Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
BEBERAPA waktu terakhir, penderita diabetes mengalami peningkatan. Hal itu disebabkan konsumsi gula secara berlebihan.
Fenomena itu diperkuat dengan berbagai jenis makanan kemasan yang menarik konsumen. Padahal kandungan gula di dalamnya berlebihan. Sehingga konsumen perlu selektif dalam memilih makanan yang tepat untuk dikonsumsi.
Erwin Setiawan, konten kreator sekaligus anak pangan Indonesia mengingatkan pentingnya mengetahui nutrisi dalam komposisi makanan ultra process food.
Baca juga : Percepat Regulasi Pelabelan Warna Kandungan Gula di Produk Kemasan
"Kenali nut fact dalam makanan dengan baik ya, makanan ultra process food terkadang membuat kita terkecoh. Industri makanan kerap kali membuat kemasan yang jika dilihat secara sepintas sehat, namun jika lihat nut (nutrition) fact dan komposisinya ternyata menggunakan pemanis," ujar Erwin dalam webinar "Pilih Makanan dengan Bijak : Lindungi Keluarga dari Risiko Diabetes dan Gimmick pada Kemasan", Jumat (6/9).
Menurut Erwin, Ultra Process Food adalah makanan yang sudah diubah bentuk aslinya dengan tambahan zat aditif seperti pewarna, pemanis, dan pengawet. Tambahan zat ini dapat membuat ketergantungan pada konsumen.
Selain itu, makanan ini mengandung gula yang tinggi, lemak dan garam yang tinggi pula. Contohnya, minuman manis, roti kemasan, kue kering, makanan ringan gurih, es krim, sereal, dan makanan beku.
Baca juga : Kasus Anak Cuci Darah karena Gagal Ginjal juga Banyak Ditemukan di Jawa Barat
Sebuah penelitian menunjukan orang diet yang mengkonsumsi makanan ultra Proccess setiap hari akan mengalami kenaikan berat badan sebesar 0,4 kg. Sebaliknya orang yang mengonsumsi makanan makanan utuh atau tidak diproses akan kehilangan berat badan.
Erwin menyebut hal itu disebabkan kandungan zat dan kalori yang ada di dalam makanan UPF.
"Orang kerap kali mengkonsumsi makanan ultra process food saat diet. Padahal itu dapat menyebabkan berat badan naik. Hal itu disebabkan kepadatan kalori, rendah serat, tinggi lemak dan garam dalam UPF," ungkap Erwin.
Baca juga : Berapa Jumlah Maksimal Konsumsi Gula untuk Anak Per Hari? Ini Batasnya Sesuai Usia
Erwin mengaku pernah diberi tahu ada seorang anak yang jarang makan karena lebih memilih minum susu rasa strawberry. tetapi berat badannya naik atau gemuk.
"Gue pernah diberi tahu oleh salah satu orangtua. Anaknya itu sering minum susu rasa strawberry kurang lebih 8 kaleng dan jarang mau makan, namun ia gemuk," lanjutnya.
Terkadang kita terjebak dengan makanan yang mengandung gula. Faktanya, gula tidak hanya memiliki rasa manis, ada juga gula gurih. Gula manis terdapat pada selai coklat, sedangkan gula gurih terdapat pada terigu.
Baca juga : Kenali Kadar Ideal Konsumsi Gula pada Orang Dewasa dan Anak
Erwin mengatakan jika dalam makanan terkandung gula manis dan gula gurih akan berbahaya bagi kesehatan.
"Parahnya jika dalam satu makanan ada gula manis dan gula gurih itu gulannya Dobel dan akan berisiko terhadap kesehatan kita ya karena ada kandungan molekul glukosa di dalamnya," ungkap Erwin.
Glukosa merupakan nama lain dari gula. Tepung terigu juga termasuk gula gurih, karena mengandung glukosa.
Lebih lanjut Erwin menyarankan konsumen membaca label nutrisi sebelum membeli. Label itu akan menjelaskan kadar gula, garam, dan lemak dalam produk itu.
Erwin mengajarkan cara mengetahui nutrisi yang terkandung dalam makanan UPF.
Konten kreator itu menyampaikan makanan ultra proccess food tidak dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari. "Ultra process food kurang direkomendasikasikan untuk dikonsumsi setiap hari dalam jumlah berlebih karena akan menyebabkan efek negatif ke dalam tubuh," pungkasnya.
Dr Shane Tuty Cornish, CBS, IBCLC mengatakan diabetes sekarang ini meningkat pada anak-anak, karena keseringan konsumsi makanan yang tidak dianjurkan.
"Diabetes itu penyakit tahunan ya, diabetes dimulai sejak kecil jadi orangtua wajib memperhatikan anak-anaknya. Anak-anak sudah ketagihan dengan makanan yang disajikan sekarang ini," ungkap Shane.
Shane menjelaskan ada 2 diabetes pada anak. Tipe pertama terjadi pada anak usia 4-7 tahun karena sel imun yang menyerang pankreas. Sedangkan tipe kedua terjadi pada usia remaja karena gaya hidup yang buruk, seperti jarang bergerak, konsumsi makanan tinggi gula dan daging olahan.
"Gaya hidup remaja sekarang selalu menghabiskan banyak waktu dengan HP, itu membuat mereka jarang bergerak. Kalau mau harus diubah pola hidup seperti itu," ungkapnya.
Sejumlah gejala akan terlihat saat anak menderita diabetes. Di antaranya sering merasa haus, sering lapar, mudah kelelahan, penglihatan buram, penurunan berat badan, mudah tantrum atau perubahan perilaku, nafas berbau buah, dan sering buang air kecil.
Sebagai upaya pencegahan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua. Di antaranya meminimalisir penggunaan gadget, biarkan anak-anak bermain bersama dengan anak-anak lain agar ia tetap bergerak, dan rutin konsumsi makanan, sehat, bergizi dan bervariasi.
"Kalau mau anaknya sehat, sebagai orangtua harus rubah pola hidup terlebih dahulu, sebab anak-anak cendrung mengikuti pola hidup orang tuanya sendiri," pungkas Shane. (Z-3)
Badan POM juga telah memperkenalkan label Pilihan Lebih Sehat sejak 2019. Sayangnya, label itu dinilai belum mampu secara langsung menunjukkan kadar GGL dalam produk makanan.
Membaca label gizi pada kemasan makanan dan minuman menjadi langkah penting untuk mengontrol asupan gula harian.
Mengonsumsi makanan dan minuman dengan kandungan gula tinggi dapat memicu obesitas serta meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) dan International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG) melanjutkan penggarapan tahap pilot project implementasi e-labeling.
Kewajiban penerapan nutri-level juga akan dibuat sejalan antara pangan olahan yang ditetapkan oleh Badan POM dengan pangan olahan siap saji yang ditetapkan oleh Kemenkes.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved