Deteksi Dini Tak Cukup, Ini Strategi Lengkap Cegah Kanker Payudara!

Inqilaf Nur Aprilla
04/8/2025 14:21
Deteksi Dini Tak Cukup, Ini Strategi Lengkap Cegah Kanker Payudara!
Deteksi dini kanker payudara(Freepik)

Kanker payudara masih menjadi ancaman serius bagi perempuan, termasuk di Indonesia. Setiap tahun, jumlah kasus terus meningkat.

Namun kini, berbagai terobosan pencegahan hadir dengan pendekatan yang lebih menyeluruh, melampaui sekadar deteksi dini.

Deteksi dini tetap menjadi senjata utama melawan kanker payudara. Pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI adalah cara sederhana yang bisa dilakukan tanpa alat dan di rumah. Jika dilakukan secara rutin, potensi mendeteksi benjolan pada tahap awal jauh lebih besar.

Selain itu, pemeriksaan klinis oleh tenaga medis atau SADANIS semakin banyak diminati. Disarankan dilakukan minimal setahun sekali. Kombinasi SADARI dan SADANIS terbukti efektif dalam meningkatkan peluang deteksi dini dan menurunkan risiko lanjutan.

Peran Teknologi dalam Pencegahan

Teknologi turut mempercepat upaya pencegahan. Mamografi kini lebih mudah diakses, terutama di kota besar. Alat ini mampu mengidentifikasi tumor kecil yang belum teraba secara manual, sehingga deteksi bisa dilakukan sebelum gejala muncul.

Pencegahan kanker payudara tidak berhenti di deteksi. Gaya hidup sehat menjadi bagian penting yang sering dilupakan. Menjaga berat badan ideal, rutin bergerak, dan menjaga pola makan berperan besar dalam menurunkan risiko.

Olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, atau bersepeda minimal 30 menit sehari dapat membantu menyeimbangkan hormon yang berkaitan dengan pertumbuhan sel kanker. Di sisi lain, mengurangi konsumsi lemak jenuh dan memperbanyak asupan buah serta sayur kaya antioksidan membantu memperbaiki sel tubuh yang rusak.

Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol juga harus dihindari karena terbukti meningkatkan risiko kanker payudara. Menghentikan dua kebiasaan ini adalah langkah sederhana dengan dampak besar.

Menyusui dan Faktor Genetik

Menyusui setidaknya selama enam bulan terbukti menurunkan risiko kanker payudara secara alami. Hal ini terkait dengan keseimbangan hormon reproduksi selama masa menyusui.
Jika memiliki riwayat keluarga dengan kanker, pemeriksaan genetik dapat menjadi langkah antisipatif. Konsultasi dengan dokter akan membantu menentukan apakah skrining lebih lanjut diperlukan.

Edukasi dan Dukungan Masyarakat

Kementerian Kesehatan RI aktif menggalakkan edukasi dan penyuluhan, mulai dari sekolah, puskesmas, hingga komunitas perempuan. Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini dan gaya hidup sehat sebagai bentuk pencegahan.

Kesimpulan

Pencegahan kanker payudara kini lebih luas dan terintegrasi. Tidak hanya mengandalkan deteksi dini, tetapi juga menekankan pentingnya perubahan gaya hidup dan kesadaran kolektif. Semakin cepat dimulai, semakin besar peluang untuk hidup sehat bebas kanker. (alodokter/Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya