Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kenali Tanda Awal Demensia Sejak Usia 60 Tahun dan Cara Mencegahnya

Abriel Okta Rosetta
07/12/2024 19:45
Kenali Tanda Awal Demensia Sejak Usia 60 Tahun dan Cara Mencegahnya
Ilustrasi demensia pada Lansia(Freepik)

DEMENSIA adalah gangguan serius yang memengaruhi kemampuan berpikir, memori, dan fungsi sehari-hari seseorang. Di Amerika Serikat, hampir 10% orang dewasa yang lebih tua menderita demensia. Mengingat dampaknya yang besar, langkah pencegahan sangat penting.

Penelitian terbaru kini mengidentifikasi berbagai faktor risiko yang dapat memprediksi kemungkinan seseorang terkena demensia, bahkan hingga 20 tahun ke depan.

Penelitian Mengungkap Prediktor Demensia

Penelitian ini dilakukan oleh RAND, sebuah organisasi penelitian nirlaba, yang menganalisis data dari lebih dari 20.000 peserta dalam Studi Kesehatan dan Pensiun.

Para peneliti mempelajari 181 faktor risiko potensial pada orang-orang berusia 60 tahun ke atas, lalu melihat seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap kemungkinan mengalami demensia dalam dua, empat, hingga 20 tahun mendatang.

Hasilnya, beberapa faktor ditemukan memiliki dampak yang kuat, seperti kesehatan fisik yang buruk, riwayat stroke, dan gaya hidup yang tidak aktif.

Namun, ada juga faktor yang memiliki pengaruh lebih kecil, seperti ukuran keluarga atau riwayat perkawinan.

Menurut para peneliti, prediktor kuat demensia meliputi:

  1. Kesehatan fisik yang buruk
  2. Riwayat terkena stroke
  3. Tidak memiliki asuransi kesehatan swasta pada usia 60 tahun
  4. Pengalaman kerja yang minim atau tidak pernah bekerja
  5. Mengidap diabetes atau memiliki indeks massa tubuh (IMT) di atas 35
  6. Jarang berolahraga
  7. Kondisi fisik lemah, seperti pernapasan yang buruk, kecepatan berjalan lambat, atau keseimbangan tubuh yang kurang
  8. Konsumsi alkohol berlebihan
  9. Minim hobi atau aktivitas yang mendukung pembelajaran

"Temuan ini menekankan pentingnya intervensi gaya hidup seperti olahraga teratur, keterlibatan sosial, dan pengelolaan kondisi kesehatan kronis," kata Ryan Glatt, direktur Program FitBrain di Pacific Neuroscience Institute.

Prediktor Lemah yang Kurang Berdampak

Sebaliknya, penelitian ini juga menunjukkan bahwa beberapa faktor memiliki pengaruh lebih kecil terhadap risiko demensia, seperti:

  1. Riwayat kesehatan orang tua
  2. Status perkawinan
  3. Ras dan etnis

Namun, ini bukan berarti faktor-faktor tersebut bisa diabaikan sepenuhnya. Kombinasi berbagai elemen tetap dapat berkontribusi pada kesehatan otak.

Cara Menurunkan Risiko Demensia

Meski ada beberapa faktor yang tidak bisa diubah, seperti genetika, ada beberapa hal yang masih bisa dilakukan untuk mencegah demensia, salah satunya olahraga.

“Orang yang menjaga rutinitas olahraga, memiliki hobi, dan berusaha menjaga kesehatan fisik kemungkinan besar dapat mengurangi risiko demensia,” ungkap Clifford Segil, seorang ahli saraf di Providence Saint John’s Health Center di Santa Monica, CA.

Clifford Segil menyarankan beberapa langkah berikut:

  1. Berolahraga secara rutin. Aktivitas fisik membantu menjaga kesehatan otak dan tubuh secara keseluruhan.
  2. Mengelola kondisi kronis. Diabetes, hipertensi, dan obesitas adalah kondisi yang perlu dikontrol dengan baik.
  3. Melibatkan diri dalam kegiatan sosial dan kognitif. Tetap aktif secara mental, seperti membaca, bermain catur, atau bergabung dalam komunitas, dapat menjaga otak tetap tajam.
  4. Menghindari konsumsi alkohol berlebihan. Pola konsumsi yang sehat berdampak besar pada fungsi otak.
  5. Mengembangkan hobi. Menjaga pikiran tetap aktif dengan melakukan hal-hal yang disukai adalah investasi besar untuk kesehatan mental.

Pentingnya Konsultasi Medis

Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan demensia atau khawatir dengan risiko Anda, berkonsultasilah dengan dokter. Mereka dapat memberikan panduan khusus sesuai dengan kondisi Anda.

Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan menjaga tubuh serta otak tetap aktif, risiko demensia dapat ditekan. Mulailah dari sekarang untuk memastikan masa depan yang lebih sehat. (Women’s Health/Z-10)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya