Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Target 75% Listrik Energi Hijau untuk Tarik Industri

M Iqbal Al Machmudi
14/11/2024 15:44
Target 75% Listrik Energi Hijau untuk Tarik Industri
Ketua Delegasi RI untuk COP-29 Hashim S Djojohadikusumo(MI/M IQBAL AL MACHMUDI)

KETUA Delegasi RI untuk COP-29 Hashim S Djojohadikusumo menegaskan target Indonesia untuk menambah 100 gigawatt listrik dalam 15 tahun bukan untuk menambah surplus pasokan listrik dalam negeri karena 75% diantaranya berasal dari energi baru dan terbarukan yang banyak diinginkan oleh industri.

Ia menyebut sudah banyak industri yang tertarik untuk menyerap listrik energi terbarukan dan bisa berpotensi menarik investasi atau industri baru masuk ke Indonesia. 

"Kalau nanti ada ketersediaan energi terbarukan salah satu tujuannya adalah menarik investasi dari luar negeri untuk industri-industri yang baru," kata Hashim di Baku Olympic Stadium, Baku, Azerbaijan, Rabu (13/11).

Ketertarikan industri terhadap listrik berasal dari energi baru dan terbarukan saat ini sedang menjadi tren. Adik dari Presiden RI Prabowo Subianto tersebut mengungkapkan Uni Eropa memiliki rencana untuk menerapkan Cross Border Adjustment Mechanism (CBAM) yang mana barang produksi berasal dari energi fosil dan tidak ramah lingkungan dapat bea masuk tambahan yang cukup besar untuk masuk negara-negara Eropa.

"Empat tahun tahun lagi, saya dengar bahwa Uni Eropa akan melakukan yang sistem namanya CBAM bagi industri-industri yang mau jual barangnya di Uni Eropa, itu harus bersih. Kalau tidak clean, dalam arti sumber listriknya itu bukan dari industri terbarukan, akan dipungut pajak karbon, itu yang berlaku di Eropa," ungkapnya.

Dengan ambisi 100 gigawatt dengan 75% berasal dari energi hijau maka diharapkan Indonesia berhasil menggaet industri untuk berinvestasi di Indonesia.

"Indonesia bisa menyediakan green energy untuk menarik dan mendukung green steel. Dengan green energy yang kita bisa sediakan, 75 gigawatt, kita bisa mendukung industri-industri baru yang juga perlu industri bersih," pungkasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya