Pemerintah Perlu Maksimalkan Potensi Kredit Karbon Indonesia

M Iqbal Al Machmudi
15/11/2024 08:28
Pemerintah Perlu Maksimalkan Potensi Kredit Karbon Indonesia
Ilustrasi(cop29.az)

INDONESIA memiliki potensi karbon mencapai 557 juta ton berdasarkan perhitungan 2014 hingga 2020. Oleh karena itu pemerintah perlu memaksimalkan potensi yang dimiliki Indonesia tersebut.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan potensi besar tersebut harus dikembangkan dengan menarik negara-negara untuk bekerja sama untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.

"Indonesia ada stok kredit karbon dari result based payment yang dilakukan mulai tahun 2014 sampai 2020 nilainya capai 577 juta ton CO2," kata Hanif di Baku Olympic Stadium, Baku, Azerbaijan, Kamis (14/11).

Ia menyebut hasil tersebut yang ditangkap secara agregat dengan imagery satelit. Total stok merupakan perhitungan yang dilakukan pada sektor Forest and Other Land Use (FOLU) dan masih ada beberapa sektor lainnya yang sedang diperhitungkan jumlah kredit karbonnya.

Untuk memaksimalkan hal tersebut pada perhelatan COP-29 di Baku Azerbaijan, para negosiator diberikan pesan agar mencari kontributor bergandeng tangan menurunkan gas emisi rumah kaca

"Para negosiator agar membuka peluang untuk mencari kontributor yang bisa diajak bersama-sama untuk menurunkan emisi gas rumah kaca," ujar Hanif.

Meski begitu ia menegaskan Indonesia tidak mencari-cari keuntungan. Tetapi mengajak negara lain untuk untuk menurunkan gas rumah kaca dan memerangi perubahan iklim.

"Kita tidak minta uang, tetapi kita mengajak bekerja sama menurunkan emisi gas rumah kaca di dunia. Kita sudah punya kredit karbon 577 juta," pungkasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya