Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat akan potensi cuaca ekstrem yang dipengaruhi oleh sejumlah fenomena atmosfer dalam seminggu ke depan. Angin Monsun Asia yang mendominasi wilayah Indonesia, fenomena La Nina lemah, serta aktivitas gelombang atmosfer seperti Gelombang Rossby Ekuator dan Gelombang Kelvin, menjadi faktor utama yang meningkatkan potensi hujan di banyak wilayah.
BMKG menjelaskan, Gelombang Rossby Ekuator yang berpropagasi ke arah barat saat ini terpantau aktif di beberapa wilayah, seperti Samudra Hindia barat Sumatra Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Utara, hingga Samudra Pasifik utara Papua. Sementara itu, Gelombang Kelvin yang bergerak ke arah timur aktif di wilayah selatan Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Papua Selatan. “Analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR) menunjukkan nilai negatif yang semakin signifikan, mengindikasikan peningkatan potensi hujan,” ujar BMKG, Minggu (19/1).
BMKG juga memantau keberadaan bibit siklon tropis 90S di Samudra Hindia selatan Jawa Timur dan 91S di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur. Kedua bibit siklon ini diperkirakan menciptakan perlambatan kecepatan angin yang dapat memanjang hingga wilayah Nusa Tenggara Timur. Deputi Bidang Meteorologi BMKG menyatakan, “Kecepatan angin maksimum di sekitar bibit siklon tersebut berpotensi mencapai lebih dari 25 knot. Namun, potensi bibit siklon 90S untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24–72 jam ke depan masih dalam kategori rendah hingga sedang, sedangkan bibit siklon 91S masih dalam kategori rendah,” jelasnya.
Daerah konvergensi dan pertemuan angin (konfluensi) yang terpantau di sejumlah wilayah, seperti Sumatra, Laut Jawa, Laut Banda, hingga Laut Arafuru, turut meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan. Kelembapan udara yang cenderung basah di lapisan bawah hingga atas, ditambah labilitas lokal yang kuat, semakin mendukung proses pembentukan awan-awan konvektif yang berpotensi menyebabkan hujan lebat.
BMKG memperkirakan cuaca di Indonesia pada periode 20–23 Januari 2025 umumnya berawan, namun hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat disertai kilat atau petir serta angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah. Wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat meliputi Sumatera Utara, Jambi, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, hingga Papua Selatan. Sementara itu, hujan lebat hingga sangat lebat diperkirakan terjadi di Aceh, Jakarta, Jawa Timur, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. “Kami juga mengingatkan agar masyarakat selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG, seperti situs, media sosial, atau aplikasi infoBMKG, untuk mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem ini,” tutupnya. (Ata/P-3)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk periode Minggu, 17 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 RI.
BMKG membuat sistem peringatan dini tsunami Indonesia (InaTEWS) yang resmi beroperasi sejak 11 November 2008.
BMKG memprakirakan hujan lebat hingga sangat lebat akan melanda beberapa wilayah Indonesia pada Sabtu, 16 Agustus 2025.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
BMKG kini menempatkan diri sebagai lembaga strategis berbasis sains dan teknologi yang menjadi salah satu ujung tombak pembangunan dan kebijakan nasional.
Warga DKI Jakarta hari ini, Kamis 14 Agustus 2025, bisa menyiapkan agenda luar ruang tanpa khawatir hujan.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di pekan kedua bulan Agustus 2025. Data tersebut dihimpun pada periode 11 hingga 12 Agustus 2025
CUACA ekstrem berpotensi di sejumlah daerah di Jawa Tengah, Senin (12/8), hujan ringan hingga lebat mengguyur sebagian besar daerah sehingga diminta warga untuk waspada
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah masih berlangsung dengan ketinggian 1,25-3,5 meter sehingga cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Gelombang tinggi di perairan tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
CUACA ekstrem tak hanya menjadi ancaman di musim penghujan. Dalam beberapa hari terakhir, hujan deras hingga ekstrem kembali mengguyur sejumlah wilayah di Tanah Air,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved