Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

MBG Ibu Hamil, Aisyiyah Dorong Ketepatan Sasaran dan Pemenuhan Protein Hewani

Ihfa Firdausya
14/1/2025 20:27
MBG Ibu Hamil, Aisyiyah Dorong Ketepatan Sasaran dan Pemenuhan Protein Hewani
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan memeriksa janin ibu hamil dengan peralatan Ultrasonografi (USG) di RSIA Tambak, Jakarta, Selasa (22/8/2023)(ANTARA/ASPRILLA DWI ADHA)

AISYIYAH,  organisasi perempuan Muhammadiyah, menyampaikan pentingnya memastikan ketepatan sasaran untuk program makan bergizi gratis (MBG) bagi ibu hamil dan menyusui. Oleh karena itu pendataan harus diperhatikan dengan baik agar penerima manfaat betul-betul ibu hamil dan menyusui.

"Yang paling penting adalah terkait pendataan dulu. Jangan sampai salah sasaran. Saya kira data-data dari puskesmas itu juga menjadi sangat penting," kata Sekretaris Umum PP Aisyiyah Tri Hastuti Nur Rochimah dalam Konferensi Pers Tanwir I Aisyiyah di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Selasa (14/1).

Selain puskesmas, lanjutnya, kelompok-kelompok komunitas juga bisa menjadi sumber pendataan. "Yang punya kekuatan di sini biasanya adalah kelompok-kelompok di dalam komunitas," ujarnya.

Di sisi lain, katanya, data Aisyiyah menunjukkan persoalan ibu hamil dan menyusui yang masih  kekurangan protein hewani.

"Makanya kemarin Hari Gizi Nasional yang lalu temannya terkait protein hewani. Harapannya dengan adanya program ini juga protein-protein hewani yang selama ini menjadi problem bagi ibu-ibu hamil dan menyusui juga akan diselesaikan di sini," kata Tri.

"Maka harus menjadi perhatian bahwa khusus untuk (MBG) ibu hamil dan menyusui komposisi protein hewani harus diperhatikan. Karena itu catatan di periode yang lalu untuk ibu hamil dan menyusui adalah pada kurangnya protein hewani," imbuhnya.

Selain itu, program MBG untuk ibu hamil dan menyusui dapat sekaligus memonitor dan mengedukasi si penerima.

"Makanan itu kan juga akan diantarkan ke rumah. Harapannya memang tidak sekadar mengantarkan makanan, tapi ada edukasi juga yang one on one yang akan diberikan oleh petugas itu untuk kemudian mengedukasi ibu hamil dan menyusui," kata Tri.

Harapannya program tersebut sekaligus untuk memonitor, mengevaluasi, karena banyak ibu hamil yang tidak mau kunjungan ke puskesmas. "Seringkali mereka hanya saat kunjungan keempat (K4) baru datang. Nah itu sekaligus untuk screening, (kalau) seminggu sekali cukup untuk sekaligus memeriksa," jelasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya