Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
Mandi wajib atau mandi junub adalah mandi yang dilakukan oleh seorang Muslim untuk membersihkan diri dari hadas besar.
Hadas besar ini biasanya disebabkan oleh beberapa hal yang mengharuskan seorang Muslim untuk mandi wajib sebelum dapat melaksanakan ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur'an, thawaf, dan lain-lain yang memerlukan keadaan suci.
Nawaitul ghusla li raf'il hadatsil akbari lillahi ta'ala
Baca juga : Mandi Wajib untuk Muslimah: Cara, Doa, dan Dalil yang Harus Diketahui
Saya niat mandi untuk menghilangkan hadas besar karena Allah Ta'ala.
Niat ini cukup diucapkan dalam hati sebelum memulai mandi wajib. Setelah niat, pastikan seluruh tubuh, termasuk rambut dan kulit, terkena air untuk memenuhi syarat sahnya mandi wajib.
Tata cara mandi wajib (mandi junub) setelah berhubungan suami istri dilakukan untuk membersihkan diri dari hadas besar.
Baca juga : Cara Mandi Wajib yang Benar Menurut Al-Qur'an, Perhatikan Agar Ibadah Diterima
Sebelum memulai mandi, niatkan dalam hati untuk menghilangkan hadas besar karena Allah SWT.
Mulailah dengan mencuci kedua tangan sebanyak tiga kali untuk membersihkan tangan dari kotoran.
Basuh dan bersihkan bagian tubuh yang terkena najis atau kotoran, seperti area kemaluan.
Baca juga : Bagaimana Langkah-Langkah Mandi Wajib Setelah Haid? Ini Dia Niat, Hukum, dan Keutamaannya
Lakukan wudhu seperti wudhu untuk shalat. Mulai dari mencuci tangan, berkumur, membasuh wajah, mencuci tangan hingga siku, mengusap kepala, dan mencuci kaki. Namun, kaki dapat dicuci nanti di akhir mandi.
Setelah berwudhu, siram kepala sebanyak tiga kali hingga semua bagian kepala, rambut, dan kulit kepala basah sempurna. Usahakan air menyentuh seluruh rambut hingga ke akar.
Setelah kepala, siram seluruh tubuh dimulai dari bagian kanan, kemudian bagian kiri. Pastikan air mengenai seluruh tubuh, termasuk lipatan-lipatan tubuh, seperti di bawah ketiak, lipatan paha, dan di belakang telinga.
Baca juga : Doa Berhubungan Suami Istri, Begini Adabnya dalam Islam
Jika kaki belum dicuci saat wudhu, basuhlah kaki sebagai langkah terakhir.
Menggosok tubuh dengan tangan atau menggunakan sabun untuk memastikan bahwa air telah merata ke seluruh tubuh.
Saat mandi wajib ini pastikan air merata ke seluruh tubuh, termasuk bagian yang tersembunyi atau lipatan. Lalu hindari menggunakan terlalu banyak sabun atau produk lainnya selama mandi wajib yang dapat mencegah air menyerap dengan sempurna ke kulit.
Setelah melakukan langkah-langkah ini, mandi wajib telah selesai, dan kamu suci dari hadas besar serta bisa melakukan ibadah seperti shalat.
Dalam Islam, hubungan suami istri bukan hanya sekadar kebutuhan biologis, tetapi juga merupakan bagian dari ibadah dan cara untuk menjaga keharmonisan keluarga.
Oleh karena itu, ada beberapa adab atau tata cara yang dianjurkan dalam Islam untuk menjaga kesucian dan keberkahan dalam berhubungan suami istri.
Hubungan suami istri dalam Islam harus dilakukan dengan niat yang baik, yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah, menjaga keharmonisan rumah tangga, dan memenuhi hak pasangan dengan cara yang halal.
Disunnahkan untuk berdoa sebelum melakukan hubungan suami istri agar terhindar dari gangguan setan dan mendapatkan perlindungan serta berkah dari Allah. Berikut doanya:
Bacaan Arab
Bacaan Latin
Bismillah, Allahumma jannibna asy-syaithan wa jannib asy-syaithan ma razaqtana.
Artinya
Dengan nama Allah, ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami.
Dianjurkan untuk menjaga kebersihan diri, seperti mandi, menggosok gigi, dan memakai wangi-wangian sebelum berhubungan. Ini bertujuan untuk menjaga kenyamanan pasangan dan sebagai bentuk penghormatan satu sama lain.
Hubungan suami istri sebaiknya dilakukan di tempat yang tertutup, seperti kamar, agar tidak dilihat atau terdengar oleh orang lain, termasuk anak-anak. Hal ini untuk menjaga privasi dan kesopanan.
Islam menganjurkan untuk bersikap lembut dan penuh kasih sayang kepada pasangan. Suami dan istri hendaknya memperlakukan satu sama lain dengan kelembutan dan perhatian, tanpa tergesa-gesa atau kasar.
Berhubungan suami istri saat istri sedang haid atau nifas diharamkan dalam Islam. Namun, suami masih boleh melakukan hal-hal yang bersifat kasih sayang atau keintiman lainnya, selama tidak berhubungan secara fisik.
Islam melarang keras berhubungan suami istri melalui dubur (liwat) karena dianggap bertentangan dengan fitrah manusia dan bisa mendatangkan bahaya kesehatan.
Suami dan istri hendaknya saling memperhatikan kenyamanan dan perasaan masing-masing. Jangan memaksa pasangan jika ia tidak siap atau tidak nyaman. Keduanya harus sepakat dan berada dalam suasana yang saling menyenangkan.
Setelah berhubungan suami istri, keduanya wajib mandi junub (mandi wajib) sebelum melaksanakan ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur'an, atau aktivitas lainnya yang membutuhkan kesucian.
Disarankan untuk berhubungan pada waktu yang tepat, seperti di malam hari atau di waktu-waktu yang tidak mengganggu ibadah atau aktivitas penting lainnya. Sebaiknya tidak berhubungan pada waktu-waktu yang dilarang, seperti saat waktu subuh telah masuk dan dekat waktu shalat.
Dalam Islam, suami dan istri memiliki hak dan kewajiban satu sama lain dalam hubungan. Suami berkewajiban memperhatikan hak-hak istri, termasuk memenuhi kebutuhan emosional dan fisik, begitu pula sebaliknya.
Setelah berhubungan, suami istri dilarang menceritakan detail hubungan intim mereka kepada orang lain, karena hal ini dianggap tidak menjaga privasi dan merupakan tindakan yang tidak pantas dalam Islam.
Adab dalam berhubungan suami istri dalam Islam menekankan kesucian, kelembutan, kasih sayang, dan tanggung jawab satu sama lain.
Hubungan ini tidak hanya sekadar pemenuhan kebutuhan fisik, tetapi juga dianggap sebagai ibadah yang penuh keberkahan jika dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat Islam. (Z-12)
Setelah berhubungan suami istri, seorang Muslim wajib melakukan mandi junub atau mandi wajib agar kembali suci dan bisa melaksanakan ibadah seperti salat.
Kita sudah membahas sunah Rasulullah pada hari Jumat dalam tulisan sebelumnya. Lantas apa saja amalan yang khusus atausunah Rasul yang sebaiknya dilakukan pada malam Jumat?
Berdoa sebelum melakukan hubungan suami istri adalah bagian dari adab dalam Islam untuk memohon perlindungan kepada Allah serta keberkahan dalam hubungan tersebut.
Doa ini dianjurkan untuk dibaca sebelum berhubungan suami istri agar dilindungi dari gangguan setan, dan jika Allah memberikan keturunan dari hubungan tersebut, anak tersebut juga akan
Doa ini dimaksudkan untuk memohon perlindungan kepada Allah agar setan tidak mengganggu atau mempengaruhi hubungan tersebut, serta memohon agar keturunan yang dihasilkan dari hubungan
Hadas besar adalah keadaan tidak suci yang tidak bisa disucikan hanya dengan wudu, melainkan harus dengan mandi.
Tujuannya untuk menghilangkan hadats besar agar seseorang kembali suci dan dapat melaksanakan ibadah seperti shalat, puasa, dan membaca Al-Qur’an.
Mandi wajib dilakukan ketika seseorang mengalami hadats besar, misalnya setelah mimpi basah (keluar air mani saat tidur), berhubungan suami istri, haid dan nifas bagi wanita
Mandi wajib merupakan ibadah fisik untuk mensucikan diri dari hadas besar, dan merupakan syarat sahnya beberapa ibadah dalam Islam. Niat dan meratakan air ke seluruh tubuh
Mandi wajib diperlukan setelah seseorang mengalami beberapa kondisi tertentu yang menjadikan mereka terkena hadas besar.
Mandi wajib adalah membasahi seluruh tubuh dengan air suci lagi menyucikan disertai niat, untuk menghilangkan hadas besar seperti setelah berhubungan suami istri (junub)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved