Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENURUT data dari laman web Kementerian Kesehatan, kanker serviks menempati urutan kedua mencapai 36.633 kasus atau 9,2% dari total kasus kanker di Indonesia. Kejadian kanker serviks dapat diturunkan melalui deteksi dini. Deteksi dini kanker serviks penting dilakukan karena mampu menurunkan angka kematian secara drastis.
Selain itu, deteksi dini mencegah kanker serviks berkembang ke tahap yang lebih berat. Karenanya, kesadaran para wanita untuk melakukan deteksi dini perlu ditingkatkan. Untuk itu, Bio Farma Holding BUMN Farmasi mengadakan Rodshow #SupportAllWoman di Medan, Bandung, Surabaya, Semarang, Bali, dan beberapa kota besar lain sebagai upaya memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya para wanita, agar lebih peduli tentang bahaya kanker serviks dan memperkenalkan metode skrining kanker serviks.
Sebagai bagian dari program roadshow, Bio Farma bekerja sama dengan Bandung Communication & Community mengadakan #SupportAllWoman Influencer Intimate Gathering. Roadshow yang diselenggarakan di Atrium Paskal Hyper Square Bandung pada Kamis (14/4) itu diisi dengan edukasi kanker serviks dengan tema Cegah kanker serviks dengan deteksi dini menggunakan metode urine tes. Hadir narasumber Ketua POGI (Perkumpulan Obsterti dan Genekologi Jawa Barat), Dr. dr. RM. Sonny Sasotya, Sp.O.G. Acara tersebut bertujuan memberi edukasi para influencer wanita untuk peduli tentang bahaya kanker serviks dan memperkenalkan metode skrining kanker serviks dengan harapan informasi yang diberikan akan kembali disosialisasikan oleh para influencer ke masyarakat luas.
Baca juga: Cegah Kanker Serviks dengan Vaksinasi HPV Sejak Dini
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk menyadarkan para perempuan bahwa pentingnya untuk melakukan deteksi dini kanker serviks. "Seperti kita ketahui, di Indonesia kanker serviks menempati urutan kedua kanker terbanyak setelah kanker payudara. Kanker biasanya diketahui atau ditemukan pada stadium lanjut sehingga pengobatan yang dilakukan lebih kompleks. Karena itu, deteksi dini sangat penting sekali bagi perempuan agar virus penyebab kanker serviks dapat terdeteksi sedini mungkin," ungkap Honesti dalam keterangan tertulis, Jumat (21/4).
Direktur Hubungan Kelembagaan Bio Farma Sri Harsi Teteki menyampaikan bahwa pihaknya akan terus membangun kesadaran masyarakat khususnya wanita terhadap pentingnya deteksi dini kanker serviks. "Dengan meningkatnya angka skrining kanker serviks, para wanita di Indonesia akan memiliki kualitas hidup yang lebih baik karena dengan melakukan deteksi dini akan terjadi penurunan angka kematian pengidap kanker serviks di Indonesia," ujar Sri Harsi.
Dr. Sonny mengingatkan para perempuan untuk memiliki kesadaran dan secara rutin memeriksakan kesehatan. "Kanker serviks itu bisa dicegah, kita harus memiliki kesadaran untuk memeriksakan secara dini kesehatan kita apalagi jika kita sudah aktif berhubungan seksual, karena kebanyakan kanker serviks ditularkan melalui hubungan seksual. Apalagi sekarang tesnya sudah mudah dan nyaman," ungkapnya.
Bio Farma telah meluncurkan diagnostik kit bernama CerviScan yang merupakan inovasi karya anak bangsa untuk deteksi dini terhadap Human Papillomavirus (HPV) penyebab utama kanker serviks. CerviScan merupakan diagnostik kit berbasis PCR untuk deteksi dini terhadap Human Papillomavirus (HPV) melalui urine. Untuk mendapatkan layanan CerviScan, masyarakat dapat mendatangi laboratorium kesehatan yang berada di beberapa titik kota-kota besar pada beberapa provinsi seperti, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sumatra Selatan, dan Sumatra Utara.
Di Indonesia angka kejadian kasus baru kanker serviks sesuai data Globocan pada 2018, untuk wanita di Indonesia berkisar 32.469 kasus (17,2%) dengan angka kematian 18.279 (8,8%). Kanker yang terjadi karena infeksi Human papillomavirus (HPV) risiko tinggi ini masih menjadi fokus edukasi untuk meningkatkan kesadaran di masyarakat, khususnya yang sudah aktif seksual untuk rutin melakukan tes deteksi dini.
Di Indonesia hanya 5% wanita yang melakukan skrining kanker serviks (Global Cancer Observatory). Kurangnya informasi mengenai kanker serviks dan ketakutan menjalani skrining menjadi hambatan dalam pencegahan dan penanganan kasus kanker serviks. Oleh karenanya Bio Farma melakukan inovasi untuk menciptakan produk karya anak bangsa untuk mendeteksi virus HPV dengan nama CerviScan. (Z-2)
Kanker ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus, yaitu papillomavirus human (HPV), dalam alat kelamin wanita. HPV sebenarnya memiliki banyak subtipe
PARA perempuan tidak perlu khawatir terhadap pemeriksaan kanker serviks. Pemeriksaan tersebut kini dapat dilakukan secara mandiri di rumah
Kanker serviks merupakan penyakit ganas yang menempati urutan kedua sebagai penyebab kematian akibat kanker di kalangan wanita di Indonesia.
Deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks merupakan langkah strategis dalam mengurangi angka kematian akibat kedua jenis kanker yang paling umum
Vaksinasi HPV dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi Human papillomavirus atau HPV, virus yang dapat menyebabkan kanker serviks.
Mulai tahun 2025 layanan skrining HPV DNA akan diintegrasikan dalam program pemeriksaan kesehatan gratis.
FDA menyetujui tes darah pertama untuk deteksi dini Alzheimer. Diagnosis kini lebih mudah, cepat, dan tanpa prosedur invasif seperti PET scan dan pungsi lumbal.
Respons yang cepat dan deteksi dini dapat minimalisir dampak lebih buruk dari perilaku bullying, baik bagi korban, dan juga yang melakukan bullying.
Penyangkalan tersebut membuat orang tua menyekolahkan anaknya ke sekolah reguler.
Deteksi dini masalah mesin mobil! Tips mudah kenali gejala kerusakan & cegah biaya perbaikan mahal. Mobil awet, aman, dompet senang.
Selfie kini jadi alat skrining dini kanker kulit berkat teknologi AI. Sejumlah aplikasi mampu mendeteksi kelainan kulit dengan akurasi tinggi, memudahkan akses kesehatan di era digital.
Limfoma non-Hodgkin adalah jenis kanker darah yang ditandai pembengkakan kelenjar getah bening tanpa rasa sakit. Waspadai gejala dan pentingnya deteksi dini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved