Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
INDONESIA masih menjadi kasus tuberkulosis (Tb) nomor dua tertinggi di dunia. Oleh karena itu salah satu komitmen Presiden RI Prabowo Subianto bahwa Tb harus menjadi prioritas untuk mempercepat upaya eliminasi untuk menurunkan kasus dan beban Tb di Indonesia.
"Saat ini sudah banyak upaya yang dilakukan termasuk upaya dalam 2 tahun terakhir untuk meningkatkan jumlah kasus Tb yang berhasil ditemukan namun masih banyak PR terutama untuk memastikan selain ditemukan pasien tersebut diobati sampai selesai," kata Ketua Yayasan Stop Tuberkulosis Partnership Nurul HW Luntungan saat dihubungi, Rabu (6/11).
Salah satu isu yang masih menjadi kendala saat ini masih tinggi jumlah penemuan khusus di rumah sakit sehingga penguatan di fasilitas kesehatan tingkat primer khususnya rumah sakit swasta.
"Juga masih perlu jadi perhatian dan juga upaya yang perlu dilakukan untuk memastikan pasien tersebut betul-betul berobat sampai selesai," ucapnya.
Ia mengatakan pengendalian Tuberkulosis Resisten Obat (TB RO) di Indonesia saat ini masih cukup banyak kendala terutama untuk menemukan orang-orang yang mengalami RO.
Kendala lainnya adalah terkait ekonomi. Pengobatan Tb RO masih memanfaatkan banyak dana hibah luar negeri, yang ke depannya tidak akan terus ada.
"Maka Indonesia harus punya regulasi dan juga bisa memberikan perlindungan sosial bukan hanya obatnya saja yang gratis tapi bagaimana pasien dengan Tb yang kebanyakan mereka adalah pekerja harus istirahat dulu dari pekerjaannya yaitu bisa mendapat tunjangan supaya pengobatannya sampai selesai tanpa harus jatuh miskin," jelasnya.
Sekitar 83% orang dengan Tb RO akan jatuh miskin karena pengobatan yang lama dan tidak bisa bekerja.
Dihubungi terpisah Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan obat Tb saat ini ditanggung pemerintah baik SO maupun RO. Oleh karena itu tidak ada pemisahan obat mahal maupun murah.
"Pengobatan 6 bulan bahkan ada yang 4 bualn. Tidak ada pemisahan pengobatan mahal atau murah pada Tb RO ataupun SO," ujar Tjandra.
Ia berharap bahwa Presiden RI Prabowo Subianto bisa memfokuskan pengendalian Tb pada 100 hari pertama kerjanya.
"Kita ketahui bahwa pengendalian tuberkulosis merupakan salah satu prioritas kesehatan Presiden Prabowo, dan baik kalau jadi bagian dan kegiatan 100 hari pertama pemerintah," pungkasnya. (H-2)
Data Tb yang akurat sangat penting untuk perencanaan, monitoring, dan evaluasi program penanggulangan Tb.
Selain upaya percepatan eliminasi Tuberkulosis atau TB di Indonesia, penting untuk menghapus stigma negatif yang melekat pada TB. Stigma sering menjadi penghalang bagi orang dengan TB.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI yang membidangi pengawasan sektor kesehatan Emanuel Melkiades Laka Lena mendukung upaya eliminiasi tuberkulosis di Indonesia berbasis data dan sains.
Indonesia mencatatkan angka kematian akibat tuberkulosis atau TB sebesar 134 ribu jiwa per tahun atau sekitar dua orang meninggal setiap lima menit.
Masyarakat diajak untuk tidak ragu dan malu melakukan pemeriksaan kesehatan ke puskesmas jika memiliki gejala kasus TB sebab penyakit tersebut bisa disembuhkan.
Akibat penyakit tersebut 15 orang meninggal dunia sebelum mendapatkan pengobatan.
Pasien TB RO harus minum lebih banyak obat setiap hari dan menjalani pengobatan dalam jangka yang lebih lama sesuai dengan rekomendasi dari tim ahli klinis agar bisa sembuh.
Vaksinasi BCG pada anak di negara-negara yang tinggi angka TB efektif untuk mencegah penyakit TB yang berat seperti TB di selaput otak, atau TB milier yang dapat menyebabkan sesak napas.
Dalam riset bertajuk Potential Risk of New Tuberculosis Cases in West Java, tim peneliti BRIN melakukan analisis risiko spasial dan temporal terhadap sebaran kasus Tb baru di wilayah Jawa Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved