Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
MANDI wajib atau mandi besar adalah salah satu kewajiban bagi seorang Muslim setelah mengalami hadats besar, seperti haid, nifas, atau junub.
Bagi Muslimah, mandi wajib setelah haid adalah langkah yang penting untuk kembali ke keadaan suci sehingga bisa menjalankan ibadah seperti sholat dan puasa.
Baca juga : Bagaimana Langkah-Langkah Mandi Wajib Setelah Haid? Ini Dia Niat, Hukum, dan Keutamaannya
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang niat, tata cara mandi wajib setelah haid, serta dalil-dalil yang mendasarinya.
Niat adalah rukun pertama dalam mandi wajib yang harus dilakukan dengan benar.
Niat ini diucapkan dalam hati sebelum memulai mandi, dan niatnya adalah untuk menghilangkan hadats besar yang disebabkan oleh haid. Berikut adalah niat mandi wajib yang disarankan:
Baca juga : Cara Mandi Wajib yang Benar Menurut Al-Qur'an, Perhatikan Agar Ibadah Diterima
"Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal haidil fardhi lillahi ta'ala."
"Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar dari haid, fardhu karena Allah Ta'ala."
Niat ini menegaskan tujuan mandi sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, yang diwajibkan setelah selesainya masa haid.
Baca juga : Doa Agar Haid Cepat Keluar, Waktu Terbaik dan Tips Ampuh
Dalil yang menyebutkan tata cara bersuci Rasulullah SAW terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA. Berikut dalilnya:
Artinya:
Dari Aisyah RA, ia berkata: "Rasulullah SAW apabila mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua tangan, kemudian mencuci kemaluan, kemudian berwudhu seperti wudhu untuk sholat, kemudian mengambil air dan menyela pangkal-pangkal rambutnya dengan jari-jari, kemudian mencurahkan air ke atas kepalanya tiga kali, lalu mengguyurkan air ke seluruh tubuhnya." (HR. Muslim, No. 316)
Baca juga : Doa Setelah Haid dan Artinya Beserta Tata Cara yang Benar
Hadits ini menjelaskan tata cara mandi besar yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, termasuk mencuci kedua tangan terlebih dahulu sebelum memulai bagian lainnya dari wudhu dan mandi.
Hadits ini menjadi landasan bagi praktik mencuci tangan tiga kali dalam tata cara mandi wajib atau mandi junub.
Berikut adalah langkah-langkah tata cara mandi wajib yang benar, berdasarkan sunnah Rasulullah SAW:
Langkah pertama adalah mencuci kedua tangan sebanyak tiga kali, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW mencuci tangan beliau sebelum memasukkan ke dalam air.
Setelah mencuci tangan, bersihkan bagian tubuh yang terkena najis, terutama area kemaluan. Gunakan tangan kiri untuk membersihkannya, dan setelah itu mencuci tangan kiri hingga bersih.
Sunnah berikutnya adalah berwudhu sebelum mandi.
Berwudhu ini dilakukan seperti wudhu untuk sholat, dimulai dari mencuci tangan, berkumur, mencuci wajah, mencuci tangan hingga siku, mengusap kepala, dan mencuci kaki.
Setelah berwudhu, guyur kepala tiga kali hingga seluruh rambut basah dan air merata ke seluruh kulit kepala.
Ini merupakan sunnah yang ditekankan dalam mandi wajib.
Guyurlah seluruh tubuh dengan air dimulai dari sisi kanan, lalu kiri, dan pastikan air mengalir hingga ke seluruh bagian tubuh tanpa ada yang terlewat.
Pastikan untuk menggosok bagian tubuh yang sulit dijangkau, seperti sela-sela jari, di belakang telinga, dan lipatan tubuh lainnya, agar air merata.
Hukum mandi wajib setelah haid dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadits sebagai kewajiban yang harus dipenuhi oleh seorang Muslimah. Di bawah ini adalah beberapa dalil yang menjadi landasan kewajiban mandi wajib:
Artinya:
"Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: 'Itu adalah suatu kotoran.' Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS. Al-Baqarah: 222)
Artinya:
"Rasulullah SAW apabila mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua tangan, kemudian berwudhu seperti wudhu untuk sholat, kemudian memasukkan jari-jari beliau ke dalam air, dan menyela pangkal-pangkal rambut dengan jari-jarinya, kemudian mencurahkan air pada kepalanya tiga kali dengan kedua tangan, kemudian beliau mengguyurkan air pada seluruh tubuhnya." (HR. Muslim)
Setelah mandi wajib, disunnahkan untuk membaca doa sebagai bentuk kesyukuran dan peneguhan niat. Doa yang dibaca adalah sebagai berikut:
Artinya:
"Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya."
Mandi wajib bukan hanya membersihkan tubuh secara fisik, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam. Dalam Islam, kesucian adalah syarat utama untuk melaksanakan berbagai ibadah. Mandi wajib setelah haid memberikan kesempatan bagi seorang Muslimah untuk kembali suci, sehingga ia bisa melaksanakan sholat, puasa, dan ibadah lainnya dengan khusyuk.
Rasulullah SAW bersabda:
Artinya:
"Bersuci itu separuh dari iman." (HR. Muslim)
Mandi wajib setelah haid adalah ibadah yang harus dilakukan setiap Muslimah dengan niat yang benar dan tata cara yang sesuai dengan sunnah.
Dengan memahami dalil-dalil yang mendasari mandi wajib dan mengikuti tata cara yang benar, seorang Muslimah dapat memastikan bahwa ibadahnya diterima oleh Allah SWT.
Semoga panduan ini dapat membantu Anda dalam melaksanakan mandi wajib dengan lebih khusyuk dan sempurna. (Z-10)
Ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi siklus menstruasi, termasuk stres, perubahan berat badan, atau kondisi medis tertentu. Namun, jika haid telat dalam waktu yang lama
Terdapat mekanisme agar selama ibadah haji tidak haid, biasanya yang umum dilakukan adalah menundanya dengan mengonsumsi obat hormon.
Perempuan di Indonesia masih merasa malu atau enggan membicarakan topik seputar menstruasi atau gangguan reproduksi yang berakibat pada kesehatan di masa mendatang.
Hari pertama menstruasi dihitung dari hari di mana darah keluar dalam jumlah yang banyak, bukan dalam bentuk bercak.
Doa merupakan bentuk ikhtiar spiritual, namun penting juga untuk diiringi dengan usaha fisik seperti menjaga pola makan yang sehat, istirahat yang cukup, dan berkonsultasi dengan dokter
Setelah melewati masa haid, seorang perempuam Muslim diwajibkan melakukan mandi besar (mandi wajib) agar dapat kembali melaksanakan ibadah
Menjelang Hari Raya Idul Adha, umat Islam disunnahkan untuk menyambutnya dengan keadaan suci dan bersih. Salah satu cara menyambut hari besar ini adalah dengan melakukan mandi wajib
Tujuannya untuk menghilangkan hadats besar agar seseorang kembali suci dan dapat melaksanakan ibadah seperti shalat, puasa, dan membaca Al-Qur’an.
Mandi wajib dilakukan ketika seseorang mengalami hadats besar, misalnya setelah mimpi basah (keluar air mani saat tidur), berhubungan suami istri, haid dan nifas bagi wanita
Mandi ini wajib dilakukan agar seseorang dapat melaksanakan ibadah, seperti salat, dengan kondisi suci.
Mandi wajib adalah membasahi seluruh tubuh dengan air suci lagi menyucikan disertai niat, untuk menghilangkan hadas besar seperti setelah berhubungan suami istri (junub)
Panduan lengkap niat mandi wajib pria: tata cara, doa, dan hal penting lainnya. Bersuci dengan benar, ibadah pun tenang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved