Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Mengenal Teori Evolusi Charles Darwin, Apa Dasarnya? Simak Penjelasan Ini!

Abriel Okta Rosetta
24/11/2024 13:36
Mengenal Teori Evolusi Charles Darwin, Apa Dasarnya? Simak Penjelasan Ini!
Teori Evolusi Darwin(Dok. Freepik)

TEORI Evolusi yang dirumuskan oleh Charles Darwin merupakan salah satu gagasan ilmiah paling berpengaruh dan terkenal dalam sejarah sains.

Ide ini menjelaskan bagaimana makhluk hidup berubah dan beradaptasi dari generasi ke generasi melalui proses seleksi alam. Dipublikasikan dalam buku On the Origin of Species pada 1859. 

Dalam teori ini tidak hanya memberikan pandangan baru tentang asal-usul kehidupan, tetapi juga menjadi dasar dari berbagai cabang ilmu biologi modern.

Evolusi melalui seleksi alam mengungkapkan bahwa spesies tidak statis, melainkan terus berkembang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Proses ini menjadi dasar bagi pemahaman tentang keanekaragaman hayati di bumi. 

Namun, apa sebenarnya inti dari teori ini? Bagaimana cara kerjanya, dan apa contoh dari teori evolusi ini?

Dasar-Dasar Teori Evolusi Darwin

Teori evolusi Darwin berfokus pada konsep seleksi alam, yaitu proses di mana individu dengan sifat-sifat yang paling cocok untuk bertahan hidup dalam lingkungan tertentu cenderung lebih banyak bereproduksi.

 Ada beberapa prinsip utama dalam teori ini:

1. Variasi Dalam Populasi

Dalam setiap populasi makhluk hidup, terdapat variasi sifat, seperti warna bulu, ukuran tubuh, atau bentuk paruh.

2. Pewarisan Sifat

Sifat-sifat ini diwariskan dari generasi ke generasi melalui mekanisme genetika.

3. Reproduksi Berlebih

Makhluk hidup cenderung menghasilkan keturunan lebih banyak daripada sumber daya yang tersedia, menciptakan persaingan untuk bertahan hidup.

4. Seleksi Alam

Individu dengan sifat-sifat yang paling menguntungkan dalam lingkungan tertentu lebih mungkin untuk bertahan hidup dan memiliki keturunan. Sifat-sifat tersebut kemudian menjadi lebih umum dalam populasi seiring waktu.

Sebagai contoh, burung pipit Galapagos yang dipelajari Darwin menunjukkan bahwa variasi pada bentuk paruh mereka memengaruhi kemampuan mereka untuk makan dan bertahan hidup. Burung dengan bentuk paruh yang sesuai dengan jenis makanan di lingkungan tertentu lebih mungkin bertahan hidup dan berkembang biak.

Peran Lingkungan dan Seleksi Alam dalam Teori Darwin

Darwin memperkenalkan istilah seleksi alam untuk menggambarkan bagaimana alam memilih individu-individu terbaik untuk bertahan hidup. Dalam seleksi alam, lingkungan bertindak sebagai “pemilih,” yang menentukan sifat-sifat apa yang menguntungkan.

Istilah ini bertolak belakang dengan seleksi buatan, di mana manusia secara aktif memilih sifat-sifat tertentu pada hewan atau tumbuhan untuk keperluan domestikasi.

Contoh nyata dari seleksi alam dapat dilihat pada evolusi paus. Fosil menunjukkan bahwa paus modern berevolusi dari nenek moyang mamalia darat. Perubahan adaptif seperti pergeseran lubang hidung menjadi lubang sembur, hilangnya kaki belakang, dan pengembangan sirip ekor adalah hasil dari seleksi alam yang membantu mereka beradaptasi dengan kehidupan akuatik.

Seleksi alam bekerja dalam dua skala utama:

1. Mikroevolusi

Perubahan kecil dalam populasi yang terjadi dalam waktu singkat, seperti perubahan warna atau ukuran dalam beberapa generasi.

2. Makroevolusi

Perubahan besar yang terjadi selama jutaan tahun, menghasilkan spesies baru. Contoh makroevolusi meliputi transisi dinosaurus menjadi burung atau mamalia darat menjadi paus.

Selain seleksi alam, Darwin juga memperkenalkan konsep seleksi seksual, yaitu mekanisme evolusi yang dipengaruhi oleh keberhasilan organisme dalam menarik pasangan. 

Contohnya adalah bulu ekor burung merak yang mencolok atau tanduk rusa jantan. Meskipun sifat-sifat ini tidak selalu meningkatkan peluang bertahan hidup, mereka membantu individu menarik pasangan dan meneruskan gennya.

Sayangnya ketika merumuskan teori, Darwin belum mengetahui mekanisme pewarisan sifat, seperti genetika. Ia tidak memahami bagaimana variasi sifat muncul atau bagaimana sifat tersebut diturunkan. Pengetahuan ini baru berkembang setelah penemuan genetika oleh Gregor Mendel dan penelitian tentang DNA. Kini, kita mengetahui bahwa mutasi genetik dan rekombinasi gen adalah sumber utama variasi alami.

Bukti Pendukung Teori Evolusi

Sejak Darwin mempublikasikan teorinya, berbagai bukti telah ditemukan untuk mendukung evolusi melalui seleksi alam, termasuk:

1. Fosil menunjukkan transisi evolusi, seperti perubahan dari mamalia darat ke paus.

2. Struktur tubuh yang mirip, seperti tulang depan manusia, kelelawar, dan paus, menunjukkan nenek moyang yang sama.

3. Analisis DNA mengungkapkan hubungan evolusi antara spesies yang berbeda.

4. Spesies di lokasi yang terisolasi, seperti kepulauan, menunjukkan pola evolusi yang unik.

Teori evolusi Darwin menjelaskan bagaimana kehidupan di bumi terus berubah dan beradaptasi. Meskipun awalnya kontroversial, teori ini kini didukung oleh berbagai bukti ilmiah yang kuat. Sebagai landasan biologi modern, teori evolusi melalui seleksi alam terus memberikan wawasan baru tentang asal-usul dan keberlanjutan kehidupan di planet kita.

Sumber:

  • Live Science
  • National Geographic
  • Nature Education



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya