Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Gelontorkan Rp40 M, UT Buktikan Komitmen Riset untuk Riset dan Pengabdian Masyarakat

Syarief Oebaidillah
06/2/2025 20:38
Gelontorkan Rp40 M, UT Buktikan Komitmen Riset untuk Riset dan Pengabdian Masyarakat
Penyerahan Kontrak Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) serta Anugrah Karya Inovasi UT 2025 di UTCC di Universitas Terbuka, Pondok Cabe.(Dok. MI)

DALAM rangka pencapaian target jumlah riset atau  penelitian dan pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) setiap tahun Universitas Terbuka (UT) memberikan pendanaan internal kepada para dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa diploma, mahasiswa sarjana, hingga mahasiswa pascasarjana. Pada tahun 2025 dana yang dikeluarkan UT untuk pelaksanaan penelitian dan PkM mencapai Rp40 miliar.

"Alokasi dana sebesar ini menunjukkan komitmen UT dalam pelaksanaan darma penelitian dan PkM," kata Rektor UT, M Yunus pada Kegiatan Penyerahan Kontrak Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) serta Anugrah Karya Inovasi UT 2025 di UTCC di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis, (5/2).

Dikatakan, M Yunus, kegiatan yang mengangkat tema “Riset Inovasi dan  Pemberdayaan Masyarakat Menuju Indonesia Emas” tersebut telah rutin diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UT setiap awal tahun.

Menurut Yunus, UT mendorong para dosen untuk melakukan penelitian kolaborasi dengan mitra universitas atau lembaga lain, baik dari dalam maupun luar negeri, seperti, ICE Institut, dan BRIN. UT juga tergabung dalam Riset Kolaborasi Indonesia (RKI) dan Pengabdian Masyarakat Kolaborasi Indonesia (PMKI) yang diinisiasi oleh Forum LP/LPPM/DRPM/LPM/DPPM dari 24 Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) sehingga UT mampu mengimbangi dan juga belajar dari PTNBH lain agar dapat jadi lebih kuat dalam hal riset dan pengabdian kepada masyarakat. Yunus juga menekankan program yang dilaksanakan LPPM UT  juga melibatkan para mahasiswa.

"Mahasiswa harus  diberi ruang untuk riset termasuk para dosen. Saya harap manfaatkan dana ini untuk memperkuat riset," tukasnya.

Yunus juga mengingatkan untuk tidak berpuas diri dengan dana yang tersedia. "Mari kita optimalkan semuanya, guna mencapai Indonesia Emas," pungkas Yunus yang pada 16 Januari lalu dilantik menjabat Rektor UT menggantikan Rektor lama Profesor Ojat Darojat, yang mendapat tugas dan amanat sebagai Deputi di Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Rangkaian Kegiatan Riset dan PkM

Pada kesempatan sama Ketua LPPM UT, Dewi Artati Padmo Putri, menjelaskan rangkaian kegiatan tersebut berupa penyerahan kontrak penelitian dan PkM tahun anggaran 2025, penayangan dan penyerahan Katalog Karya Inovasi dan Pengabdian UT untuk Negeri Tahun 2024, dan pemberian anugrah karya inovasi dan pengabdian Catha Sancaya Universitas Terbuka.

Adapun Skema riset yang diselenggarakan UT meliputi riset kompetitif skema mahasiswa, dosen pemula, dasar, terapan, dan pengembangan; riset penugasan; dan riset kolaborasi. Selain itu, skema PkM yang diselenggarakan UT meliputi PkM Dosen, PkM Kewirausahaan untuk Mahasiswa, PkM Nasional Desa Binaan, dan PkM Internasional.

"Kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di lingkungan Universitas Terbuka merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun. Setiap dosen wajib untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan PkM, baik sebagai ketua atau sebagai anggota peneliti," ungkap Dewi.

Sedangkan Karya Inovasi dan Pengabdian yang dihasilkan didokumentasikan dengan baik pada Katalog Karya Inovasi dan Pengabdian Universitas Terbuka untuk Negeri. Katalog ini merupakan kumpulan karya yang diinisiasi oleh civitas akademika UT Tahun 2024.

Dewi mengutarakan tahun ini terpilih 40 karya inovasi yang terdiri atas 10 produk dari penelitian keilmuan, 10 produk dari kegiatan PkM, dan 20 produk riset inovasi. Produk tersebut dihasilkan dari proses riset dan PkM yang telah dilakukan pada tahun 2024.

Dikatakan UT terus berkomitmen mengembangkan potensi dosen dan tenaga kependidikan, tenaga fungsional, dan mahasiswa melalui kegiatan penelitian dan PkM untuk pengembangan ilmu dalam menghasilkan produk yang inovatif dan berdaya guna bagi masyarakat. Produk yang dinilai sangat inovatif dan berdaya guna kemudian diberikan penghargaan yang dinamakan Catha Sancaya Universitas Terbuka.

"Catha Sancaya merujuk pada kepedulian dan keterlibatan, partisipasi aktif untuk berbuat sesuatu bagi lingkungan hidup dan masyarakat, keterlibatan dan partisipasi diwujudkan melalui profesi atau hasil pembelajaran dari ilmu yang didapatkan dalam kehidupan," papar Dewi.

"Universitas atau  yang hebat adalah kampus yang memiliki dosen yang rajin dan produktif dalam riset atau meneliti dengan berfokus pada kualitas riset untuk masuk scopus supaya bisa dihilirisasi," ujar Wakil Rektor UT, Rahmat Budiman. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya