Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat akan potensi cuaca ekstrem yang dipengaruhi oleh sejumlah fenomena atmosfer dalam seminggu ke depan. Angin Monsun Asia yang mendominasi wilayah Indonesia, fenomena La Nina lemah, serta aktivitas gelombang atmosfer seperti Gelombang Rossby Ekuator dan Gelombang Kelvin, menjadi faktor utama yang meningkatkan potensi hujan di banyak wilayah.
BMKG menjelaskan, Gelombang Rossby Ekuator yang berpropagasi ke arah barat saat ini terpantau aktif di beberapa wilayah, seperti Samudra Hindia barat Sumatra Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Utara, hingga Samudra Pasifik utara Papua. Sementara itu, Gelombang Kelvin yang bergerak ke arah timur aktif di wilayah selatan Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Papua Selatan. “Analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR) menunjukkan nilai negatif yang semakin signifikan, mengindikasikan peningkatan potensi hujan,” ujar BMKG, Minggu (19/1).
BMKG juga memantau keberadaan bibit siklon tropis 90S di Samudra Hindia selatan Jawa Timur dan 91S di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur. Kedua bibit siklon ini diperkirakan menciptakan perlambatan kecepatan angin yang dapat memanjang hingga wilayah Nusa Tenggara Timur. Deputi Bidang Meteorologi BMKG menyatakan, “Kecepatan angin maksimum di sekitar bibit siklon tersebut berpotensi mencapai lebih dari 25 knot. Namun, potensi bibit siklon 90S untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24–72 jam ke depan masih dalam kategori rendah hingga sedang, sedangkan bibit siklon 91S masih dalam kategori rendah,” jelasnya.
Daerah konvergensi dan pertemuan angin (konfluensi) yang terpantau di sejumlah wilayah, seperti Sumatra, Laut Jawa, Laut Banda, hingga Laut Arafuru, turut meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan. Kelembapan udara yang cenderung basah di lapisan bawah hingga atas, ditambah labilitas lokal yang kuat, semakin mendukung proses pembentukan awan-awan konvektif yang berpotensi menyebabkan hujan lebat.
BMKG memperkirakan cuaca di Indonesia pada periode 20–23 Januari 2025 umumnya berawan, namun hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat disertai kilat atau petir serta angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah. Wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat meliputi Sumatera Utara, Jambi, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, hingga Papua Selatan. Sementara itu, hujan lebat hingga sangat lebat diperkirakan terjadi di Aceh, Jakarta, Jawa Timur, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. “Kami juga mengingatkan agar masyarakat selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG, seperti situs, media sosial, atau aplikasi infoBMKG, untuk mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem ini,” tutupnya. (Ata/P-3)
Waspadai banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah, karena air laut pasang masih berlangsung dengan ketinggian maksimum 1 meter.
Daerah perlambatan kecepatan angin atau konfluensi terpantau memanjang dari perairan Barat-Bengkulu hingga Barat-Sumatera Barat, di pesisir selatan Jawa Timur hingga Jawa Tengah
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan
GEMPA bumi bermagnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, pada Rabu (23/7) pukul 21.06 WITA, mengakibatkan tiga rumah warga mengalami kerusakan.
BMKG mencatat sebanyak 11 gempa susulan terjadi setelah gempa utama bermagnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/7) malam.
Poso, Provinsi Sulawesi Tengah diguncang gempa bumi, Kamis (24/7). Gempa bumi itu merupakan gempa dangkal dan tidak berpotensi tsunami
Air laut pasang (rob) tersebut berdampak terhadap sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Kendal, Semarang, Demak, Jepara dan Pati.
Puncak musim kemarau di Riau berlangsung pada Juli, berbeda dengan mayoritas wilayah Indonesia yang puncaknya terjadi di Agustus.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk Rabu, 23 Juli 2025, dengan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah
BMKG merilis prakiraan cuaca 21 Juli 2025: waspadai gelombang tinggi, hujan petir, dan potensi banjir rob di berbagai wilayah Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved