Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pneumonia: Penyebab, Gejala, dan Langkah Pencegahan

Gemma R Zaneta
03/1/2025 21:20
Pneumonia: Penyebab, Gejala, dan Langkah Pencegahan
Pneumonia, atau paru-paru basah, adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada kantong udara (alveoli) di paru-paru, sehingga mengganggu pernapasan. (freepik)

PNEUMONIA, yang juga dikenal sebagai paru-paru basah, adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada kantong-kantong udara (alveoli) di salah satu atau kedua paru-paru. Peradangan ini membuat alveoli terisi cairan atau nanah, sehingga penderitanya mengalami kesulitan bernapas.

Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, termasuk orang dewasa, anak-anak, bahkan bayi yang baru lahir.

Pneumonia yang disebabkan virus maupun bakteri bersifat menular. Artinya, penderita dapat menyebarkan penyakit ini melalui udara, misalnya saat bersin atau batuk, yang menghasilkan tetesan cairan.

Untuk mencegah penularan, penderita disarankan menggunakan masker guna menahan cairan yang keluar dari mulutnya.

Penyebab Pneumonia

Pneumonia bisa disebabkan infeksi bakteri, virus, atau jamur. Virus yang sering menjadi penyebab pneumonia meliputi virus influenza, respiratory syncytial virus (RSV), dan SARS-CoV-2. Sedangkan bakteri yang paling umum memicu penyakit ini adalah Streptococcus pneumoniae.

Faktor Risiko Pneumonia

Walaupun pneumonia dapat menyerang siapa saja, tetapi beberapa orang lebih berisiko terkena pneumonia.

  • Anak-anak di bawah usia 2 tahun karena sistem kekebalan tubuh mereka masih dalam tahap perkembangan.
  • Baik perokok aktif maupun pasif memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena pneumonia.
  • Tinggal di area padat penduduk atau lingkungan yang kurang higienis dapat memperbesar peluang terjadinya infeksi.
  • Individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS, kanker, atau mereka yang sedang menjalani kemoterapi, lebih rentan terhadap pneumonia.

Gejala Pneumonia

Tanda-tanda serta gejala ringan pneumonia sering kali mirip dengan flu, seperti demam dan batuk.

Namun, gejala tersebut biasanya berlangsung lebih lama dibandingkan flu biasa. Jika tidak ditangani dengan baik, gejala yang lebih serius dapat muncul, antara lain:

  • Nyeri dada saat bernapas atau batuk.
  • Batuk yang disertai dahak.
  • Cepat merasa lelah.
  • Demam disertai menggigil.
  • Mual dan muntah.

Pengobatan dan Pencegahan Pneumonia

Penanganan pneumonia disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan kondisi pasien. Pneumonia yang disebabkan infeksi bakteri biasanya diobati dengan antibiotik. Selain itu, dokter mungkin meresepkan obat lain untuk mengurangi gejala seperti batuk, demam, atau nyeri.

Pencegahan pneumonia dapat dilakukan melalui berbagai langkah, seperti mendapatkan vaksinasi, menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan secara rutin, menghindari menyentuh hidung atau mulut dengan tangan yang kotor, serta menjauhi kontak dengan orang yang sedang sakit.

Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada paru-paru dan bisa menyerang siapa saja, terutama kelompok rentan. Dengan pengelolaan yang baik, risiko komplikasi pnumonia dapat diminimalkan, sehingga kualitas hidup penderita tetap terjaga.

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Kesadaran pada kesehatan adalah kunci utama dalam melawan pneumonia. (Alodokter/halodoc/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya