Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
CUACA ekstrem masih berpotensi di 21 daerah di Jawa Tengah Minggu (29/12), terutama di kawasan pegunungan, dataran tinggi dan Pantura bagian timur, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali memperingatkan waspada ancaman bencana hidrometeorologi.
Pagi Minggu (20/12) cuaca daerah di Jawa Tengah berawan, namun memasuki siang, sore hingga awal malam diperkirakan akan diguyur hujan ringan-sedang secara merata di seluruh daerah dengan waktu bervariasi, bahkan cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir masih berpotensi di 21 daerah.
Cuaca ekstrem di Jawa Tengah ini, dapat berdampak terjadinya bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir hingga angin puting beliung seperti terjadi pada Sabtu (28/12) melanda sejumlah daerah seperti Rembang, Pati dan Brebes hingga menimbulkan puluhan rumah warga rusak serta puluhan pohon serta tiang listrik tumbang.
"Waspadai ancaman bencana hidrometeorologi, karena cuaca ekstrem masih berpotensi di 21 daerah pada Minggu (20/12) ini," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Arif N.
Berdasarkan pengamatan citra satelit cuaca Minggu (29/12) pukul 05.00 WIB, ungkap Arif, potensi cuaca ekstrem di Jawa Tengah terjadi di Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Karanganyar, Sragen, Temanggung, Magelang, Ungaran, Salatiga dan Ambarawa.
Selain itu, lanjut Arif, cuaca ekstrem juga berpotensi di Pati, Kudus, Jepara, Demak, Kajen, Slawi, Bumiayu dan Majenang. "Sedangkan hujan ringan-sedang berpeluang di Cilacap, Kebumen, Brebes, Surakarta, Semarang, Purworejo, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Purwodadi, Blora, Rembang, Kendal, Batang, Pemalang, Pekalongan dan Tegal," imbuhnya.
Menurut Arif angin bertiup dari barat laut ke timur dan selatan ke barat laut berkecepatan 3-25 kilometer per jam, suhu udara berkisar 19-33 derajat celcius dan suhu udara 60-95 persen, ketinggian gelombang di perairan utara 0,5-1,25 meter dan di perairan selatan Jawa Tengah 1,25-2,5 meter.
Sementara itu Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Wahyu Sri Mulyani mengungkapkan bahwa peluang hujan juga masih terjadi di sejumlah perairan di Jawa Tengah Minggu (29/12), meskipun air laut pasang (rob) menurun dan kembali normal namun gelombang tinggi masih terjadi.
"Diminta kepada warga beraktivitas di perairan dan pesisir tetap waspada terhadap gelombang tinggi," ujarnya.
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah masih berlangsung dengan ketinggian 1,25-3,5 meter sehingga cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Gelombang tinggi di perairan tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
Gelombang tinggi hingga 4 meter juga masih berlangsung di perairan selatan dan ketinggian 2,5 meter di perairan Karimunjawa bagian timur.
Gelombang tinggi disertai angin kencang di perairan pantai selatan Cianjur dilaporkan terjadi sejak Senin (28/7).
Rentetan hujan deras terbaru telah menewaskan 30 orang di Beijing hingga Senin tengah malam dan memaksa 80 ribu lebih jiwa direlokasi.
Pemerintah di Thailand dan Vietnam bersiap menghadapi dampak Topan Wipha dengan mengerahkan berbagai perangkat tanggap darurat dan bencana.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di pekan kedua bulan Agustus 2025. Data tersebut dihimpun pada periode 11 hingga 12 Agustus 2025
CUACA ekstrem berpotensi di sejumlah daerah di Jawa Tengah, Senin (12/8), hujan ringan hingga lebat mengguyur sebagian besar daerah sehingga diminta warga untuk waspada
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah masih berlangsung dengan ketinggian 1,25-3,5 meter sehingga cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Gelombang tinggi di perairan tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
CUACA ekstrem tak hanya menjadi ancaman di musim penghujan. Dalam beberapa hari terakhir, hujan deras hingga ekstrem kembali mengguyur sejumlah wilayah di Tanah Air,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved