Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
DOKTER Spesialis Ahli Penyakit Otot, Tulang, Sendi, Saraf Kejepit, dan Kelainan Tulang Belakang Adrian Setiaji menjelaskan tanda-tanda tubuh kekurangan kolagen dan cara tepat menanganinya guna meminimalkan risiko kesehatan di masa mendatang.
"Kalau misal squat-nya atau jongkok terhambat, itu bisa jadi salah satu tanda (kekurangan kolagen), walaupun banyak gerakan lain (yang bisa
jadi indikasi masalah tersebut)," kata Adrian di acara peluncuran Collagena, susu steril dengan kandungan 1.000 mg kolagen, Senin (16/12).
Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro itu menjelaskan kolagen adalah protein yang dapat ditemukan di berbagai bagian tubuh, seperti kulit, tulang, otot, tendon, dan ligamen.
Kolagen memiliki banyak fungsi, antara lain membantu mengencangkan kulit, mencegah penuaan dini, hingga memperkuat struktur tulang.
"Kalau kolagennya kurang, itu berarti tendonnya lemah, sendinya lemah, sehingga nyeri-nyeri sering terjadi," ungkap Adrian.
Kekurangan kolagen pada tubuh dapat ditandai oleh sejumlah hal. Mulai dari nyeri sendi, muncul kerutan di kulit hingga kasus yang parah terjadi pengapuran atau atritis pada tulang.
Biasanya, seiring bertambahnya usia, produksi kolagen dalam tubuh akan menurun, sehingga menyebabkan masalah kesehatan di atas.
Selain usia, Adrian menjelaskan ada beberapa penyebab lain yang membuat produksi kolagen menurun.
"Yang paling simple kurang tidur. Kemudian faktor lain adalah merokok, minum alkohol, paparan sinar UV, stres, kurang olahraga, paparan makanan tinggi gula, jadi banyak faktor," ujar Adrian.
Oleh karena itu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar produksi kolagen tetap terjaga, serta kulit dan tulang tetap sehat. Salah satunya mengonsumsi makanan kaya akan protein guna memasok asam amino yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan kolagen.
"Natural source pertama dari daging-dagingan, terus banyak juga di ikan air tawar, ikan air laut, atau sumsum tulang yang direbus, itu juga
bisa," kata Adrian.
Ia melanjutkan kebutuhan kolagen itu bervariasi, 2 ribu sampai maksimal 15 ribu dan tergantung dari gender, usia, ras. Tapi, secara umum kebutuhan kolagen itu 2 ribu sampai 2.500.
Selain asupan makanan tinggi protein, Adrian juga menyarankan untuk menjaga pola hidup sehat guna menjaga produksi kolagen dalam tubuh. Antara lain olahraga, menghindari kebiasaan merokok dan minum alkohol, makan makanan dengan gizi seimbang, serta tidur yang cukup saat malam hari.
"Olahraga dulu, jadi olahraga itu ada aerobik, resistensi, dan fleksibiliti, yang paling penting olahraga resistensi seperti angkat beban karena semakin tua, massa otot akan semakin berkurang," tutur Adrian.
"Tidur (juga perlu diperhatikan) karena masih banyak orang yang kekurangan tidur," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Collagen alami dalam tubuh mulai menurun sejak usia 25 tahun, oleh karena itu dukungan dari dalam seperti konsumsi collagen sangat penting.
Lebih dari sekadar pertandingan, turnamen ini menjadi pengingat bahwa menjaga kesehatan tubuh memerlukan keseimbangan antara aktivitas fisik dan dukungan nutrisi dari dalam.
Ceker ayam mengandung kolagen dalam jumlah tinggi. Ia menyebutkan, sekitar 70% dari total kandungan protein dalam ceker ayam adalah kolagen.
Teknologi ini menggunakan energi ultrasound mikro yang terfokus (micro-focused ultrasound) untuk merangsang produksi kolagen alami.
Kolagen menjadi protein struktural utama dalam kulit yang berperan menjaga kekuatan, elastisitas, dan hidrasi kulit. Namun, seiring usia bertambah, produksi kolagen menurun.
Kolagen adalah protein dalam tubuh yang ada secara alamiah. protein yang paling melimpah dalam tubuh manusia dan berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit.
Semua jenis kulit hewan dengan jaminan legalitas dan diimpor dari Polandia itu telah siap pakai buat dijadikan bahan baku aneka produk fesyen.
Kulit, organ terbesar kita, sering kali menjadi “alarm” pertama yang menunjukkan tanda-tanda penuaan.
HIFU Linear Z merupakan salah satu metode perawatan kecantikan noninvasif yang populer, menggunakan gelombang ultrasound berenergi tinggi untuk menjangkau lapisan kulit tertentu.
Meskipun aktivitas sehari-hari tidak berubah signifikan, perubahan cuaca sering membuat kulit bermasalah, misalnya muncul jerawat.
Salah satu ciri kulit terlalu sering dieksfoliasi adalah kulit terasa seperti tertarik setelah mencuci muka.
Kulit terasa seperti ditarik merupakan salah satu pertanda tidak cocok dengan kandungan yang ada dalam produk perawatan kulit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved