Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

UNU Yogyakarta Buka Ruang Kampus untuk Apresiasi Karya Seni

Ardi Teristi
01/9/2024 10:55
UNU Yogyakarta Buka Ruang Kampus untuk Apresiasi Karya Seni
Konferensi pers pameran seni rupa Indonesia 100 di Kampus Terpadu UNU Yogyakarta.(MI/ARDI TERISTI)

SEKITAR 69 seniman dengan total 99 karya mengikuti pameran seni rupa Indonesia 100 di Kampus Terpadu UNU Yogyakarta, 31 Agustus hingga 30 September 2024. Kegiatan ini pun ingin lebih mendekatkan mahasiswa dengan Seni-Budaya.

Rektor UNU Yogyakarta, Widya Priyahita menjelaskan, pameran ini mengukuhkan eksistensi kehadiran Galeri Seni NUsantara sebagai galeri seni pertama di kampus, terutama di kampus NU. 

"Pameran ini merupakan pameran kedua Galeri Seni NUsantara UNU Yogyakarta. Pameran perdana digelar awal tahun ini, Memoar 24101 yang bertepatan dengan momen Harlah NU dan peresmian Kampus Terpadu oleh Presiden RI Joko Widodo," terang dia, Sabtu (31/8).

Baca juga : Canvas of Dreams, Wadah Eksplorasi Kreativitas Seniman Muda Indonesia

Tema yang dihadirkan masih dalam suasana peringatan HUT Kemerdekaan RI. Selain itu, tema ini juga selaras dengan prinsip NU, hubhul wathon minal iman, cinta tanah air adalah sebagian dari iman.

"Kehadiran gedung Kampus Terpadu yang modern dan ramah lingkungan membuat UNU Yogyakarta memiliki itikad untuk memanfaatkan sudut-sudut kampus sebagai ruang apresiasi karya seni yang dapat diakses siapa saja," tuturnya.

Ia menyatakan, lebih dari sekadar tempat memajang karya seni, Galeri Seni NUsantara dapat mendekatkan esensi karya seni ke civitas dan khalayak luas. "Karya seni adalah medium olah rasa, mengasah kepekaan kita terhadap sekitar, menumbuhkan sisi apresiasi kita pada estetika, dan ujungnya meluaskan khazanah kemanusiaan kita," papar dia.

Baca juga : Gelar International Education Expo, ICAN Hadirkan Universitas Luar Negeri Terkemuka untuk Calon Mahasiswa

Melalui pameran ini, Widya berharap Galeri Seni NUsantara terus berkembang dan menginspirasi kampus-kampus lain untuk menyediakan ruang-ruang ekspresi seni. Hal ini akan menjadikan seni sebagai kebutuhan bagi mahasiswa dan generasi muda.

"Ke depan, civitas, nahdliyin, dan masyarakat luas juga dapat mengadakan pameran di UNU Yogyakarta sebagai rumah budaya," kata dia.

Salah satu seniman yang mengikuti pameran ini adalah Edi Sunaryo. Galeri Seni NUsantara ini akan mempunyai ciri khas karena memiliki misi pendidikan dan berada di perguruan tinggi. "Bakat-bakat baru di dunia seni juga diberi tempat dengan adanya karya-karya mahasiswa di pameran kali ini. Seniman muda itu ide-denya gila banget," papar dia.

Baca juga : Di Career Day MGBK, ATVI Paparkan Transformasi Jadi Institut Media Digital Emtek

Kurator Indonesia 100%, A. Anzieb menyebut pameran ini menunjukkan beragamnya proses kreatif penciptaan karya oleh para perupa, terutama melalui pemahaman kultur Nusantara yang inklusif. Menurutnya, seni di Indonesia diisi oleh budaya masyarakat lisan yang menggunakan intuisi, imajinasi, pengalaman, narasi, hingga keyakinan/religiusitas sebagai sebuah kecerdasan perasaan.

Namun, di sisi lain, berkembang pula seni wacana dari Barat yang mengutamakan kecerdasan pikiran.

"Perhelatan seni wacana umumnya yang sering menonjol adalah kehebohannya yang lebih besar ketimbang hasil yang dicapai. Dengan kata lain, pesan yang terdapat dalam karyanya justru tidak pernah sampai, berhenti pada retorika dan eksistensi sebagai ujungnya, karena banyak yang kehilangan otentitas cara berfikir kelokalannya," paparnya.

Baca juga : Buka Peluang Pendidikan Global di International Education Expo 2024 Jakarta & Tangerang

Pameran ini, kata dia, hendak mengatakan, dunia dan kesenian Indonesia sesungguhnya terang, penuh keberagaman, tapi sekaligus juga menunjukkan 
adanya dunia yang kabur dan kehilangan ungkapan.

"Indonesia 100%? akan membuka berbagai kemungkinan, falsafah lokal-kultural dan tafsir serta pengandaian-pengandaian sebagai produksi pengetahuan yang khas Indonesia dengan berbagai pilihan medium/bahasa artistik hari ini," kata dia.

Serangkaian kegiatan juga akan digelar untuk memeriahkan pameran ini, seperti peresmian Gus Dur Corner UNU Jogja, Gus Dur Memorial Lecture, dan Orasi Budaya oleh Garin Nugroho. Salah satu yang spesial adalah pembacaan puisi oleh GKR Mangkubumi bersama sejumlah rektor dan budayawan Yogyakarta, pentas monolog, penampilan pianis dan musik keroncong, hingga stand up comedy, hingga Gema Sholawat Nusantara bersama Gus Yusuf Macul Langit bersama para jemaahnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya