Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENELITIAN terbaru mengungkapkan adanya hubungan yang memprihatinkan antara daging olahan dan peningkatan risiko demensia.
Demensia disebabkan oleh kerusakan sel-sel saraf di otak, yang mengakibatkan kehilangan memori, kesulitan berbahasa, serta masalah dalam berpikir dan memecahkan masalah.
Hasil studi yang dipresentasikan pada Konferensi Internasional Alzheimer di Philadelphia mengungkapkan bahwa mengonsumsi dua porsi daging merah olahan per minggu berhubungan dengan peningkatan risiko demensia sebesar 14 persen dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi kurang dari tiga porsi per bulan.
Baca juga : Jangan Abaikan Gejala Demensia
Para peneliti juga menemukan hal menarik: mengganti satu porsi harian daging merah olahan dengan kacang, biji-bijian, atau tahu dapat mengurangi risiko demensia sebesar 20 persen.
Sebaliknya, setiap tambahan porsi daging merah olahan berhubungan dengan penambahan 1,6 tahun penuaan kognitif global, memengaruhi keterampilan berbahasa dan fungsi eksekutif.
"Hasil studi mengenai hubungan antara penurunan kognitif dan konsumsi daging secara umum masih bervariasi, jadi kami meneliti lebih lanjut bagaimana konsumsi berbagai jumlah daging olahan dan tidak olahan memengaruhi risiko kognitif dan fungsi," kata Yuhan Li, penulis utama studi tersebut dalam siaran pers.
Baca juga : 5 Cara Mudah Jaga Kesehatan Otak agar Terhindar Demensia
"Dengan mempelajari orang selama periode waktu yang lama, kami menemukan bahwa konsumsi daging merah olahan dapat menjadi faktor risiko signifikan untuk demensia. Pedoman diet dapat mencakup rekomendasi untuk membatasinya guna meningkatkan kesehatan otak. Daging merah olahan juga telah terbukti meningkatkan risiko kanker, penyakit jantung, dan diabetes. Ini mungkin memengaruhi otak karena mengandung tingkat zat berbahaya seperti nitrit (pengawet) dan sodium," kata Li.
Untuk memperkirakan hubungan antara demensia dan konsumsi daging merah, lebih dari 130 ribu peserta dalam Studi Kesehatan Perawat dan Studi Tindak Lanjut Profesional Kesehatan dilacak selama hingga 43 tahun. Selama periode ini, para peneliti mengidentifikasi 11.173 kasus demensia.
Kebiasaan diet peserta dievaluasi setiap dua hingga empat tahun menggunakan kuesioner frekuensi makanan. Kuesioner ini menanyakan frekuensi konsumsi daging merah olahan, seperti bacon, hot dog, dan sosis, serta kacang dan legum, termasuk selai kacang, kacang tanah, kenari, susu kedelai, kacang-kacangan, dan tahu.
Baca juga : Berbicara Dua Bahasa Sejak Anak dan Remaja Mampu Tunda Demensia
Status kognitif dinilai menggunakan wawancara telepon. Para peneliti menemukan bahwa setiap tambahan porsi harian daging merah olahan berhubungan dengan tambahan 1,61 tahun penuaan kognitif global dan tambahan 1,69 tahun penuaan kognitif dalam memori verbal. Sementara kognisi global merujuk pada fungsi kognitif secara keseluruhan, termasuk bahasa, fungsi eksekutif, dan pemrosesan, memori verbal adalah kemampuan untuk mengingat dan memahami kata-kata dan kalimat.
Namun, ketika satu porsi harian daging merah olahan diganti dengan satu porsi harian kacang dan legum, risiko mengembangkan demensia turun sebesar 20 persen dan penuaan kognitif global berkurang sebesar 1,37 tahun.
"Pencegahan penyakit Alzheimer dan demensia lainnya adalah fokus utama, dan Asosiasi Alzheimer telah lama mendorong pola makan yang lebih sehat, termasuk makanan yang kurang olahan, karena terkait dengan (penurunan) risiko penurunan kognitif. Studi besar dan jangka panjang ini memberikan contoh spesifik tentang cara makan yang lebih sehat," kata Heather M. Snyder, wakil presiden hubungan medis dan ilmiah Asosiasi Alzheimer. (Ant/H-2)
Kondisi ini bukan bagian normal dari proses penuaan, meskipun paling sering terjadi pada orang lanjut usia (lansia).
Di Indonesia, peningkatan prevalensi demensia seiring pertumbuhan populasi lansia menjadikannya masalah kesehatan masyarakat yang mendesak.
Demensia adalah gangguan serius yang memengaruhi kemampuan berpikir, memori, dan fungsi sehari-hari seseorang. Di Amerika Serikat, hampir 10% orang dewasa yang lebih tua menderita demensia.
Sebagian besar responden merasa lebih percaya diri untuk melawan stigma dan diskriminasi demensia dibandingkan tahun 2019, terutama di negara-negara berpendapatan tinggi (64%).
Sebanyak 60-70% kasus demensia merupakan penyakit Alzheimer.
Selama ini diyakini neuron hanya tumbuh saat kecil, namun penelitian baru menunjukkan otak orang dewasa mungkin masih bisa menumbuhkan sel otak baru.
Peneliti menemukan otak perempuan mengalami perubahan signifikan selama pubertas, kehamilan, dan perimenopause akibat fluktuasi hormon.
Saat teh celup dengan kantong teh yang terbuat dari kertas dimasukan ke air panas, sifat kertas ialah menyerap air dan akan robek saat teh diseduh atau dicelupkan di air panas.
Durasi tidur yang dibutuhkan oleh anak per harinya berbeda-beda tergantung dari usia masing-masing.
Penelitian dari MLU menemukan stimulasi listrik ringan melalui metode tDCS dapat memengaruhi kecepatan dan fleksibilitas seseorang dalam mengambil keputusan.
Kurkumin diyakini dapat meningkatkan faktor neurotropik yang berasal dari otak (BDNF).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved