Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Apa Itu Evolusi dan Bagaimana Prosesnya Terjadi?

Melani Pau
24/11/2024 13:04
Apa Itu Evolusi dan Bagaimana Prosesnya Terjadi?
Mengenal evolusi dan prosesnya(Freepik)

EVOLUSI merupakan perubahan struktur tubuh makhluk hidup yang berlangsung secara perlahan-lahan dalam waktu yang sangat lama.

Evolusi bersal dari bahasa latin yakni Evolvo yang artinya membentang. Pengertian tentang konsep evolusi dapat timbul baik secara alam maupun secara logika dari pengertian tentang genetika.

Konsep ini muncul bukan dari sejarah melainkan dikemukakan berdasarkan pada hasil-hasil penelitian serta pengamatan terhadap persamaan dan perbedaan dalam struktur dan fungsi dari berbagai bagian dunia, diantaranya adalah hasil penelitian dan pengamatan Charles Darwin.

Diilhami dari Charles Lyell dengan bukunya Principles of Geology serta Thomas Malthus dengan bukunya The Principles of Population.

Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru.

Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme.

Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.

Perubahan yang terjadi pada kromosom dan gen merupakan materi dasar dari evolusi, isolasi biasanya menyebabkan munculnya spesies baru dan seleksi alam oleh adanya perbedaan reproduksi dan mutasi.

Evolusi juga mengemukakan bahwa semua jenis makluk hidup sebenarnya berasal dari makluk terendah. Sesuai dengan peredaran zaman dan perubahan geologi-astronomi terjadi perubahan berangsur pada makluk hidup sampai kini.

Berdasarkan pemikiran evolusi, manusia digolongkan sebagai hewan. Hewan sendiri mengalami tingkat perkembangan dan bentuk seperti makluk terendah, mulai dari virus, bakteri, protozoa, cacing, ikan sampai pada mamalia

Evolusi pun sampai kini masih berlangsung. Bahkan lebih cepat prosesnya dibanding pada masa purba. Evolusi sebagai perubahan berangsur dan perlahan terbagi menjadi beberapa macam, yaitu evolusi geologi, evolusi astronomi, evolusi biologi dan evolusi budaya.

Ditinjau dari bagian yang mengalami perubahan, evolusi dapat dibedakan menjadi evolusi kosmik dan evolusi organik. Disamping itu ada istilah lain yang dikenal dengan evolusi geologis, juga:

1. Evolusi Kosmik

Merupakan perubahan yang terus menerus terjadi di alam raya (evolusi universe).

2. Evolusi Organik

Perubahan yang terjadi pada makhluk hidup atau komponen biotik dari generasi ke generasi baik morfologis maupun fisiologis. Hal ini dikenal juga dengan evolusi biologis.

3. Evolusi Geologis

Dikenal sebagai perubahan-perubahan yang terjadi pada permukaan bumi karena dari waktu ke waktu terjadi pelapukan.

4. Evolusi Biologi

Perubahan berangsur yang terjadi pada makluk hidup di bumi sesuai dengan perubahan zaman.

5. Evolusi Anorganik

Planet, bintang, topografi dunia, susunan kimia dari bumi, elemen kimia dan partikel atom dapat berubah secara bertahap yang dikenal sebagai Evolusi Anorganik.

Semua jenis hewan dan tanaman yang ada saat ini diturunkan dari organisme lain yang terjadi secara sederhana misalnya modifikasi secara bertahap dan terakumulasi pada generasai yang ada saat ini disebut Evolusi Organik.

Kecendrungan utama dari kajian evolusi tumbuhan dan hewan menunjukkan terjadinya adaptasi terhadap kondisi lingkungan yang ternyata sering melibatkan peningkatan spesialisasi dan kompleksitas dari struktur dan fungsi dari makluk hidup

Proses terjadi Evolusi

Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang.

Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini.

Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.

Sementara itu, hanyutan genetik merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi.

Di dalam manusia terdapat naluri yang berada di dasar diri kita yang dapat digali melalui berbagai pendekatan yang dibahas di dalam buku Mortido Ketakutan, Keserakahan Dan Keawasan Sebuah Evolusi Peradaban Edisi Revisi.

Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.

Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru.

3 Tahap Proses Evolusi

Menurut Teilhard de Chardin proses evolusi dibedakan menjadi 3 tahap, seperti berikut ini ;

1. Tahap Geosfer

Tahap pra-hidup, tahap perubahan yang terutama menyangkut perubahan tata surya.

2. Tahap Biosfer

Kalau pada tahap geosfer yang menjadi masalah adalah adanya "loncatan" dari materi tak hidup menjadi materi hidup, maka pada tahap biosfer yang dimasalahkan adalah "loncatan" munculnya manusia.

3. Tahap Nesosfer

Pada tahap ini yang penting pada makhluk hidup dalam hal ini manusia adalah terjadi evolusi kesadaran batin yang semakin mantap.

Dengan cara menghubungkan keanekaragamankehidupan dengan mekanisme penyebab alaminya, Darwin memberikan suatu dasar ilmiah yang jelas bagi ilmu biologi.

Namun demikian, produk evolusi yang beraneka ragam sungguh sangat elok dan mengilhami banyak pemikiran. Sebagaimana yang dikatakan Darwin dalam alinea penutup bukunya The Origin of Spesies, “Ada keagungan dalam kehidupan dilihat dari sudut pandang ini”.

Gagasan tentang evolusi biologi sudah ada sejak zaman dahulu, khususnya di antara ahli filsafat Yunani seperti Anaximander dan Epicurus serta ahli filsafat India seperti Patanjali. Namun, teori ilmiah evolusi belum mapan sampai abad ke 18 dan 19.

Pemahaman modern tentang evolusi didasarkan pada teori seleksi alam, yang pertama kali diperkenalkan dalam karya ilmiah bersama antara Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace pada tahun 1858, dan dipopulerkan di dalam buku Darwin The Origin of Species pada tahun 1859.

Pada tahun 1930 an, para ilmuwan mengkombinasikan seleksi alam Darwinian dengan teori dari hereditas Mendelian untuk membentuk sintesis evolusi modern, yang juga dikenal sebagai "Neo-Darwinism". (Gramedia.com & cdn-gbelajar.simpkb.id/Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya