Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Sistem Sanitasi Lingkungan Sehat Langkah Awal Cegah Pandemi

M Iqbal Al Machmudi
13/12/2024 06:16
Sistem Sanitasi Lingkungan Sehat Langkah Awal Cegah Pandemi
Warga mengambil air sungai menggunakan galon di kawasan Bantaran Sungai Ciliwung, Manggarai Jakarta, Selasa (05/11/2024).(MI/USMAN ISKANDAR)

SISTEM sanitasi yang baik dan terawat memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya pandemi atau wabah. Menurut Wakil Menteri Kesehatan Prof. Dante Saksono Harbuwono, pandemi Black Death atau penyakit pes, yang dibawa oleh kutu tikus pada tahun 1347 hingga 1352 dan menewaskan jutaan orang di Eropa, Asia, dan Afrika Utara, disebabkan oleh sanitasi yang buruk.

"Jadi, kalau kita tidak ingin pandemi black death itu terulang, kita harus memperbaiki sanitasi yang ada di masyarakat," kata Wakil Menteri Kesehatan Dante, Selasa (11/12).

"Ternyata, jumlah angka kematian akibat wabah sama dengan jumlah angka kematian akibat perang. Bahkan, lebih cepat lagi," tambahnya.

Ia menegaskan gerakan sanitasi sehat bukan gerakan individu, tetapi merupakan gerakan masyarakat bersama dan upaya multisektor yang melibatkan kolaborasi berbagai pihak, termasuk Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Bappenas, dan Kementerian Dalam Negeri.

"Penghargaan ini adalah bentuk apresiasi dari pemerintah atas komitmen dan kerja keras pemerintah daerah, pelaku usaha, serta penyelenggara fasilitas dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Ia menilai bahwa penghargaan ini juga harus dapat menghasilkan keluaran yang terukur. Wamenkes menginginkan hasil dari perbaikan sanitasi harus disertai dengan penurunan angka penyakit menular.

"Nanti tahun depan, saya pesan kepada Dirjen P2P untuk melaksanakan kegiatan penilaian outcome-nya setelah sanitasi ini diperbaiki, apakah angka diarenya turun, angka penyakit menularnya turun, dan sebagainya," jelasnya.

Direktur Penyehatan Lingkungan Kemenkes, Anas Ma’ruf menyatakan penghargaan ini merupakan bentuk dukungan dan komitmen Kementerian Kesehatan dalam mencapai pembangunan kesehatan berkelanjutan di bidang kesehatan lingkungan, yang selaras dengan RPJMN dan SDG’s 2030..

"Tentunya juga untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya baik itu pada tingkat nasional, provinsi, kabupaten kota, hingga tingkat terkecil, yaitu desa dan kelurahan," ucap Anas.

Penghargaan STBM diberikan melalui proses seleksi yang ketat. Tahapannya mencakup verifikasi dokumen, survei lapangan, dan pleno penetapan oleh tim lintas kementerian, lembaga, serta mitra pembangunan.

STBM Awards diberikan kepada 1 gubernur yang telah berhasil menyelesaikan Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS) di seluruh wilayahnya yaitu gubernur Jawa Tengah. Penghargaan juga diberikan kepada 42 kabupaten/kota yang pada 2024 telah mencapai keberhasilan dalam perubahan perilaku masyarakat untuk menerapkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dengan tiga kategori, yakni pratama, madya, dan paripurna. 

Adapun rinciannya kategori pratama sebanyak 23 kabupaten/kota, kategori madya sebanyak 15 kabupaten/kota, dan kategori paripurna sebanyak 4 kabupaten/kota Kedua, penghargaan pelabuhan dan bandara sehat diberikan kepada 30 pelabuhan dan 26 bandar udara yang telah mencapai keberhasilan menyelenggarakan kesehatan lingkungan dengan indikasi aman, nyaman, bersih, dan sehat.

Ketiga, penghargaan program keamanan pangan olahan siap saji diberikan kepada 2 provinsi pembina terbaik dan 10 kabupaten/kota yang telah melakukan upaya percepatan dalam rangka untuk penciptaan Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS) dan label Hygiene Sanitasi Pangan (HSP). (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya