Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Peringati 16 HAKTP, KOPRI PB PMII Ajak Masyarakat Cegah Kekerasan Seksual

Cahya Mulyana
08/12/2024 15:31
Peringati 16 HAKTP, KOPRI PB PMII Ajak Masyarakat Cegah Kekerasan Seksual
Peserta aksi peringatan 16 HAKTP dari Korpri PB PMII, di Bundaran HI, Jakarta.(dok.MI)

KEMENTERIAN Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengungkap hasil survei pengalaman hidup perempuan nasional 2024 bahwa kekerasan terhadap perempuan di Indonesia satu dari empat perempuan usia 15-64 tahun pernah mengalami kekerasan fisik dan atau seksual semasa hidupnya. 

Satu dari sepuluh perempuan usia 15-64 tahun pernah mengalami kekerasan fisik dan atau seksual dari pasangan selama hidup. Selanjutnya, satu dari lima perempuan usia 15-64 tahun pernah mengalami kekerasan fisik dan atau seksual dari selain pasangan selama hidup. 

Satu dari lima perempuan usia 15-64 tahun pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga selama hidup. Selain itu, 7,5 persen perempuan pernah mengalami kekerasan berbasis gender online (KGBO) oleh selain pasangan selama hidup dan 46,3% perempuan berusia 15-49 tahun pernah mengalami pemotongan dan pelukaan genitalia perempuan atau sunat perempuan (FGM/C). 

Maka dari itu, perlu upaya bersama untuk mengatasi permasalahan kekerasan seksual terhadap perempuan. Misalnya, kampanye dare to speak up dengan mengusung tema Lindungi Semua, Penuhi Hak Korban, Akhiri Kekerasan terhadap Perempuan. 

Menurut Ketua Umum KORPS Pergerakan Mahasiswa Islam Putri (KOPRI) Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Wulan Sari Aliyatus Sholikhah tema itu dipilih sebagai seruan kuat untuk melindungi perempuan, memenuhi hak-hak korban, dan mengakhiri segala bentuk kekerasan berbasis gender. Sebagai organisasi yang bergerak memperjuangkan isu-isu perempuan, KOPRI PB PMII ikut andil dalam memperingati 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan. 

Pihaknya kata dia, menggelar acara kampanye peringatan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP) di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Minggu (08/12). Kegiatan peringatan 16 HAKTP ini berkolaborasi dengan Kemen PPPA. "Tujuan dari kegiatan tersebut adalah sebagai bentuk kampanye internasional untuk mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia," katanya dalam keterangan resmi, Minggu (8/12).

Adapun rangkaian kegiatan peringatan 16 HAKTP yang dilaksanakan di Bundaran HI meliputi long march jalan sehat dan kampanye yang dibuka langsung oleh Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi dan dihadiri oleh Menteri Perhubungan, Wakil Menteri PPPA dan jajaran pejabat lainnya.

Selanjutnya peninjauan aktivitas mewarnai dan stand penyedia jasa layanan transportasi publik serta monolog penyintas kekerasan terkait  pembahasan HIV AIDS, Disabilitas dan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT). Wulan Sari menambahkan kampanye 16 HAKTP ini merupakan sarana untuk menyuarakan keberanian menolak kekerasan seksual dan melindungi korbannya. 

Ia juga mengajak kepada elemen masyarakat untuk bersuara, jangan takut, jangan diam dan jangan gelisah ketika menjadi korban kekerasan seksual. “Kita semua berada di barisan para korban. Perjuangan perempuan di Indonesia, para aktivis yang dilecehkan dan dibungkam demi memperjuangkan nasib mereka. Jika kalian menjadi korban cat calling, korban kekerasan seksual bersuaralah. Jangan diam saja," katanya. 

Wulan Sari menambahkan, semua pihak tidak perlu risau ketika menyampaikan aspirasi terkait kekerasan dan pelecehan kekerasan seksual. Dia juga mendukung para aparat untuk menghapus kekerasan seksual. 

"Hidup para korban kekerasan seksual. Mari kita lantangkan stop kekerasan terhadap perempuan," ujarnya. 

Hal tersebut senada dengan apa yang dipaparkan oleh Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi saat membuka acara tersebut. Dia harapan dari adanya peringatan 16 HAKTP ini bisa meminimalisir dan menghapus terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Dia mengatakan peringatan 16 HAKTP merupakan gerak bersama Kementerian PPPA dengan beberapa mitra terjalin dengan sangat baik selama ini. Pihaknya berharap dengan banyaknya kampanye sosialisasi seperti ini paling tidak semakin meminimalisir terjadinya kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak. 

"Paling tidak bisa berada diangka nol atau tidak ada kasus kekerasan lagi. Hal ini juga merupakan rangkaian kegiatan hari ibu yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 22 Desember  2024 di Kota Tangerang. Nanti pada saat peringatan hari ibu kami akan soft launching dari 6 titik 5 provinsi untuk soft launching ruang bersama merah putih. Kami berharap di ruang merah putih ini menjadi kekuatan yang saling menguatkan antar masyarakat basisnya di desa agar tidak ada lagi terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak.” tegasnya. (Cah/I-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya