Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Mahasiswa S1 Ditawarkan Dana Riset untuk Kembangkan Pangan Fungsional untuk Kesehatan

Basuki Eka Purnama
04/6/2025 19:50
Mahasiswa S1 Ditawarkan Dana Riset untuk Kembangkan Pangan Fungsional untuk Kesehatan
Pengumuman program bantuan dana riset bagi mahasiswa S1, dilakukan secara daring dan ditkuti oleh berbagai perguruan tinggi dari seluruh Indonesia. (MI/HO)

MENGANGKAT tema Penelitian Pangan Fungsional Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal, program Indofood Riset Nugraha (IRN) periode 2025-2026 menawarkan dana riset bagi mahasiswa dari semua jurusan namun diutamakan bagi mahasiswa yang melakukan riset untuk menyelesaikan kuliah strata 1-nya.

Proposal penelitian bisa diajukan mulai 4 Juni hingga 31 Juli 2025. 

Sosialisasi Program Indofood IRN, yang merupakan program bantuan dana riset bagi mahasiswa S1, ditakukan secara daring dan ditkuti oleh berbagai perguruan tinggi dari seluruh Indonesia. 

Program ini juga bertujuan mendorong minat mahasiswa melakukan riset-riset yang berkualitas, khususnya dalam pengembangan pangan fungsional. 

Pangan fungsional adalah sumber pangan yang tidak hanya berperan sebagai sumber energi dan gizi, tetapi juga mempunyai khasiat tertentu yang dapat memberikan kontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat.

Head of Corporate Communications Indofood Stefanus Indrayana mengatakan, ‘Pangan fungsional masih menjadi tema yang relevan untuk diangkat. Kita sadari bersama bahwa ndonesia masih menghadapi tantangan-tantangan di bidang kesehatan yang perlu kita tangani bersama." 

"Kesehatan erat kaitannya dengan asupan yang kita berikan ke dalam tubuh kita. Pangan, selain sebagai sumber energi dan gizi bagi kita, juga bisa memberikan manfaat secara langsung bagi kesehatan kita. Oleh karenanya, riset sangat diperlukan untuk mengembangkan produk pangan serta menemukan inovasi-inovasi produk pangan fungsional dari kearifan fokal yang kita miliki." 

"Melalui IRN kami ajak teman-teman mahasiswa. Tidak hanya sebagai syarat kelulusan, tetapi melakukan riset yang unggul dan dapat diaplikasikan di kehidupan kita.” lanjutnya mengungkapkan bahwa selama ini partisipas! riset dari perguruan tinggi dari wilayah timur Indonesia masih sedikit.

“Kami berharap tahun ini parfisipasi mahasiswa dari witayah timur Indonesia akan meningkat. Mengapa? Karena disana memiliki sumber pangan yang berlimpah dan fungsional. Contohnya buah merah yang ada di Papua, kaya nutrisi dan juga besar manfaatnya bagi kesehatan,” ujarnya di hadapan mahasiswa dari 8 perguruan tinggi dari wilayah timur Indonesia yang turut hadir mengikuti sosialisasi IRN secara daring.

Program IRN adalah salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) Indofood yang secara konsisten mendorong minat riset generasi muda. IRN telah dilaksanakan sejak 2006 dan tidak hanya memberikan dana riset, namun juga pendampingan dari Tim Pakar selama melakukan penelitian. Tahun lalu, proposal penelitian yang masuk berjumlah 614 proposal dan masih didominasi cleh universitas-universitas dari wilayah barat Indonesia.

Hingga saat ini, Program IRN telah mendanai lebih dari 1.300 proposal penelitian. Pada sosialisasi kali ini, salah satu penerima dana IRN periode 2023-2024, Faizal Muttagin dari Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada berkesempatan untuk berbagi pengalamannya.

“Siapa di sini yang masih bimbang menentukan topik penelitian? Mau meneliti topik ini tapi terkendala dana, meneliti yang itu tapi fidak sesuai keinginan. Sama, saya juga begitu dulu. IRN adalah program keren dari Indofood yang mensupport secara finansial kepada mahasiswa tingkat akhir untuk merealisasikan ide, penelitian impian kalian," ujar Faizal. 

"Dengan ikut IRN, kalian bisa melakukan penelitian impian kalian tanpa khawatir soal dana. Tidak cuma itu. Kalian juga akan dibimbing langsung oleh tim pakar IRN sehingga penelitiannya jadi lebih terarah dan berkualitas tentunya. Paling seru di akhir program akan dipilih peneliti terbaik dan memperoleh hadiah spesial dari Indofood. Jadi tunggu apa lagi yuk segera daftakan diri kalian dan jadilah bagian dari Indofood Riset Nugraha." 

Saya sudah buktikan sendiri manfaatnya sekarang, giliran kalian yang buktikan sendiri manfaatnya...Good Luck!" imbuhnya sambil menyemangati mahasiswa yang hadir.

Faizal melakukan penelitian yang berjudul "Inovasi Feed additive Berbahan Essential Oil untuk Meningkatkan Kandungan Antioksidan dan Kualitas Daging Broiler sebagai Pangan Fungsional.” Sosialisasi Program IRN secara lengkap dapat dilihat di Youtube Rumah Indofood.
IRN dan Penelitian Pangan Fungsional

Ketua Tim Pakar IRN, Prof Purwiyatno Haryadi mengatakan ‘IRN berhasil mendorong penelitian pangan fungsional berbasis potensi dan kearifan lokal di Indonesia. Program ini telah berhasil merangsang inovasi mahasiswa dalam memantaatkan kekayaan hayati dan tradisi lokal untuk mengatasi masalah kesehatan.” 

Keberhasilan program ini terlihat dari banyaknya judul penefitian yang diusulkan dan didanai, yang secara langsung berkaitan dengan tema “Penelitian Pangan Fungsional Berbasis Potensi dan kearifan Lokal” 

Dari proposal yang disampaikan, terlihat bahwa para mahasiswa secara akfif mengeksplorasi beragam bahan baku lokal, mulai dari umbi-umbian (porang, ubi jalar, talas, ganyong), hasil laut (rumput laut, ikan, rusip), buah-buahan endemik (parijoto, kawista, anggur papua), hingga rempah dan tanaman herbal (secang, kelor, jintan hitam, temulawak) bahkan, limbah pertanian pun divalorisasi menjadi produk bernilai tambah. Dari sisi produk, penelitian IRN menghasilkan berbagai usulan pangan fungsional inovatif dalam beragam format: minuman serbuk/sembiotik, snack bar, biskuit, roti, hingga produk analog dan penyedap rasa. Ini menunjukkan kreativitas dalam mengubah bahan mentah menjadi bentuk yang lebih mudah diterima dan memiliki nilai komersial.

Fokus utama penelitian adalah mengatasi masalah kesehatan krusial seperti stunting, diabetes mellitus, berbagai penyakit degeneratif (kanker, jantung, Alzheimer), kekurangan gizi, hingga masalah pencernaan dan imunitas. Hal ini mencerminkan relevansi penelitian dengan kebutuhan masyarakat. 

“Secara umum, respon mahasiswa sangat positif dan antusias. Mereka tidak hanya menunjukkan minat tinggi, tetapi juga kemampuan untuk berinovasi dan menerapkan pendekatan muitidisiplin dalam mengembangkan solusi pangan fungsional yang berbasis pada potensi dan kearifan lokal Indonesia. Ini adalah indicator kuat bahwa program IRN berhasil menumbuhkan generasi peneliti yang peduli akan kesehatan dan keberlanjutan pangan di tanah air,” jelasnya.

Cara Mengikuti Program IRN Bantuan dana riset Program RN diperuntukkan bagi mahasiswa S1 dari semua jurusan yang akan melakukan penelitian sebagai tugas akhirnya. Berikut ketentuan umum Program RN:

  • Penelitian diajukan dalam rangka penyelesaian tugas akhir Sesuai dengan tema Program IRN yaitu : Penelitian Pangan Fungsional Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal 
  • Format atau sistematika proposal sesuai panduan
  • Penelitian dilakukan sesuai dengan bidang studi pengusul
  • Proposal wajib mendapatkan persetujuan Dosen Pembimbing/Dekan, diseriai dengan cap lembaga (halaman pengesahan dan surat pernyataan peserta)
  • Jangka waktu penelitian paling lama 1 (satu) tahun
  • Penelitian dilakukan dalam wilayah Republik indonesia
  • Menyertakan riwayat hidup lengkap Peneliti dan Dosen Pembimbing
  • Proposal penelitian diajukan kepada Sekretariat Panitia IRN, dikiim melalui email : [email protected]
  • Batas pengumpulan terakhir : 31 Juli 2025
  • Pengumuman penerima dana IRN : Awal September 2025

Objek penelitiannya adalah sumberdaya hayati berbasis potensi dan kearifan lokal meliputi produk petanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, kelautan, peternakan dan air. 

Cakupan bidang penelitian meliputi Agro-Teknolgi (Budidaya), Teknologi Proses/Pengolahan, Gizi dan Kesehatan Masyarakat serta Sosial Budaya, Ekonomi dan Pemasaran.

“Kami percaya riset bisa menjadi sarana bagi teman-teman mahasiswa untuk mengasah dan melatih kemampuan berpikir kiitis dan logis guna menemukan sofusi ilmiah maupun inovasi-inovasi yang diperlukan. Lewat program IRN, eksplorasi terus ide kreatif kalian, gali pemikiran-pemikiran segar, mari bersama-sama ikut berkontribusi dalam peningkatan kesehatan masyarakat dan ketahanan pangan bangsa kita," ujar Indrayana. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya