Headline

Putusan MK harus jadi panduan dalam revisi UU Pemilu.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Yuk, Mengenal 6 Macam Teori Evolusi

Abriel Okta Rosetta
24/11/2024 13:54
Yuk, Mengenal 6 Macam Teori Evolusi
Mengenal 6 teori Evolusi(Freepik)

EVOLUSI adalah proses perubahan bertahap yang terjadi pada makhluk hidup sepanjang waktu.

Melalui evolusi, spesies dapat beradaptasi, berkembang, atau bahkan punah. Proses ini menjadi landasan penting dalam memahami keanekaragaman hayati di Bumi.

Sejarah mencatat bahwa manusia telah lama mencari jawaban tentang bagaimana makhluk hidup berubah dan berkembang.

Namun, pemahaman ilmiah tentang evolusi mulai populer setelah Charles Darwin mempublikasikan teori seleksi alam dalam buku On the Origin of Species pada tahun 1859.

Teori ini menjadi dasar pemikiran modern tentang evolusi, meskipun berbagai teori lain turut berkontribusi dalam menjelaskan proses ini.

Ingin tahu lebih jauh? Yuk, kita pelajari berbagai teori evolusi yang menarik, mulai dari teori seleksi alam Darwin hingga teori katastrofi!

1. Teori Lamarck (Pewarisan Sifat yang Didapatkan)

Jean Baptise

Jean-Baptiste Lamarck berpendapat bahwa makhluk hidup dapat mewariskan sifat yang diperoleh selama hidupnya kepada keturunannya.

Contohnya, nenek moyang jerapah yang memiliki leher pendek dipercaya memperpanjang lehernya untuk menjangkau daun di pohon tinggi. Namun, teori ini telah terbantahkan oleh bukti ilmiah modern yang menekankan bahwa pewarisan sifat dipengaruhi oleh faktor genetik, bukan perubahan fisik selama hidup.

2. Teori Darwin (Seleksi Alam)

Charles Darwin memperkenalkan teori seleksi alam, yang menyatakan bahwa individu dengan karakteristik paling sesuai dengan lingkungannya memiliki peluang lebih besar untuk bertahan hidup dan bereproduksi.

Salah satu contoh terkenal adalah burung Finch di Kepulauan Galapagos, yang paruhnya berevolusi sesuai jenis makanan. Teori ini mendapat dukungan dari berbagai bukti ilmiah seperti fosil dan distribusi geografis spesies.

3. Teori Mutasi (Hugo de Vries)

Hugo de Vries menyatakan bahwa mutasi genetik mendadak dapat menciptakan sifat baru pada makhluk hidup.

Contoh nyata adalah perubahan warna ngengat di Inggris selama Revolusi Industri, dari warna cerah ke gelap, yang membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan.

4. Teori Sintesis Modern (Neodarwinisme)

Teori ini menggabungkan konsep seleksi alam Darwin dengan genetika modern.

Faktor seperti mutasi, aliran gen, dan spesiasi dianggap saling bekerja sama dalam membentuk keanekaragaman hayati. Dengan integrasi ilmu genetika, teori ini menjelaskan pewarisan sifat dan bagaimana spesies baru muncul.

5. Teori Weismann (Garis Germplasm)

August Weismann membuktikan bahwa sifat yang didapat selama hidup tidak diwariskan. Dalam eksperimennya, ia memotong ekor tikus selama beberapa generasi, tetapi keturunannya tetap lahir dengan ekor.

Hal ini menegaskan bahwa pewarisan hanya terjadi melalui materi genetik pada sel reproduktif.

6. Teori Katastrofi (Georges Cuvier)

Georges Cuvier mengemukakan bahwa bencana alam besar memengaruhi evolusi, memusnahkan sebagian besar kehidupan di Bumi, dan memungkinkan spesies yang tersisa berkembang menjadi spesies baru. Teori ini menunjukkan bahwa perubahan besar dalam keanekaragaman hayati dapat terjadi secara tiba-tiba.

Setiap teori evolusi memberikan perspektif unik yang membantu kita memahami perubahan kehidupan.

Dari teori Lamarck hingga sintesis modern, evolusi tetap menjadi konsep utama dalam biologi, menjelaskan hubungan kompleks antara genetika, lingkungan, dan seleksi alam.

Sumber: Quipper, Kutabb Digital



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya