Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
LAPAR di malam hari sering kali menjadi salah satu godaan yang sulit untuk dihiraukan. Terlebih lagi jika hal tersebut dirasakan saat larut malam.
Ternyata makan di malam hari, khususnya pada waktu dini hari tidak baik untuk kesehatan tubuh nantinya.
Sering makan larut malam dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Meskipun mungkin sulit untuk menghindarinya dalam beberapa situasi, kebiasaan ini sebaiknya dikurangi karena ada beberapa risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan.
Baca juga : 9 Bahaya Sering Keluar di Malam Hari
Makan larut malam cenderung menyebabkan penambahan berat badan karena tubuh tidak memiliki cukup waktu untuk membakar kalori yang dikonsumsi sebelum tidur. Metabolisme tubuh melambat pada malam hari, sehingga kalori lebih mudah disimpan sebagai lemak, yang dapat menyebabkan obesitas.
Makan terlalu dekat dengan waktu tidur dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti asam lambung naik (GERD) atau mulas. Ketika berbaring setelah makan, gravitasi tidak dapat membantu menjaga makanan di perut, yang membuat asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar dan ketidaknyamanan.
Makan makanan berat atau berminyak sebelum tidur bisa mengganggu kualitas tidur. Tubuh harus bekerja keras untuk mencerna makanan saat kita tidur, yang bisa menyebabkan tidur terasa tidak nyenyak atau bahkan insomnia. Tidur yang terganggu dapat berdampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan, termasuk menurunkan energi dan daya konsentrasi keesokan harinya.
Baca juga : Jangan Disepelekan, ini 11 Bahaya Sering Makan Gorengan
Sering makan larut malam bisa mempengaruhi pengaturan gula darah dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Makan sebelum tidur dapat meningkatkan kadar gula darah, yang membuat tubuh sulit untuk mengontrol insulin. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan resistensi insulin dan meningkatkan risiko diabetes.
Makan larut malam dapat menyebabkan melambatnya metabolisme, terutama jika dilakukan terus-menerus. Tubuh tidak menggunakan energi dengan efisien pada malam hari, dan proses metabolisme secara alami berkurang ketika tidur, yang dapat menyebabkan penumpukan kalori dan lemak.
Kebiasaan makan larut malam juga bisa berdampak pada kadar kolesterol. Penelitian menunjukkan bahwa makan pada waktu yang tidak tepat, terutama larut malam, dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL), yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
Baca juga : Bahayanya Mandi pada Malam Hari, Tak Baik Dilakukan Sering-sering
Makan larut malam sering kali berhubungan dengan pilihan makanan yang kurang sehat, seperti makanan cepat saji, makanan manis, atau camilan tinggi kalori. Hal ini karena orang cenderung memilih makanan praktis atau mengidamkan makanan tinggi karbohidrat dan lemak pada malam hari.
Tubuh manusia memiliki jam biologis yang dikenal sebagai ritme sirkadian, yang mengatur kapan tubuh harus makan, tidur, dan beristirahat. Makan larut malam dapat mengganggu ritme ini, sehingga tubuh tidak dapat berfungsi secara optimal, terutama dalam hal pengaturan metabolisme dan energi.
Selain kolesterol tinggi, makan larut malam juga bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Jika kebiasaan ini dilakukan dalam jangka panjang, risiko terkena serangan jantung atau stroke juga bisa meningkat.
Baca juga : 8 Bahaya Oli Motor Kering
Pola makan yang tidak teratur, termasuk makan larut malam, bisa berdampak buruk pada fungsi kognitif dan daya ingat. Penelitian menunjukkan bahwa makan di luar jam normal dapat mempengaruhi kemampuan otak untuk memproses informasi dan mempengaruhi kemampuan belajar.
Saat makan larut malam, tubuh cenderung kurang responsif terhadap insulin, yang bisa mengganggu pengaturan gula darah. Dalam jangka panjang, ini dapat menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan awal dari banyak masalah metabolik, termasuk diabetes tipe 2.
Sering makan larut malam dapat berdampak negatif pada kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan, peningkatan berat badan, hingga risiko penyakit serius seperti diabetes dan penyakit jantung. Untuk menjaga kesehatan jangka panjang, penting untuk menjaga pola makan yang teratur dan menghindari makan besar mendekati waktu tidur. (Z-12)
Kebiasaan bermain dan melihat konten menggunakan gawai bisa membuat anak susah memusatkan perhatian dan menyebabkan penurunan kemampuan sensorik anak.
Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi bisa meningkatkan risiko terkena diabetes melitus tipe 2.
GAMBAR Prabowo Subianto dan Joko Widodo yang sedang duduk bersama di tempat makan menjadi salah satu bingkai yang dipajang di bagian depan.
Makan terlalu malam atau saat tubuh bersiap untuk istirahat dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, resistensi insulin, dan gangguan metabolisme lainnya.
PENGEBOMAN Israel di Jalur Gaza terus berlanjut pada hari pertama hari raya Idul Fitri. Beberapa serangan udara pada Minggu dini hari waktu setempat menewaskan puluhan orang.
Makan terlalu banyak juga dapat mengganggu sistem pencernaan kita, menyebabkan perut kembung, indigestion dan juga masalah reflux gastroesofagfeal.
Rasa terbakar dan nyeri ulu hati di malam hari terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan saat tidur atau berbaring. Ini bisa membuat seseorang begadang hingga larut malam.
Olahraga teratur pada lansia dapat membantu meningkatkan kekuatan otot dan tulang, sehingga mengurangi risiko osteoporosis dan cedera.
Meski waktu olahraga yang disarankan adalah pagi hari, sebagian orang memilih berolahraga di malam hari karena alasan pekerjaan atau gaya hidup.
Dengan memperhatikan potensi risiko ini, penting untuk mempertimbangkan pola hidup yang lebih seimbang dan menjaga kesehatan serta keselamatan jika sering keluar di malam hari.
MANDI menjadi rutinitas yang penting dilakukan setiap harinya. Mandi yang dilakukan dua kali sehari umumnya rutin kita lakukan di pagi dan sore hari, baik menggunakan air dingin atau air hangat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved