Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Masih Banyak Kasus Tuberkulosis Resisten Obat (Tb RO) yang Belum Diobati

M Iqbal Al Machmudi
06/11/2024 16:35
Masih Banyak Kasus Tuberkulosis Resisten Obat (Tb RO) yang Belum Diobati
Petugas medis memperlihatkan hasil rontgen paru-paru warga terindikasi TBC saat pemeriksaan di SDN Duren Tiga 01, Jakarta, Selasa (19/12/2023).(ANTARA/RINA NUR ANGGRAINI)

KEPALA Biro Komunikasi dan Pelayanan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Aji Muhawarman mengatakan penemuan kasus untuk Tuberkulosis Sensitif Obat (Tb SO) sebesar 681.185 atau sudah 98%. Sedangkan Tuberkulosis Resisten Obat (Tb RO) sebesar 11.235 atau baru 2%. 

Kasus Tb SO dan RO yang diobati masih terdapat gap. Kasus Tb SO yang diobati 86% dengan target 100% dan kasus Tb RO yang diobati hanya 65% dengan target 90%. Sementara angka keberhasilan pengobatan Tb SO mencapai 81% (target 90%) dan Tb RO baru mencapai 56% (target 80%).

"Harapannya semua kasus Tb yang sudah ditemukan dan dilaporkan, bisa dilakukan inisiasi pengobatan secepatnya dan melaksanakan pengobatan hingga tuntas. Disamping itu, upaya pencegahan melalui pemberian Terapi Pencegahan Tb (TPT) juga tetap didorong," kata Aji saat dihubungi, Rabu (6/11).

Per Oktober 2024, capaian pemberian TPT pada kontak serumah telah mencapai 12,4%, capaian ini sudah meningkat hampir 6 kali lipat dari tahun 2023.

Pencegahan Tb melalui imunisasi BCG pada bayi, pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT). TPT merupakan pemberian obat untuk mencegah Tb pada orang yang berisiko tinggi terkena Tb, seperti kontak erat penderita Tb dan orang dengan HIV/AIDS.

"Selain itu, tentu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) diiringi pengembangan vaksin Tb oleh pemerintah," ujarnya.

Berdasarkan Global TB Report 2023, estimasi beban kasus Tb baru di Indonesia mengalami peningkatan dari semula 969 ribu kasus menjadi 1.060.000 kasus atau 385 per 100 ribu penduduk (10%) dengan angka kematian sebesar 134 ribu atau 49 per 100 ribu penduduk. 

"Hal ini merupakan salah satu dampak dari penurunan penemuan kasus Tb di tahun 2020 dan 2021, dikarenakan adanya pandemi covid-19, yang kemudian berakibat penularan Tb ke orang di sekitar pasien Tb yang belum diobati," ungkap Aji.

Notifikasi kasus Tb 2021, 2022, dan 2023 cenderung mengalami peningkatan. Berdasarkan data SITB, notifikasi kasus Tb tahun 2021 sebesar 443.235 kasus, tahun 2022 sebesar 724.309 kasus dan tahun 2023 sebesar 821.200 kasus. Hingga 29 Oktober 2024, secara nasional capaian penemuan kasus Tb mencapai 692.420 atau 63% dari target 90%. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya