Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dokter: Menunda imunisasi, Anik Berisiko Mudah Terinfeksi Penyakit

Indrastuti
19/8/2024 15:16
Dokter: Menunda imunisasi, Anik Berisiko Mudah Terinfeksi Penyakit
Seorang anak mendapatkan imunisasi polio tahap kedua saat Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024 di Kantor Desa Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Selasa (13/8/2024).(ANTARA/NYOMAN HENDRA WIBOWO)

DOKTER Spesialis Anak Eka Hospital BSD Tangerang Arnold Soetarso mengatakan menunda atau tidak memberikan imunisasi kepada anak dapat berisiko tinggi.

"Anak yang tidak imun akan lebih mudah terinfeksi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Selain itu penundaan imunisasi dapat menyebabkan kekebalan kelompok terganggu, sehingga penyakit dapat kembali menyebar," ucapnya di Tangerang, Banten, Senin (19/8).

Ia menuturkan imunisasi merupakan salah satu prosedur penting untuk melindungi anak dari berbagai penyakit berbahaya. Dengan memberikan imunisasi, kata dia, tubuh anak akan dilatih untuk memproduksi antibodi yang dapat melawan kuman penyebab penyakit.

Baca juga : Orangtua Jangan Takut Imunisasi Polio

Imunisasi adalah proses pemberian vaksin ke dalam tubuh untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar menghasilkan antibodi.

Vaksin merupakan mikroorganisme (virus atau bakteri) yang telah dilemahkan atau dibunuh, sehingga tidak menyebabkan penyakit, tetapi cukup kuat untuk merangsang produksi antibodi.

Ada beberapa manfaat imunisasi, kata dia, antara lain mencegah penyakit serius seperti polio, campak, rubella, difteri, pertusis, dan tetanus. Selain itu mencegah kematian, mencegah penyebaran penyakit, dan membentuk kekebalan kelompok.

Baca juga : PIN Polio Putaran Kedua Cerminan Orangtua Abai Imunisasi

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menetapkan jadwal imunisasi dasar yang wajib diberikan kepada anak, antara lain BCG yakni untuk mencegah tuberkulosis. Hepatitis B untuk mencegah hepatitis B.

Imunisasi DPT untuk mencegah difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Polio untuk mencegah polio. Hib untuk mencegah infeksi Hib yang dapat menyebabkan meningitis, pneumonia, dan infeksi pada darah (sepsis). Imunisasi campak, gondongan, rubella (MMR) untuk mencegah campak, gondongan, dan rubella.

"Dengan memberikan imunisasi lengkap kepada anak, maka orang tua telah memberikan perlindungan terbaik bagi masa depannya," kata Arnold Soetarso. (Ant/H-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya