Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
STUDI terbaru menunjukkan bahwa pola makan yang tidak seimbang, terutama yang mengandung terlalu banyak asam lemak omega-6, dapat mengganggu kemampuan tubuh melawan sel kanker.
Berikut adalah beberapa cara makanan tertentu dapat memengaruhi tubuh dalam menghadapi kanker kolorektal:
Makanan yang mengandung asam lemak omega-6 berlebihan, seperti makanan olahan dan cepat saji, dapat menghambat sifat anti-peradangan dari omega-3. Omega-6 yang berlebihan dapat meningkatkan peradangan tubuh, yang memperburuk kemampuan tubuh untuk melawan sel kanker.
Omega-3 membantu mengendalikan peradangan dan mendukung respons tubuh terhadap mutasi sel. Namun, peradangan kronis yang disebabkan oleh ketidakseimbangan omega-6 dapat mempermudah mutasi dan memperburuk perkembangan sel kanker.
Makanan Barat yang kaya akan omega-6 (terutama dalam makanan olahan) meningkatkan risiko kanker kolorektal, terutama pada generasi milenial.
Studi menunjukkan bahwa mereka yang lahir setelah tahun 1981 memiliki dua kali lipat risiko kanker kolorektal dibandingkan generasi sebelumnya.
Penelitian terhadap jaringan kanker kolorektal menemukan ketidakseimbangan signifikan antara omega-6 dan omega-3 dalam lingkungan mikro tumor.
Kelebihan omega-6 menghasilkan molekul yang memperburuk peradangan di dalam tumor, yang memicu pertumbuhan kanker lebih cepat.
Para ahli menyarankan untuk meningkatkan asupan omega-3, yang ditemukan dalam ikan berlemak (salmon, makarel, sarden) serta biji-bijian seperti chia dan flaxseed.
Omega-3 membantu meredakan peradangan dan memperbaiki kerusakan DNA sel, sehingga mengurangi risiko kanker.
Dengan memperbaiki keseimbangan antara omega-6 dan omega-3 dalam pola makan, kita dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan kanker dan mengurangi risiko kanker kolorektal. (The Guardian/Z-10)
TIM peneliti asal Korea Selatan berhasil menciptakan inovasi baru pengalihan molekuler yang bisa membalikkan transisi sel kanker menjadi tidak ganas.
Sirsak dan madu adalah dua bahan alami yang sering dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk dalam terapi kanker.
Menurut data Global Cancer Incidence, Mortality and Prevalence (Globocan), kanker ovarium adalah kanker ketiga tersering pada wanita Indonesia
Konsumsi alkohol telah dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker lambung, usus besar, kerongkongan, hati, pankreas, dan payudara.
Konsumsi makanan dan minuman tidak sehat secara berlebihan dapat mempercepat perkembangan sel kanker. Terutama apabila dikonsumsi secara terus-menerus.
Para dokter menekankan pentingnya deteksi dini melalui pemeriksaan kolonoskopi, terutama bagi yang memiliki riwayat keluarga kanker kolorektal atau gejala mencurigakan.
Dari sekitar 25.000 kasus kanker kolorektal di Indonesia, sekitar 1.400 pasien berusia di bawah 40 tahun, termasuk 446 kasus pada rentang usia 20 hingga 29 tahun.
Kanker kolorektal kini semakin sering menyerang orang di usia muda, menurut para ahli di Yale Medicine. Simak gejalanya berikut.
Yogurt bukan hanya lezat dan menyegarkan, tetapi juga memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan saluran cerna.
Kanker kolorektal mengakibatkan lebih dari 900.000 orang meninggal dunia per tahun, menjadikannya penyebab kematian kedua di dunia setelah kanker paru-paru.
Gejala awal kanker kolorektal meliputi perubahan pola buang air besar, darah dalam feses, nyeri atau kram pada perut, penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas, dan kelelahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved