Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

UMY Duduki Posisi 801-1.251 Pemeringkatan Dunia Times Higher Education by Subject 2025

Media Indonesia
25/1/2025 18:15
UMY Duduki Posisi 801-1.251 Pemeringkatan Dunia Times Higher Education by Subject 2025
UMY mencatat prestasi gemilang dengan kembali masuk dalam pemeringkatan perguruan tinggi pada Times Higher Education (THE) by Subject 2025.(Dok UMY)

UNIVERSITAS Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mencatat prestasi gemilang dengan kembali masuk dalam pemeringkatan perguruan tinggi pada Times Higher Education (THE) by Subject 2025. Capaian ini tidak hanya menegaskan kualitas pendidikan yang dimiliki kampus Muda Mendunia, tetapi juga mengukuhkan posisi UMY di kancah global dari riset atau penelitian yang dihasilkan. 

Melalui konsistensinya dalam berinovasi melalui penelitian, UMY berhasil menduduki peringkat 801-1.251 dunia pada 2025. Kampus Muda Mendunia menghasilkan 57 juta sitasi, 18 juta publikasi penelitian, bahkan hingga mendapatkan lebih dari 93 ribu respons survei dari akademisi di seluruh dunia. 

Terdapat tiga bidang keilmuan dari UMY yang berhasil masuk ke dalam perangkingan. Pertama, dalam penelitian kategori ilmu sosial yang meliputi ilmu sosial, ilmu politik dan hubungan internasional, serta ilmu komunikasi dan media, UMY menduduki peringkat tujuh di Indonesia dan posisi ke 801-1.000 dunia. 

Kedua, penelitian dengan subjek Ekonomi dan Bisnis terdiri atas bisnis dan ekonomi, akuntansi & keuangan, dan ekonomi serta ekonometrika, UMY berada di posisi ketujuh di Indonesia juga peringkat 801+ global. Ketiga, subjek penelitian teknik yang mencakup teknik sipil, teknik elektro, dan teknik mesin, UMY ada di urutan ke-11 di Indonesia serta peringkat 1251+ dunia.

Kolaborasi global dan kemitraan berbasis multihelix diyakini menjadi salah satu indikator keberhasilan UMY dalam mendapatkan peringkat memukau ini. Rektor UMY Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc menjelaskan bahwa kolaborasi serta kerja sama, baik itu di tingkat nasional maupun internasional, menjadi suatu hal yang fundamental. 

"Masuknya UMY dalam peringkat THE by Subject 2025 menjadi bukti nyata bahwa UMY berhasil menjalin kolaborasi yang berdampak, baik di tingkat internasional maupun dengan berbagai pemangku kepentingan dalam ekosistem multihelix. Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat posisi UMY di tingkat dunia, tetapi juga menunjukkan bahwa kampus Muda Mendunia mampu memberikan kontribusi nyata melalui sinergi akademik dengan pemerintah, industri, dan masyarakat," jelas Nurmandi saat diwawancarai pada Sabtu (25/1). 

Sejalan dengan Nurmandi, Kepala Bidang Pengembangan Organisasi, Badan Pengembangan dan Perencanaan (BPP) UMY Dr. Mega Hidayati, M.A. pun menegaskan pengakuan ini dilihat sebagai bukti nyata keberhasilan UMY dalam mencapai standar internasional yang bisa memperkuat kampus Unggul dan Islami ini sebagai salah satu universitas kelas dunia. 

"Saat ini UMY berhasil masuk dalam berbagai peringkat internasional, seperti Quacquarelli Symonds (QS) World University Rankings, QS Asian University Rankings, QS Sustainability World University Rankings, Times Higher Education (THE) World University Rankings, THE Impact Rankings, dan UI Greenmetric World University Rankings," pungkas Mega kepada BHP UMY pada Sabtu (25/1).

Kendati demikian, keberhasilan UMY di THE by Subject 2025 semakin mengukuhkan komitmen kampus untuk terus memberikan yang terbaik. Sebab capaian ini dinilai sebagai langkah penting yang menunjukkan bahwa UMY mampu bersaing di kancah global. 

Menurut Mega, posisi UMY yang berada di peringkat 801-1.251 dunia juga menjadi tanda bahwa kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh UMY dengan menerapkan standar internasional telah mendapatkan pengakuan global.

"Ke depan UMY perlu terus meningkatkan kualitas risetnya baik itu dalam subjek ilmu sosial, ekonomi dan bisnis, maupun teknik. Selain itu, ke depan kolaborasi akan semakin dilebarkan dengan menyasar industri akademik bahkan pemerintah," tutupnya. (RO/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya