Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PADA Konferensi Perubahan Iklim Persatuan Bangsa-Bangsa COP29 Baku Azerbaijan, di Global Renewables Hub - IRENA Paviliun, dilakukan diskusi dengan topik Intergenerational Action for Tripling Renewable Energy by 2030.
Dialog tersebut melibatkan pembicara yang terdiri dari delapan pemuda dari berbagai negara serta lima pembicara senior sebagai perwakilan PBB, lembaga pemerintah, swasta dan non-profit organizations.
Dalam diskusi ini, Gamma Thohir hadir sebagai perwakilan anak muda Indonesia untuk menyampaikan pemikiran serta langkah kongkrit yang telah dilakukannya dalam rangka mendukung pencapaian pemanfaatan energi terbarukan di tahun 2030.
Gamma Thohir sebagai pendiri Desa Bumi, menyampaikan project yang telah dilaksanakan sejak 2015 hingga tahun 2024. Diawali dengan project Pembangunan Microhydro di desa Cipta Gelar, lereng gunung Halimun untuk memberikan akses Listrik bagi Masyarakat adat Kasepuhan Ciptagelar sampai di tahun 2024 membangun pompa air tenaga surya untuk kelompok tani hutan di Desa Sukobubuk Rejo, Pati, Jawa Tengah.
Paparan yang disampaikan Gamma mendapatkan apresiasi dari forum yang hadir diantaranya Dr. Andrew Forrest sebagai Executive Chairman Fortescue.
Menurut Gamma Thohir, hasil kongkret adalah pendekatan terbaik bagi anak muda untuk meyakinkan publik bahwa anak muda mampu berkontribusi dalam menyokong transisi energi. (H-2)
Indonesia memiliki potensi besar dengan carbon credit sebesar 570 juta ton yang telah diverifikasi, dan ada tambahan 600 juta ton yang akan ditawarkan ke pasar internasional.
Aturan yang jelas dalam penerapan pasar karbon diperkirakan akan menghasilkan aliran keuangan sebesar USD1 triliun per tahun pada 2050 secara global.
Korban terbesar dari perubahan iklim adalah negara miskin atau negara yang wilayahnya rentan terhadap naiknya permukaan air laut. Belum lagi dampak keamanan pangan (food security).
Negara-negara berkembang akan membutuhkan USD 1,1 triliun setiap tahunnya untuk pendanaan iklim.
PRESIDENSI COP29 meluncurkan Digitalisation Day pertama dalam konferensi global dengan dukungan lebih dari 90 pemerintah dan lebih dari 1.000 anggota komunitas teknologi digital
Kemah pengkaderan ini juga mengangkat persoalan-persoalan lingkungan, seperti perubahan iklim yang mengakibatkan bencana alam.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Fenomena salju langka menyelimuti Gurun Atacama, wilayah terkering di dunia, menghentikan sementara aktivitas observatorium ALMA.
Dalam serangkaian lokakarya yang digelar selama lima hari tersebut, para musisi membahas akar penyebab krisis iklim, peran seni dan budaya dalam mendorong perubahan nyata.
Pusat Pengurangan Risiko Bencana Universitas Indonesia melakukan kerja sama bidang Limnologi dan Hidrologi dengan BRIN untuk persiapan dan adaptasi perubahan iklim.
Masuknya genangan rob tak hanya ke permukiman warga di pesisir pantai, tapi sudah meluap sampai ke jalan raya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved