Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
PSIKOLOG klinis anak dan remaja lulusan Universitas Padjajaran Michelle Brigitta Shanny mengatakan musik berperan penting dalam merangsang perkembangan otak anak dan berpengaruh terhadap kinerja otak melalui pengalaman sensorik.
"Selama masa pertumbuhan, otak anak sangat plastis, artinya mudah membentuk dan menguatkan koneksi antar-neuron melalui pengalaman sensorik," kata Michelle, Selasa (22/7).
Ia mengatakan musik dapat berpengaruh positif terhadap stimulasi area kognitif anak, termasuk untuk pemrosesan bahasa dan suara (lobus temporal), stimulasi yang berfokus pada pemikiran dan perhatian (lobus frontal) dan cerebelum untuk koordinasi motorik.
Michelle mengatakan musik juga berpengaruh dalam perkembangan bahasa anak yang penting untuk keterampilan membacanya.
"Dalam perkembangan bahasa, musik memperkuat keterampilan fonologis dan kosakata, yang penting untuk keterampilan membaca," katanya.
Psikolog di Klinik Vajra Gandaria ini mengatakan musik juga membantu anak mengekspresikan dan memahami emosi mereka, serta menenangkan sistem saraf, serta mengembangkan koordinasi motorik dan ritme terutama melalui kegiatan seperti menari atau bermain alat musik, yang memperkuat integrasi sensorimotor.
Sementara itu, paparan musik yang tidak sesuai dengan usia anak dapat berdampak negatif terhadap perkembangan neurologis, emosional, dan sosial anak karena otak anak belum memiliki kapasitas penuh untuk menyaring atau memahami secara kritis isi dari konten tersebut.
"Dampaknya anak cenderung meniru apa yang dilihat atau didengar, bahkan tanpa memahami konteksnya. Anak yang sering mendengar lirik atau menonton adegan seksual atau kekerasan bisa menganggap bahwa hal tersebut adalah hal biasa, sehingga penerimaan mereka terhadap konten-konten tersebut lebih tinggi," jelas Michelle.
Ia menambahkan anak yang masih bersifat observasi dan meniru di masa pertumbuhannya bisa saja mulai meniru menggunakan bahasa kasar, memahami hubungan romantis secara keliru saat melihat adegan dewasa, atau memunculkan pertanyaan dan rasa ingin tahu yang belum siap untuk diproses anak.
Sehingga, dengan terpapar oleh konten yang tidak sesuai dengan usia, anak bisa melakukan modelling.
Michelle mengatakan perlunya peran orangtua sebagai pendamping, pemberi batasan, dan pendidik nilai. Saat anak terekspos pada musik yang tidak sesuai usia, respons orang tua sebaiknya tidak langsung reaktif, tetapi komunikatif dan reflektif.
Ia menyarankan untuk membangun komunikasi terbuka tanpa menghakimi, beri penjelasan bahwa lagu bukan sesuai usianya, tawarkan alternatif musik lain yang memiliki lirik positif atau ajak anak memilih musik bersama.
"Tetapkan batasan dengan konsisten, jelaskan kenapa ada batasan, dan terapkan kontrol penggunaan media bila perlu. Menonton atau mendengarkan musik bersama anak dapat memberi kesempatan untuk membahas isi dan memberi pemahaman nilai," katanya.
Peran orangtua tidak hanya melindungi, tapi juga membekali anak dengan kemampuan literasi media, yaitu kemampuan untuk memahami, mengevaluasi, dan menyaring konten secara kritis. (Ant/Z-1)
Anak yang kurang mendapat nilai dari keluarga juga memengaruhi mereka dalam meregulasi emosinya saat menghadapi keinginan yang belum terpenuhi.
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik utama pada anak yang sifatnya kronis dan potensial menganggu tumbuh kembang anak.
Salah satu penyebab anak tantrum tidak mau berhenti saat mandi adalah instruksi orangtua yang tidak spesifik yang terkadang terkesan sepihak sehingga memicu perdebatan.
Usia 2 sampai 2,5 tahun direkomendasikan untuk toilet training karena anak dinilai sudah memiliki kemampuan untuk melakukan rangkaian dasar yang dibutuhkan dari proses latihan buang air.
Anak dan remaja membutuhkan ruang yang aman dan suportif untuk menyalurkan tekanan emosional yang mereka rasakan, terutama pada masa transisi seperti awal tahun ajaran baru.
Ilmuwan menjelaskan bagaimana neuron menyimpan kenangan secara tersebar, mengapa kita tidak mengingat semua detail, dan bagaimana memori berevolusi.
Peneliti Johns Hopkins menemukan lebih dari 200 jenis protein di temukan di otak tikus tua yang mengalami penurunan kognitif.
Saat ini terdapat 160 kasus Multiple Sclerosis di Indonesia pada 2020, sementara prevalensi MS di Indonesia diperkirakan antara 1-5 penyintas per 100.000 penduduk.
Penelitian baru menemukan bukti kuat bahwa otak manusia dewasa masih bisa menumbuhkan sel saraf baru di hipokampus.
Ilmuwan dari University of Illinois kembangkan teknologi MRI metabolik super cepat yang dapat membedakan otak sehat dari tumor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved