Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mahasiswa Perlu Sadari Pentingnya Kesehatan Mental

Ardi Teristi
10/9/2024 21:19
Mahasiswa Perlu Sadari Pentingnya Kesehatan Mental
Ilustrasi(Dok UMY)

TANGGAL 10 September diperingati sebagai Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia, untuk meningkatkan kesadaran mengenai kesehatan mental dan menekan angka bunuh diri di seluruh dunia. Peringatan ini bertujuan untuk mengingatkan bahwa bunuh diri bukanlah solusi dan dampaknya dapat sangat besar bagi orang-orang terdekat.

Menanggapi isu tersebut, Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menggelar kampanye kesehatan mental di depan Gedung AR Fakhruddin A dan B UMY pagi ini, Selasa (10/9).

Kepala LPKA UMY, Dr. apt. Rifki Febriansah, S.Farm., M.Sc menekankan pentingnya kesadaran seluruh civitas akademika terhadap kesehatan mental, terutama pada hari peringatan World Suicide Prevention Day (Hari Pencegahan Bunuh Diri Internasional).

Baca juga : Forum BEM DIY Kecam Presiden Jokowi Lakukan Penyalahgunaan Kekuasaan

Menurut data dari WHO, bunuh diri merupakan penyebab kematian ketiga terbesar pada kelompok usia 15-29 tahun secara global pada tahun 2021. Setiap tahunnya, sebanyak 726.000 orang meninggal akibat bunuh diri, dan banyak lagi yang melakukan percobaan bunuh diri. Fenomena ini tidak hanya terjadi di negara-negara berpendapatan tinggi, tetapi juga merupakan masalah global yang mempengaruhi seluruh wilayah dunia. Faktanya, hampir tiga perempat (73%) kasus bunuh diri global terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah pada tahun 2021.

"Peringatan ini perlu dikampanyekan karena perkembangan kesehatan mental seluruh civitas akademika harus didampingi bersama. Kita harus saling mendukung dan mengetahui kondisi teman dekat kita, apakah mereka baik-baik saja atau sedang mengalami masalah," kata Rifki dalam siaran pers, Selasa (10/9).

Rifki menambahkan, jika ada yang membutuhkan bantuan atau pendampingan, seluruh civitas akademika diharapkan saling peduli. Ada tim dari LPKA yang siap mendampingi, namun mahasiswa juga dapat berpartisipasi aktif dalam mendampingi sesama.

Baca juga : Bunuh Diri Kalangan Remaja Bisa Hambat Indonesia Emas 2045

Acara ini juga melibatkan mahasiswa baru UMY angkatan 2024 ini. Mereka diharapkan mengakses layanan pendampingan psikologi dengan tim psikolog dan psikiater dari UMY jika merasa mengalami gangguan mental.

Tak hanya itu, ia juga berharap mahasiswa dapat menjadi duta dan perpanjangan tangan tim psikolog UMY yang dapat membantu mendampingi dan melihat kondisi psikologis mahasiswa lainnya.

"Jika Anda menghadapi masalah, sampaikan dan curhat kepada teman dekat. Jika perlu diskusi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi tim psikolog UMY. Kami berharap solusi bisa ditemukan bersama," ujarnya.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam angkatan 2023, Ahmad Ragil Hidayatullah Faisal mengakui pentingnya kampanye ini sebagai bentuk kepedulian terhadap tingginya angka bunuh diri. "Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian di luar sana. Banyak orang yang peduli. Jangan ragu untuk menghubungi teman-teman dekat kalian jika membutuhkan dukungan. Anda tidak sendirian, ada orangtua dan teman-teman dan kampus yang sangat peduliâ," tutup dia. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya