Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Ceker Ayam Kaya Kolagen, Tapi Perlu Dikonsumsi Bijak

Basuki Eka Purnama
18/6/2025 05:59
Ceker Ayam Kaya Kolagen, Tapi Perlu Dikonsumsi Bijak
Ilustrasi(Freepik)

CEKER ayam sering dikonsumsi sebagian masyarakat sebagai sumber kolagen alami. Namun, benarkah bagian tubuh ayam ini benar-benar kaya akan kolagen?

Dosen dan peneliti dari Departemen Teknologi Industri Pertanian (TIN) Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB University Prof Ono Suparno membenarkan bahwa ceker ayam mengandung kolagen dalam jumlah tinggi. Ia menyebutkan, sekitar 70% dari total kandungan protein dalam ceker ayam adalah kolagen.

"Kolagen adalah protein struktural penting yang berperan dalam menjaga kekuatan, elastisitas, dan kepadatan kulit, tulang, tendon, otot, serta ligamen," ujarnya.

Selain kolagen, ceker ayam juga mengandung nutrisi lain seperti protein, kalsium, fosfor, vitamin A, folat, magnesium, dan vitamin E. Nutrisi-nutrisi tersebut ikut mendukung manfaat kesehatan dari konsumsi ceker ayam.

Meski demikian, Prof Ono mengingatkan pentingnya mengonsumsi ceker ayam secara seimbang. Ia menyarankan agar konsumsi ceker ayam tetap diimbangi dengan sumber gizi lain, dan diolah dengan cara sehat seperti direbus menjadi sup kaldu, agar kandungan kolagen tetap terjaga dan lebih mudah diserap tubuh.

Ia juga menjelaskan bahwa selain ceker ayam, ada sumber kolagen alami lain yang murah dan mudah diperoleh, seperti kaldu tulang dari ayam, sapi, atau ikan, kulit dan kepala ikan, putih telur, serta bagian ayam lain seperti leher dan tulang rawan.

Namun, ia memberi peringatan bahwa konsumsi ceker ayam secara berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan. Beberapa risiko yang disebutkan antara lain peningkatan kadar kolesterol, kandungan lemak jenuh dan lemak trans jika digoreng.

Selain itu, karena ceker ayam berasal dari bagian kaki yang sering bersentuhan langsung dengan kotoran, ada risiko kontaminasi bakteri atau zat berbahaya jika tidak dibersihkan dengan baik, serta potensi gangguan hormonal.

"Masyarakat disarankan untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan, baik hewani maupun nabati, yang kaya kolagen atau dapat merangsang produksinya secara alami," kata Prof Ono.

Ia juga menyebutkan bahwa kolagen dari ceker ayam memiliki potensi untuk dimanfaatkan dalam bentuk yang lebih efektif dan ekonomis, seperti olahan kolagen tripeptida. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik