Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Kuning Telur vs Gorengan: Mana yang Lebih Berbahaya untuk Kolesterol Tinggi?

 Gana Buana
29/1/2025 19:32
Kuning Telur vs Gorengan: Mana yang Lebih Berbahaya untuk Kolesterol Tinggi?
Kuning Telur vs Gorengan(Freepik)

BAGI individu dengan kadar kolesterol tinggi, pemilihan makanan yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung. Dua jenis makanan yang sering menjadi perhatian adalah kuning telur dan gorengan.

Namun, mana di antara keduanya yang lebih berisiko bagi penderita kolesterol tinggi?

Kandungan Kolesterol dalam Kuning Telur

Kuning telur dikenal memiliki kandungan kolesterol yang tinggi. Menurut data dari National Institutes of Health (NIH), satu butir telur besar mengandung sekitar 186 mg kolesterol, yang sebagian besar terdapat pada kuningnya.

Meskipun demikian, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi telur tidak secara signifikan meningkatkan kadar kolesterol darah pada sebagian besar individu. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam The American Journal of Clinical Nutritionmenemukan bahwa konsumsi hingga satu butir telur per hari tidak terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung pada populasi umum.

Namun, bagi individu dengan kondisi tertentu, seperti diabetes tipe 2, konsumsi telur yang berlebihan mungkin perlu diperhatikan.

Risiko Kesehatan dari Gorengan

Gorengan, di sisi lain, sering kali mengandung lemak trans dan lemak jenuh yang tinggi. Konsumsi lemak trans telah terbukti meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik), yang berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.

Sebuah meta-analisis yang dipublikasikan dalam BMJ menyimpulkan bahwa asupan lemak trans berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner.

Berdasarkan bukti ilmiah yang ada, konsumsi gorengan tampaknya lebih berisiko bagi individu dengan kolesterol tinggi dibandingkan dengan kuning telur.

Namun, penting untuk diingat bahwa respons terhadap makanan dapat bervariasi antara individu. Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau ahli gizi sebelum membuat perubahan signifikan dalam pola makan Anda.

Sumber:



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya