Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mitos dan Fakta Latihan Pendakian Gunung

Siti Haerani
11/12/2024 10:48
Mitos dan Fakta Latihan Pendakian Gunung
Pendakian gunung membutuhkan persiapan fisik dan mental yang matang, tetapi banyak mitos tentang latihan yang sering menyesatkan pendaki. (freepik)

PENDAKIAN gunung adalah olahraga yang penuh tantangan, membutuhkan persiapan fisik dan mental yang matang. Namun, banyak mitos yang beredar tentang latihan yang diperlukan, yang dapat mempengaruhi kinerja pendaki. 

Yuk ulas mitos dan fakta tentang pendakian gunung

Mitos 1 : Pendaki tidak perlu melatih lengan atau inti tubuh karena tidak akan digunakan.

Fakta : Ini adalah pemahaman yang salah. Menurut pelatih kebugaran, lengan dan inti tubuh sangat penting dalam pendakian. Lengan, terutama bahu dan punggung atas, membantu membawa ransel dengan lebih nyaman. Latihan kekuatan lengan juga membuat penggunaan tongkat pendakian menjadi lebih efisien. Selain itu, inti tubuh yang kuat penting untuk menopang punggung bawah dan meningkatkan performa di jalur pendakian, karena inti tubuh berfungsi sebagai penstabil tubuh saat mendaki.

Mitos 2 : Tidak perlu melatih kaki karena sudah cukup dilatih saat mendaki.

Fakta : Meskipun mendaki mengandalkan kaki, latihan otot kaki yang terbatas tidak cukup. Untuk meningkatkan kekuatan kaki, latihan seperti squat, lunges, atau beban kaki diperlukan untuk memberikan variasi pada otot. Ini akan memperkuat tubuh bagian bawah, mempercepat pendakian, dan mengurangi rasa sakit serta potensi cedera.

Mitos 3 : Mengangkat beban berat akan membuat tubuh menjadi besar.

Fakta : Banyak pendaki yang menghindari angkat beban karena khawatir tubuh mereka menjadi kekar. Namun, peningkatan massa otot hanya terjadi jika kalori yang dikonsumsi lebih banyak daripada yang dibakar tubuh. Jadi, jika tidak makan berlebihan, mengangkat beban berat hanya akan meningkatkan kekuatan tubuh tanpa membuatnya terlalu besar. Bahkan, kekuatan otot yang meningkat akan membantu menggerakkan tubuh dengan lebih efisien di jalur pendakian.

Mitos 4 : Latihan HIIT adalah cara tercepat untuk menjadi lebih kuat jika waktu terbatas.

Fakta : Meskipun Latihan interval intensitas tinggi (HIIT) populer meningkatkan kebugaran secara cepat, latihan ini tidak selalu efektif untuk meningkatkan kekuatan otot. HIIT menggabungkan kardio dan latihan kekuatan dalam satu sesi, tetapi kelelahan yang ditimbulkan dapat mengurangi manfaat dari masing-masing jenis latihan. Latihan kekuatan dengan repetisi rendah dan beban tinggi lebih efektif untuk membangun otot.

Mitos 5 : Latihan kekuatan hanya bermanfaat bagi fisik, bukan mental.

Fakta : Latihan kekuatan tidak hanya menguatkan tubuh, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan mental. Pendaki yang merasa kesulitan dengan pernapasan atau kurang percaya diri saat menghadapi jalur sulit, sering kali menemukan latihan kekuatan membantu meningkatkan stamina dan mental mereka. Dengan kekuatan fisik yang lebih baik, pendakian akan terasa lebih mudah dan menyenangkan.
 
Dengan memahami fakta-fakta ini, pendaki dapat menghindari kesalahan umum dan mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk pendakian yang aman dan efektif. Keberhasilan pendakian tidak hanya bergantung pada keterampilan teknis, tetapi juga pada kebugaran fisik yang optimal. (backpacker/alpinetothemax/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya