Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ini Hubungan Antara Masalah Tidur dengan Gangguan Pernafasan

Basuki Eka Purnama
24/3/2025 09:40
Ini Hubungan Antara Masalah Tidur dengan Gangguan Pernafasan
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER spesialis telinga, hidung dan tengorokan (THT) dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Trimartani, menjelaskan hubungan masalah tidur dengan gangguan pernapasan.

Trimartani menyampaikan bahwa masalah tidur bisa menyebabkan gangguan pernapasan.

"Ketika seseorang kurang tidur, gangguan pernapasan bisa terjadi, termasuk terjadinya respons arousal yang memicu hipoksia dan hiperkapnia, kondisi di mana tubuh kekurangan oksigen dan kelebihan karbon dioksida," katanya.

Dia juga mengatakan bahwa saluran napas yang sehat merupakan kunci untuk menikmati tidur yang berkualitas.

Trimartani mengemukakan pentingnya memahami hubungan antara tidur dan pernapasan dalam upaya untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Sementara itu dokter spesialis THT Retno S Wardani menyampaikan bahwa banyak masalah tidur yang disebabkan oleh gangguan pernapasan, salah satunya apnea tidur obstruktif (Obstructive Sleep Apnea/OSA).

Menurut dia, OSA terjadi ketika saluran napas atas kolaps saat tidur dan kondisi ini bisa menyebabkan pernapasan terhenti sejenak semasa
tidur.

Ia menyampaikan bahwa OSA dapat ditandai dengan mengorok, kelelahan, dan peningkatan tekanan darah.

Orang yang mengalami obesitas, berusia di atas 50 tahun, dan lingkar pinggangnya lebih dari 37 cm, menurut dia, berisiko mengalami gangguan semacam itu.

Retno menyarankan pelaksanaan evaluasi penyumbatan hidung dan kantuk pada siang hari untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya OSA,
yang gejala utamanya antara lain sering sakit kepala pada pagi hari dan mengalami insomnia yang mengganggu.

"Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pasien dengan OSA yang mengalami penyumbatan hidung dan kantuk di siang hari, sering kali lebih muda dan lebih ramping, meski tampak sehat secara fisik," pungkasnya. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya