Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MENTERI Sosial Tri Rismaharini, menempuh perjalanan menantang guna menyalurkan bantuan untuk Suku Anak Dalam (SAD) yang mendiami pedalaman hutan Desa Hajran, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. Warga Suku Anak Dalam yang juga dikenal sebagai Orang Rimba, sedang menjalani tradisi "melangun," yaitu berpindah tempat akibat kedukaan, biasanya karena meninggalnya anggota kelompok.
Risma mengunjungi dua lokasi yang menjadi tempat tinggal sementara warga Suku Anak Dalam. Lokasi pertama berada di perkebunan kelapa sawit milik perusahaan, sedangkan lokasi kedua berada di kawasan Hutan Tanaman Industri. Perjalanan dimulai dari Simpang Koto Boyo yang merupakan pemukiman masyarakat yang berada di Jalan Lintas Muara Tembesi – Sarolangun.
Rombongan Risma harus menempuh perjalanan selama dua jam untuk mencapai lokasi pertama. Medan yang dilalui cukup berat dengan jalan yang belum beraspal dan berdebu, serta turunan curam dan tanjakan tajam di beberapa titik. Kecepatan kendaraan harus dibatasi hingga 30 kilometer/jam karena kondisi jalan yang rusak, dan hanya kendaraan tinggi yang mampu melewati rute ini.
Baca juga : Masuk DTKS, Warga Anak Dalam Dapat Akses BST dan BPNT
Risma mengakui bahwa penyaluran bantuan kepada Suku Anak Dalam menghadapi tantangan yang tidak mudah. Selain medan yang sulit, pola hidup Suku Anak Dalam yang sering berpindah tempat menjadi hambatan tersendiri.
"Kemarin, kami kesulitan menemukan saudara-saudara kami Suku Anak Dalam. Dari pagi hingga sore, baru bisa bertemu," ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Rabu (21/8).
Menurutnya, bantuan harus segera disalurkan mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu menyulitkan warga Suku Anak Dalam mendapatkan bahan makanan.
Baca juga : Ratusan Orang Rimba Bersemangat Meriahkan Hari Kemerdekaan
Selama masa "melangun," warga Suku Anak Dalam membangun tenda sederhana dari terpal yang diikatkan pada pepohonan, tanpa dinding, alas, kasur, atau bantal. Meskipun hidup secara nomaden, beberapa warga sudah memiliki sepeda motor.
Namun, tradisi berpindah tempat menyebabkan beberapa warga tidak memiliki kartu identitas, sehingga mereka tidak bisa tercatat sebagai penerima bantuan sosial. Risma berupaya membujuk warga Suku Anak Dalam untuk melakukan perekaman data, meskipun tetap menghormati kearifan lokal yang melarang pengambilan foto terhadap wanita dan remaja. Proses perekaman ini akan melibatkan kerja sama antara pemerintah daerah dan Kementerian Sosial.
"Kami memiliki kelompok yang sebagian besar anggotanya sudah memiliki kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK), meskipun masih ada yang belum. Jadi, belum 100 persen tercakup," ujar Tumenggung Ngalembo, kepala suku Suku Anak Dalam.
Risma bertemu dengan beberapa kelompok di dua lokasi yang berbeda. Di lokasi pertama, dia bertemu dengan Tumenggung Ngalembo, Tumenggung Ngalembu, dan Tumenggung Jelitai. Di lokasi kedua, Risma bertemu dan berdialog dengan Tumenggung Nyenong, Tumenggung Minang, dan Tumenggung Ngirang.
Kementerian Sosial memberikan berbagai macam bantuan kepada warga Suku Anak Dalam, termasuk 270 unit terpal, 125 unit tikar, 250 lembar kasur, 500 lembar selimut, 135 unit tenda keluarga portabel, dan 1 unit tenda dome/tenda induk. Bantuan sandang juga disalurkan, seperti sarung untuk laki-laki dan perempuan, pakaian dalam, handuk, pakaian anak, serta pakaian dewasa. Selain itu, bantuan sembako, alat kebersihan diri, alat permainan edukatif dan nutrisi anak, serta alat olahraga juga diberikan. Bantuan tersebut diberikan kepad 125 keluarga dari dua kelompok Suku Anak Dalam.
Meluasnya kebakaran di lahan gambut di Desa Gambut Jaya tersebut, lantaran sulitnya pekerjaan pemadaman di lahan gambut yang kubahnya mencapai kedalaman 15 meter.
Penangkapan daun ganja kering yang terbilang terbesar di wilayah Jambi dalam lima tahun terakhir itu, berawal dari laporan masyarakat.
Kepolisian Resort Kota Jambi, Polda Jambi menggiring seorang wanita yang diduga hendak menyelundupkan narkoba jenis sabu ke dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Jambi.
Tujuh bulan buron, Agus Kurnia Saputra, pembunuh sadis janda cantik Eli Jumini binti Nardam, 45, di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, berhasil ditangkap polisi di negeri jiran Malaysia.
KOMISI XII DPR RI menyoroti secara serius dampak krisis ekologi akibat aktivitas pertambangan batu bara di Provinsi Jambi, terutama kelalaian reklamasi pascatambang oleh perusahaan
Seperti diberitakan, tauke ilegal drilling Iyan Kincai merupakan buronan Polda Jambi semenjak Agustus 2024, dalam dugaan terlibat kejahatan serupa.
Sekolah Rakyat bukan merupakan program Kemensos, melainkan langsung dari Presiden Prabowo, yang tahun ini diharapkan 100 SR bisa memulai operasional.
Di hadapan para siswa, Gus Ipul sekolah gratis berasrama ini untuk menjangkau anak-anak dari keluarga kurang mampu yang belum terjangkau pendidikan karena keterbatasan biaya.
"Kekuasaan itu kan alat. Alat untuk memperjuangkan saudara-saudara kita yang tertindas, alat untuk memperjuangkan saudara-saudara kita yang masih miskin."
Banyak anak yang sudah putus sekolah ternyata enggan kembali bersekolah, bahkan sebagian sudah melewati usia sekolah dasar.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa belum semua peralatan Sekolah Rakyat berada di masing-masing lokasi karena terkendala pengiriman dan lain sebagainya.
Sebelum memulai MPLS, para siswa akan menjalani Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang meliputi pengecekan tekanan darah, mata, telinga, dan berbagai tes kesehatan lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved