Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

10 Kelompok Ini Rentan Terkena Aritmia, Termasuk Mereka yang Memiliki Kepribadian Tipe A

 Gana Buana
18/1/2025 21:30
10 Kelompok Ini Rentan Terkena Aritmia, Termasuk Mereka yang Memiliki Kepribadian Tipe A
Kelompok yang rentan terkena Aritmia(Freepik)

ARITMIA jantung, atau gangguan irama jantung, merupakan kondisi medis yang dapat memengaruhi fungsi jantung secara signifikan.

Salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko aritmia adalah kepribadian tipe A. Individu dengan kepribadian tipe A dikenal memiliki sifat ambisius, kompetitif, dan sering mengalami stres.

Sifat-sifat ini dapat memengaruhi kesehatan jantung secara negatif.

Hubungan antara Kepribadian Tipe A dan Aritmia Jantung

Penelitian menunjukkan bahwa individu dengan kepribadian tipe A memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit jantung koroner, yang sering kali disertai dengan aritmia.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Kesehatan pada tahun 2013 menemukan bahwa terdapat hubungan signifikan antara tipe kepribadian dan kejadian penyakit jantung koroner.

Penelitian ini menunjukkan bahwa risiko penyakit jantung dapat dicegah hingga 3,03% dengan mereduksi tipe kepribadian tertentu.

Selain itu, seorang ahli aritmia di Heartology Cardiovascular Hospital, Dicky Armein Hanafy, menyatakan bahwa faktor emosional, termasuk kepribadian tipe A, dapat meningkatkan risiko terjadinya aritmia seperti fibrilasi atrium.

Ia menjelaskan bahwa individu dengan kepribadian tipe A, yang cenderung perfeksionis dan emosional, memiliki risiko lebih tinggi terkena fibrilasi atrium dibandingkan dengan individu yang lebih santai dan tidak mudah stres.

Kelompok Lain yang Berisiko Terkena Aritmia

Selain kepribadian tipe A, terdapat beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko aritmia jantung, antara lain:

1. Individu dengan Penyakit Jantung

Orang yang memiliki penyakit jantung, seperti penyakit jantung koroner atau gagal jantung, lebih rentan terhadap aritmia. Kerusakan pada jantung dapat memengaruhi sistem kelistrikan jantung dan meningkatkan risiko gangguan irama jantung.

2. Pengidap Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan perubahan struktural pada jantung, termasuk pembesaran atrium, yang dapat mengganggu aliran listrik jantung dan menyebabkan aritmia.

3. Pengidap Diabetes

Kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh dapat merusak pembuluh darah dan saraf yang mengatur detak jantung, yang meningkatkan risiko terjadinya aritmia seperti fibrilasi atrium.

4. Penderita Gangguan Tiroid

Gangguan pada kelenjar tiroid, seperti hipertiroidisme, dapat memengaruhi kecepatan detak jantung dan meningkatkan risiko terjadinya aritmia.

5. Individu yang Mengonsumsi Alkohol Berlebihan atau Obat-obatan Terlarang

Konsumsi alkohol berlebihan atau penggunaan obat-obatan tertentu dapat memengaruhi keseimbangan elektrolit dalam tubuh, yang dapat menyebabkan gangguan irama jantung.

6. Orang yang Berusia Lanjut

Seiring bertambahnya usia, sistem kelistrikan jantung dapat mengalami perubahan, seperti penurunan efisiensi dan kecepatan respons terhadap rangsangan, yang meningkatkan risiko aritmia.

7. Pengidap Sleep Apnea

Sleep apnea, yang menyebabkan gangguan pernapasan saat tidur, dapat meningkatkan risiko hipertensi dan masalah jantung, yang berkontribusi pada terjadinya aritmia.

8. Individu dengan Kelebihan Berat Badan atau Obesitas

Kelebihan berat badan dapat menyebabkan hipertensi dan gangguan metabolik lainnya, yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan aritmia.

9. Perokok

Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi serta penyakit jantung, yang pada gilirannya meningkatkan kemungkinan aritmia.

10. Olahragawan dengan Latihan Intensitas Tinggi

Beberapa olahragawan yang menjalani latihan intensitas tinggi dalam waktu lama, seperti pelari maraton, dapat mengalami gangguan irama jantung yang disebabkan oleh peningkatan tekanan fisik pada jantung mereka.

Pencegahan dan Manajemen Risiko Aritmia

Untuk mengurangi risiko aritmia jantung, penting bagi individu dengan kepribadian tipe A untuk mengelola stres secara efektif dan mengadopsi gaya hidup sehat.

Mengurangi sifat perfeksionis dan mencoba lebih santai dalam melakukan berbagai hal dapat membantu menurunkan risiko.

Selain itu, menghindari kebiasaan merokok, mengelola beban kerja, dan menjaga kesehatan secara keseluruhan juga penting dalam pencegahan aritmia. (Z-10)

Sumber:

  • Nuryati, E. (2013). Tipe Kepribadian dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 1(2). 
  • Hanafy, D. A. (2025). Emosi dan Kepribadian Bisa Jadi Penyebab Fibrilasi Atrium. VOI
  • Karmilawati, A. D. H., & Alamsyah, D. (2017). Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner pada Pekerja Sektor Formal. Jurnal Mahasiswa dan Penelitian Kesehatan - JuManTik, 1(1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya