Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
TELUR merupakan sumber protein hewani yang sudah menjadi pangan pokok dan banyak dikonsumsi masyarakat. Apalagi dengan datangnya bulan Ramadan, konsumsi telur diprediksi akan meningkat. Namun, sebagian masyarakat cenderung menghindari makan telur karena diyakini akan meningkatkan kolesterol jahat dan risiko penyakit kardiovaskular.
Benarkah demikian? Pakar IPB University dari Fakultas Peternakan Zakiah Wulandari menyatakan bahwa hal itu adalah fakta yang mengacu pada kandungan di kuning telur.
“Mengonsumsi kuning telur dapat meningkatkan kolesterol jahat adalah fakta. Pada bagian kuning telur, kandungan kolesterolnya sebesar 5% dari total lemak,” ucapnya dikutip dari laman resmi IPB University, Sabtu (15/2).
Dalam satu butir telur, rata-rata mengandung 186 mg kolesterol, sementara rekomendasi hariannya berkisar 100-300 mg per hari. Untuk yang memiliki hiperkolesterol, maksimal asupan kolesterol 200 mg per hari. Kolesterol ini tidak hanya didapat dalam telur, bisa didapatkan dari pangan hewani yang lain.
Bagi penderita diabetes, penyakit kardiovaskular, dan tekanan darah tinggi, Zakiah merekomendasikan konsumsi maksimal dua butir telur per minggu. Konsumsi dapat dinaikkan tanpa mengonsumsi bagian kuning telur. Sementara bagian putih telur merupakan sumber protein, sehingga akan sangat bermanfaat bagi tubuh.
“Untuk orang yang sehat, rekomendasi konsumsi telur dengan kuning telurnya adalah satu butir per hari. Rekomendasi ini tidak akan meningkatkan penyakit kardiovaskular,” tambahnya.
Ia menyampaikan, dalam satu butir terdapat putih dan kuning telur. Kalori putih telur dalam 100 gram adalah 45 kkal dengan kadar air 88%, protein 11%, serta lemak 0,03% dan karbohidrat 0,04%. Sementara itu, dalam 100 gram kuning telur mengandung 353 kkal, dengan kadar air 49%, protein 18%, lemak 29%, dan karbohidrat 0,2%
Adapun dalam 100 gram telur utuh (putih dan kuning telur dicampur) mengandung 150 kkal, dengan kadar air 75%, protein 12%, lemak 10%, dan kadar karbohidrat 2%. (M-2)
Oat dan gandum utuh terbukti secara ilmiah bisa membantu menurunkan kolesterol karena tinggi serat larut yang dapat mengikat kolesterol dalam usus.
Kolesterol tinggi jika dibiarkan dapat membuat pembuluh darah menyempit dan mengeras.
MASYARAKAT diajak tanggap terhadap dampak kolesterol yang dapat memengaruhi kualitas hidup.
Daging kambing yang dikonsumsi dalam jumlah banyak dapat membuat seseorang lebih mudah terkena kolesterol dan menaikkan tekanan darah.
Konsumsi telur yang berlebihan tentu akan memberikan dampak bagi tubuh salah satunya penumpukan kolesterol yang meningkatkan risiko penyakit.
Ingin kolesterol tetap normal tanpa obat? Simak 5 cara alami menurunkan kolesterol, mulai dari menjaga berat badan, rutin olahraga, hingga konsumsi serat tinggi.
Kuning telur dan gorengan. Namun, mana di antara keduanya yang lebih berisiko bagi penderita kolesterol tinggi?
Vitamin D bisa didapat dari kuning telur, susu kedelai hingga jamur maitake
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved