Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Deteksi Dini dan Pengobatan Tepat Tingkatkan Peluang Kesembuhan Kanker Otak

Siti Sayidah
23/11/2024 04:43
Deteksi Dini dan Pengobatan Tepat Tingkatkan Peluang Kesembuhan Kanker Otak
Ilustrasi(Freepik)

KANKER otak adalah jenis kanker yang muncul dari sel-sel di otak. Ketika berkembang, kanker ini dapat menekan jaringan otak di sekitarnya.

Kanker otak dapat menyebar dengan cepat, terutama ke sumsum tulang belakang. Ketika seseorang mengalami kanker otak, dalam kepala pasien tersebut akan tumbuh tumor (tumor otak). 

Tumor otak ini diklasifikasikan berdasarkan seberapa cepat tumbuh dan kemungkinan kambuh setelah pengobatan. Sebagian besar kanker otak disebut kanker sekunder, yaitu kanker yang berasal dari organ lain dan menyebar ke otak. 

Sementara itu, kanker otak primer berkembang langsung di otak, biasanya dari jaringan glial, yang dapat membentuk berbagai jenis tumor seperti glioma.

Penyebab kanker otak

Dokter spesialis bedah saraf Wienorman Gunawan dari Bethsaida Hospital Gading Serpong menjelaskan, penyebab pasti kanker otak hingga kini belum diketahui. Namun, beberapa faktor seperti faktor genetik, mutasi pada sel, dan paparan radiasi diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker otak.

Selain itu, Wienorman mengatakan sebagian besar kasus kanker otak baru terdeteksi setelah pasien merasakan gejala. Lalu apa saja gejala yang dialami?

Gejala kanker otak

Gejala awal yang sering muncul meliputi sakit kepala terus-menerus, terutama di pagi hari, kejang tanpa riwayat epilepsi, gangguan penglihatan, dan masalah kognitif. 

Beberapa pasien juga mengalami mual, muntah, atau perubahan kepribadian. Karena gejala ini tidak spesifik, banyak penderita terlambat terdiagnosis.

Wienorman juga mengungkapkan tumor otak dapat bersifat jinak atau ganas, namun penyebab pastinya belum diketahui. Faktor genetik, mutasi sel, dan paparan radiasi diketahui dapat meningkatkan risiko.

 "Mengenali gejala awal kanker otak menjadi langkah penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan," katanya.

Adapun beberapa mutasi genetik, seperti yang terjadi pada sindrom Li-Fraumeni atau neurofibromatosis, dapat meningkatkan kemungkinan munculnya tumor otak. Selain itu, riwayat keluarga dengan kondisi serupa juga menjadi tanda yang perlu diwaspadai.

Deteksi dini dan pengobatan tepat

Setelah mengetahui adanya gejala yang timbul untuk memastikan diagnosis kanker otak, dokter biasanya menggunakan teknologi canggih seperti:

  • MRI (Magnetic Resonance Imaging): Pemeriksaan medis yang menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar struktur dan organ dalam tubuh.
  • CT Scan (Computed Tomography Scan): Prosedur pemeriksaan medis yang menggunakan sinar-X dan komputer untuk menghasilkan gambar organ, tulang, dan jaringan lunak di dalam tubuh.
  • Biopsi stereotaktik: Prosedur yang dilakukan untuk mengambil sampel jaringan dari lesi otak atau payudara dengan cara membuat lubang di tengkorak atau payudara.

Alat-alat ini dirancang untuk mendeteksi dan memetakan tumor dengan akurat. Melalui pemeriksaan ini, pasien akan menerima pengobatan dini yang berpotensi menyelamatkan nyawa.

Setelah melakukan rangkaian pemeriksaan, pengobatan kanker otak akan tetap bergantung pada ukuran, lokasi, dan tingkat keganasannya. 

Biasanya dimulai dengan operasi untuk mengangkat tumor sebanyak mungkin, diikuti oleh radioterapi atau kemoterapi untuk membersihkan sel kanker yang tersisa. 

Meski pengangkatan total sulit dilakukan, pengobatan bertujuan untuk mengendalikan gejala dan memperpanjang harapan hidup pasien jika tumor kambuh atau menyebar.

"Deteksi dini yang tepat, dikombinasikan dengan metode pengobatan yang sesuai, dapat meningkatkan peluang kesembuhan," ujar Wienorman. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya