Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEORANG mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Program Studi Anestesi Universitas Diponegoro (Undip), dr. Aulia Risma Lestari, ditemukan tewas pada 12 Agustus 2024 malam di kamar kosnya. Aulia diduga bunuh diri akibat perundungan.
Baca juga : BESS Plus, Bedah Sayatan Kecil Atasi Saraf Kejepit
Tak hanya itu, menurut informasi dari pihak keluarga, dr. Aulia sebelumnya juga telah didiagnosis menderita sakit akibat saraf terjepit.
Pernahkah kamu merasakan rasa nyeri yang tajam, kesemutan, rasa tersetrum, atau mati rasa pada area tubuh? Itu merupakan gejala dari saraf terjepit. Saraf terjepit atau dalam istilah medis disebut hernia nukleus pulposus (HNP) merupakan kondisi di mana saraf tertekan oleh jaringan di sekitarnya.
Untuk menghindari kondisi saraf terjepit, kamu bisa mengikuti beberapa tips dan trik berikut, seperti dilansir dari situs Rumah Sakit EMC.
Baca juga : Ingin Menaikkan Berat Badan Secara Sehat? Yuk Simak
1. Menjaga Postur Tubuh
Risiko saraf terjepit meningkat apabila tidak menjaga postur tubuh dengan baik. Sebaiknya hindari posisi membungkuk, duduk dengan durasi waktu yang terlalu lama atau tidur dalam posisi yang salah.
2. Peregangan secara Teratur
Baca juga : Angkat Beban Bisa Mencegah Penyakit Degeneratif, Berikut Tipsnya
Melakukan peregangan dapat memberikan fleksibilitas dan membuat kekuatan otot dapat terjaga. Peregangan juga bisa mengurangi tekanan pada tulang belakang, sehingga mencegah terjadinya saraf terjepit.
3. Rutin Berolahraga
Berolahraga secara rutin juga bisa mencegah terjadinya saraf terjepit. Olahraga memberikan stabilitas tambahan pada otot-otot yang terdapat di sekitar tulang. Hal ini dapat mengurangi tekanan pada saraf.
Baca juga : Cegah Bertambah Parah, Lakukan Srining Awal Skoliosis pada Anak
4. Teknik Mengangkat Beban
Mengangkat beban dengan teknik yang kurang tepat dapat menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko saraf terjepit. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari teknik angkat beban yang benar sebelum melakukan olahraga tersebut.
5. Gerakan Mendadak
Gerakan yang mendadak, seperti memutar tubuh secara tiba-tiba atau mengangkat beban tanpa persiapan dapat meningkatkan risiko cedera dan tekanan tiba-tiba pada otot dan saraf. Oleh karena itu, kamu bisa bergerak secara perlahan saja untuk menghindari saraf terjepit.
6. Menjaga Berat Badan
Berat badan berlebih berdampak pada postur tubuh yang buruk, mengakibatkan kompresi saraf di area tersebut. Oleh karena itu, penting untuk menjaga berat badan agar tetap ideal guna membantu mengurangi tekanan pada seluruh tubuh.
7. Beristirahat
Setelah melakukan aktivitas seharian yang cukup padat, berilah waktu untuk tubuh mendapatkan istirahat yang cukup. Beristirahat yang cukup dapat memberikan kesempatan bagi tubuh untuk memperbaiki dan memelihara jaringan, serta mengurangi risiko ketegangan yang menyebabkan saraf terjepit. (M-4)
Tian mulanya dilakukan penahanan selama 20 hari di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Agung.
Salah satu risiko kesehatan yang kerap dialami anak saat mudik adalah demamc
Rasa sakit dalam cinta dapat dialami oleh siapa saja, baik mereka yang sedang menjalin hubungan maupun yang mengalami perpisahan.
Pusing memiliki sensasi yang lebih ke perasaan, seperti merasakan berputar, sensasi tidak seimbang atau bergoyang sementara sakit kepala memiliki sensasi bermacam-macam tapi umumnya nyeri.
orang menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan selama musim dingin, meningkatkan risiko penularan virus.
PERNAHKAH Anda memerhatikan bahwa di musim dingin, rasa sakit dan nyeri Anda bertambah parah atau mengalaminya lebih sering? Mungkin ada hubungannya dengan suhu dingin di luar.
Kebiasaan duduk terlalu lama dapat menyebabkan area tulang belakang mengalami kekakuan, dan menimbulkan tekanan pada otot.
Kalau ada nyeri yang tidak membaik dengan obat, kemudian nyerinya mulai menjalar berarti ada penekanan pada syaraf pusatnya.
Rasa sakit ini bisa bersifat ringan hingga parah, berlangsung sebentar atau menetap dalam jangka waktu lama (kronis), dan bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari.
Batu ginjal terbentuk dari endapan mineral, garam, dan zat sisa lainnya yang mengkristal akibat kebiasaan kurang minum.
Jangan terjebak mitos seputar nyeri pinggang dan punggung, serta saraf kejepit. Mari pahami penjelasan dokter berikut ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved