Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat tengah mematangkan persiapan vaksinasi polio secara serentak di 27 kabupaten/kota pada 3-15 April dan 15-27 Mei 2023.
Jawa Barat berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) poliomyelitis atau penyakit lumpuh layu akut yang disebabkan virus polio, setelah ditemukannya seorang balita yang positif terinfeksi virus polio di Kabupaten Purwakarta pada 14 Maret lalu.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi, mengatakan, target sasaran vaksin polio itu berada di angka 3,9 juta balita usia 0-59 bulan di seluruh pelosok Jawa Barat. Sampai sejauh ini, semua tahapan vaksinasi polio serentak itu sudah dilakukan, pasca-temuan kasus polio di Purwakarta.
Dari penerbitan SK Status KLB Polio oleh gubernur, sosialisasi ke
seluruh pemda kabupaten/kota se-Jawa Barat, juga penyiapan tenaga
kesehatan sampai tingkat Puskesmas dan Posyandu. "Hari ini vaksinnya sudah dikirim dari Bio Farma," kata Dedi Supandi di Bandung, Jumat (31/3).
Ke-39 juta balita sasaran vaksin polio itu, jelas Dedi, sudah mendapat
persetujuan dari Kementerian Kesehatan. Jumlah balita tertinggi berada
di daerah Bogor yang mencapai 546 ribu balita.
"Kota Banjar terendah, hanya 12 ribuan balita. Ini karena memang rasio jumlah penduduknya yang sedikit," katanya.
Semua balita
Dia meminta semua orangtua di Jawa Barat agar membawa putra putrinya yang masih balita atau berusia 0-59 bulan ke puskesmas atau posyandu.
Tujuannya, untuk mendapatkan vaksin polio yang berkategori Sub PIN Polio ini, meski sebelumnya pernah mendapatkan vaksin polio.
"Penyakit polio ini sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan lumpuh layu akut dan anak tidak bisa berkembang," katanya.
Direktur RSUD Jampangkulon Provinsi Jawa Barat, Rochady HS Wibawa,
menegaskan pentingnya setiap balita mendapatkan vaksin polio pada
vaksinasi serentak tersebut. Secara teknis, pemberian vaksin dengan cara tetes ke mulut sebayak dua tetes.
Setiap balita harus mendapatkan vaksin polio ini secara lengkap, yakni
dengan mengikuti dua kali vaksinasi sesuai dengan jadwal tersebut, yakni pada tanggal 3-15 April dan 15-17 Mei 2023.
"Vaksin ini berasal dari virus yang dilemahkan, masuk ke perut kemudian ditangkap oleh leukosit. Leukosit ini kemudian akan jago setelah mendapatkan vaksin. Dia akan tahu cara menghadapi virus polio yang tidak lemah suatu saat," tandasnya. (N-2)
Selain vaksinasi, menjaga kebersihan dan konsumsi makanan bergizi juga menjadi langkah penting untuk pencegahan polio.
Vaksin polio adalah salah satu imunisasi wajib yang diberikan kepada bayi untuk mencegah penyakit polio, sebuah infeksi serius yang dapat menyebabkan kelumpuhan atau bahkan kematian.
Vaksin polio tidak memiliki laporan KIPI atau kejadian setelah imunisasi serius.
Anak berkebutuhan khusus harus terpenuhi kebutuhan dasarnya, termasuk imunisasi.
Jika anak sudah terkena virus polio pasti mengalami lumpuh layu dan tidak bisa kembali normal lagi.
DINAS Kesehatan DKI Jakarta melakukan sejumlah strategi untuk mengantisipasi terjadinya kasus polio di Ibukota.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved