku usaha di daerah dapat meraup keuntungan lebih besar selama musim mudik," jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa tren migrasi dari desa ke kota masih menjadi tantangan besar, karena banyak masyarakat desa yang masih menganggap kota sebagai pusat aktivitas.
"Untuk itu, negara harus fokus menitikberatkan pendekatan cara membangun desa lebih baik dan lebih sistematis agar potensi sumber daya di pedesaan tidak terus berkurang," tutupnya. (Z-1)
Budi mengatakan, ada lebih dari 900 barang yang dilaporkan oleh para penyelenggara negara itu. Total barang ditaksir lebih dari lima ratus jura rupiah.
Ancaman gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal berpotensi terjadi sepanjang 2025, akibat ketidakpastian ekonomi global.
DIREKTUR Utama Pelindo Arif Suhartono menyampaikan bahwa penyebab utama dari kemacetan yang terjadi di Tanjung Priok disebabkan karena meningkatnya jumlah kendaraan
Selama angkutan Lebaran 2025, Pelni juga menyediakan total 12.750 tiket gratis untuk arus mudik dan arus balik.
Jenama produk kecantikan di bawah naungan ParagonCorp, Oh My Glam (OMG) sukses menggelar Program Mudik Gratis pada Lebaran lalu.
Menhub Dudy Purwagandhi mengungkapkan bahwa pengguna angkutan umum pada masa Angkutan Lebaran 2025 (21 Maret - 11 April 2025) tercatat mengalami kenaikan 8,5%
Angka kecelakaan lalu lintas pada masa Lebaran 2025 tercatat sebanyak 4.640 kecelakaan atau turun sebesar 34,31% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
MENJELANG akhir masa arus balik lebaran 2025 ini Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah mencatat konsumsi Pertamax melonjak signifikan sebanyak 77%.
SURVEI yang dilakukan Next menunjukkan hampir 90 persen penumpang mengaku puas dengan pelayanan PT Kereta Api Indonesia atau KAI selama arus mudik Lebaran 2025.
DINAS Lingkungan Hidup dan Kebersihan atau DLHK Kota Depok, Jawa Barat, mengangkut ribuan ton lebih sampah dari 11 wilayah kecamatan selama momen mudik dan libur lebaran 2025.
Jumlah itu disebut mengalami penurunan sebesar 25,76% dari data tahun 2024 pada periode yang sama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved