Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
FIBRILASI atrium (FA) adalah salah satu gangguan irama jantung yang paling umum ditemui di seluruh dunia. Kondisi ini menyebabkan detak jantung tidak teratur dan cepat, yang dapat berujung pada berbagai komplikasi serius seperti stroke dan gagal jantung.
Meskipun fibrilasi atrium dapat terjadi pada siapa saja, terdapat beberapa kelompok yang lebih rentan terhadap kondisi ini.
Artikel ini akan membahas kelompok rentan fibrilasi atrium serta faktor risiko yang dapat memicu terjadinya FA.
Fibrilasi atrium adalah jenis aritmia jantung yang ditandai dengan kontraksi tidak teratur dan sangat cepat pada atrium (ruang atas jantung).
Kondisi ini dapat mempengaruhi aliran darah normal ke ventrikel dan tubuh, serta meningkatkan risiko pembekuan darah yang dapat menyebabkan stroke.
Beberapa kelompok memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan fibrilasi atrium. Di antaranya adalah:
Peningkatan usia merupakan salah satu faktor risiko terbesar untuk berkembangnya fibrilasi atrium. Pada usia di atas 80 tahun, prevalensi FA dapat mencapai 10%.
Proses penuaan menyebabkan perubahan struktural pada jantung, yang meningkatkan kemungkinan terjadinya gangguan irama ini.
Penyakit jantung rematik, yang seringkali disebabkan oleh infeksi streptokokus, dapat merusak katup jantung, terutama katup mitral. Kerusakan katup mitral ini dapat menyebabkan dilatasi pada atrium kiri, yang meningkatkan kemungkinan terjadinya fibrilasi atrium.
Penyakit jantung iskemik, seperti infark miokard, dapat merusak otot jantung dan menyebabkan perubahan struktural pada jantung. Kerusakan ini mempengaruhi aliran listrik normal di jantung dan dapat memicu fibrilasi atrium.
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan dilatasi atrium kiri, yang berfungsi sebagai tempat yang rentan bagi munculnya fibrilasi atrium. Pengendalian hipertensi yang tepat sangat penting untuk mencegah terjadinya FA.
Diabetes dapat mempengaruhi struktur dan fungsi jantung, serta meningkatkan peradangan pada pembuluh darah. Kondisi ini dapat berkontribusi pada terjadinya fibrilasi atrium, terutama pada individu dengan diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol.
Obesitas meningkatkan risiko berbagai penyakit jantung, termasuk fibrilasi atrium. Kelebihan berat badan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan perubahan dalam struktur jantung, yang keduanya meningkatkan kemungkinan terjadinya FA.
Penyakit tiroid, khususnya hipertiroidisme, dapat mengganggu irama jantung. Hormon tiroid yang berlebihan mempercepat detak jantung dan dapat memicu fibrilasi atrium pada beberapa individu.
Faktor genetik juga berperan dalam meningkatkan risiko fibrilasi atrium. Jika seseorang memiliki anggota keluarga dengan riwayat FA, kemungkinan mereka untuk mengalaminya juga meningkat.
Untuk mengurangi risiko fibrilasi atrium, penting bagi individu yang berada dalam kelompok rentan untuk mengelola faktor risiko mereka. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:
Fibrilasi atrium merupakan kondisi medis serius yang dapat meningkatkan risiko stroke dan gagal jantung. Mengenali kelompok rentan dan faktor risiko terkait dapat membantu dalam pencegahan dan pengelolaan kondisi ini.
Dengan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko terjadinya fibrilasi atrium dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Jika Anda termasuk dalam kelompok rentan, pastikan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (Z-10)
Fibrilasi atrium adalah kondisi ketika serambi (atrium) jantung berdenyut sangat cepat dan tidak beraturan.
Teknologi PFA tidak menyebabkan luka bakar atau pembentukan bekuan darah, sehingga lebih aman dan efektif.
Aritmia jantung, atau gangguan irama jantung, merupakan kondisi medis yang dapat memengaruhi fungsi jantung secara signifikan. Salah satu faktornya adalah mereka yang berkepribadian tipe A
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved