Kemenag Paparkan Peran Pemerintah dan Agama untuk Capai SDGs dalam G20 di Brazil

Despian Nurhidayat
29/8/2024 15:09
Kemenag Paparkan Peran Pemerintah dan Agama untuk Capai SDGs dalam G20 di Brazil
G20 Brasil(AFP)

DIRJEN Bimas Islam, Kementerian Agama, Kamaruddin Amin mengungkapkan pentingnya keterlibatan pemerintah dalam kemitraan multistakeholder untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Hal itu diungkapkan Kamaruddin dalam acara G20 Interfaith Forum di Brasilia, Brazil.

Kamaruddin mengatakan, pemerintah memiliki tanggung jawab untuk mendorong perubahan melalui kebijakan dan alokasi sumber daya yang tepat.

"Pemerintah memiliki peran penting dalam kemitraan ini. Sebagai pembuat kebijakan dan regulator, pemerintah dapat menciptakan lingkungan kolaboratif yang mendukung berbagai upaya untuk mencapai tujuan bersama," ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Kamis (29/8).

Baca juga : Menteri Keuangan G-20 Serukan Pajak Progresif untuk Orang Superkaya

Kamaruddin juga menyoroti peran agama dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, organisasi serta tokoh dan pemuka agama telah lama berada di garis depan perubahan sosial, mengadvokasi keadilan, kasih sayang, dan pengelolaan lingkungan.

"Agama dapat berfungsi sebagai motivator atau inspirasi kuat untuk terlibat dalam praktik-praktik berkelanjutan," tambahnya.

Sebagai anggota Partnership for Religion and Development (PaRD), Kemenag berkomitmen memajukan SDGs melalui pendekatan keagamaan. Sejak pertemuan PaRD pertama di Bali pada November 2022, Kemenag aktif berpartisipasi dalam berbagai inisiatif yang menitikberatkan integrasi nilai-nilai agama dalam pencapaian SDGs.

Baca juga : Indonesia Usulkan Tiga Program Hapus Kemiskinan Ekstrem di GAAHP G20

Di tenpat yang sama, Kasubdit Edukasi, Inovasi, dan Kerja Sama Zakat dan Wakaf, Muhibuddin, mengatakan, Kemenag telah meluncurkan sejumlah program untuk mendukung SDGs.

"Kami menginisiasi Kampung Zakat, Kota Wakaf, Inkubasi Wakaf Produktif, dan KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat untuk pengurangan kemiskinan dan memperkuat ketahanan masyarakat," ujar Muhibuddin.

Program Kampung Zakat, misalnya, bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan dana zakat secara optimal. Program ini tidak hanya memberi bantuan material, tetapi juga pelatihan keterampilan dan pengembangan ekonomi lokal, sehingga masyarakat dapat mandiri secara ekonomi.

Selain itu, Kemenag juga memperkenalkan program Kota Wakaf dan KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat. Program ini fokus pada pemanfaatan dana wakaf secara produktif, termasuk pengelolaan wakaf hutan dan program lainnya yang mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, Kemenag mengembangkan Sistem Peringatan Dini berbasis masyarakat dan menciptakan 1.000 Kampung Moderasi Beragama untuk mendorong perdamaian dan moderasi beragama di masyarakat. September mendatang, Kemenag juga akan menggelar International Symposium on Innovative Majid 2024 yang akan membahas peran agama dan rumah ibadah dalam mitigasi perubahan iklim. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya