Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DEMENSIA adalah gangguan serius yang memengaruhi kemampuan berpikir, memori, dan fungsi sehari-hari seseorang. Di Amerika Serikat, hampir 10% orang dewasa yang lebih tua menderita demensia. Mengingat dampaknya yang besar, langkah pencegahan sangat penting.
Penelitian terbaru kini mengidentifikasi berbagai faktor risiko yang dapat memprediksi kemungkinan seseorang terkena demensia, bahkan hingga 20 tahun ke depan.
Penelitian ini dilakukan oleh RAND, sebuah organisasi penelitian nirlaba, yang menganalisis data dari lebih dari 20.000 peserta dalam Studi Kesehatan dan Pensiun.
Para peneliti mempelajari 181 faktor risiko potensial pada orang-orang berusia 60 tahun ke atas, lalu melihat seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap kemungkinan mengalami demensia dalam dua, empat, hingga 20 tahun mendatang.
Hasilnya, beberapa faktor ditemukan memiliki dampak yang kuat, seperti kesehatan fisik yang buruk, riwayat stroke, dan gaya hidup yang tidak aktif.
Namun, ada juga faktor yang memiliki pengaruh lebih kecil, seperti ukuran keluarga atau riwayat perkawinan.
Menurut para peneliti, prediktor kuat demensia meliputi:
"Temuan ini menekankan pentingnya intervensi gaya hidup seperti olahraga teratur, keterlibatan sosial, dan pengelolaan kondisi kesehatan kronis," kata Ryan Glatt, direktur Program FitBrain di Pacific Neuroscience Institute.
Sebaliknya, penelitian ini juga menunjukkan bahwa beberapa faktor memiliki pengaruh lebih kecil terhadap risiko demensia, seperti:
Namun, ini bukan berarti faktor-faktor tersebut bisa diabaikan sepenuhnya. Kombinasi berbagai elemen tetap dapat berkontribusi pada kesehatan otak.
Meski ada beberapa faktor yang tidak bisa diubah, seperti genetika, ada beberapa hal yang masih bisa dilakukan untuk mencegah demensia, salah satunya olahraga.
“Orang yang menjaga rutinitas olahraga, memiliki hobi, dan berusaha menjaga kesehatan fisik kemungkinan besar dapat mengurangi risiko demensia,” ungkap Clifford Segil, seorang ahli saraf di Providence Saint John’s Health Center di Santa Monica, CA.
Clifford Segil menyarankan beberapa langkah berikut:
Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan demensia atau khawatir dengan risiko Anda, berkonsultasilah dengan dokter. Mereka dapat memberikan panduan khusus sesuai dengan kondisi Anda.
Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan menjaga tubuh serta otak tetap aktif, risiko demensia dapat ditekan. Mulailah dari sekarang untuk memastikan masa depan yang lebih sehat. (Women’s Health/Z-10)
Kondisi ini bukan bagian normal dari proses penuaan, meskipun paling sering terjadi pada orang lanjut usia (lansia).
Di Indonesia, peningkatan prevalensi demensia seiring pertumbuhan populasi lansia menjadikannya masalah kesehatan masyarakat yang mendesak.
Sebagian besar responden merasa lebih percaya diri untuk melawan stigma dan diskriminasi demensia dibandingkan tahun 2019, terutama di negara-negara berpendapatan tinggi (64%).
Mengganti satu porsi harian daging merah olahan dengan kacang, biji-bijian, atau tahu dapat mengurangi risiko demensia sebesar 20 persen.
Sebanyak 60-70% kasus demensia merupakan penyakit Alzheimer.
Peningkatan kebugaran kardiorespirasi yang dikaitkan dengan baiknya kinerja kognitif dan rendahnya risiko demensia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved