Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Ini Alasan Vaksin Polio Jadi Syarat Jamaah Berangkat Ibadah Haji Tahun Ini

Basuki Eka Purnama
17/7/2025 04:48
Ini Alasan Vaksin Polio Jadi Syarat Jamaah Berangkat Ibadah Haji Tahun Ini
Ilustrasi--Petugas kesehatan melakukan penyuntikan vaksin kepada jamaah calon haji di Puskesmas Pamulang, Tangerang Selatan.(ANTARA/Muhammad Iqbal)

PARA pakar mengemukakan alasan vaksin polio menjadi salah satu syarat vaksinasi bagi calon jamaah sebelum berangkat ibadah haji pada tahun ini.

"Kenapa tahun ini vaksin polio dilakukan pada jamaah haji kita? Karena kita melaporkan kasus yang namanya Vaksin Derived Polio Virus
(VDPV)," kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama, Rabu (16/7).

Tjandra menjelaskan keputusan pemerintah untuk menyediakan vaksin polio bagi jamaah merupakan bentuk respon dari kebijakan Arab Saudi yang mewajibkan para pelaku perjalanan dari Indonesia mengikuti vaksinasi polio per Maret 2025.

Pemerintah Indonesia juga melaporkan adanya temuan kasus VDPV yang merupakan salah satu virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan, terutama pada kelompok rentan seperti lansia. Kasus-kasus itu ditemukan di daerah seperti Aceh dan Tasikmalaya.

"Maka, menurut regulasi kesehatan internasional, kalau ada satu negara (yang terjangkit penyakit), orang dari negara itu ketika bepergian ke negara lain menurut aturan harus divaksin," ujar dia.

Ketua Bidang Kesehatan Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Endy M Astiwata menambahkan keputusan yang diambil pasti didasari data-data perkembangan kasus yang dipantau pemerintah.

Sebagai salah satu asosiasi yang menyoroti penyelenggaraan haji dan umroh, dia menyebut Amphuri terus memperluas edukasi dan sosialisasi terkait pentingnya vaksinasi yang dianjurkan oleh pemerintah. 

Selain itu, Amphuri juga ikut mengawasi agar tidak ada pihak-pihak yang melakukan kecurangan seperti membeli kartu kuning vaksinasi.

"Itu kita awasi betul, jangan sampai seperti itu. Karena kita ingin ini bukan hanya sekadar formalitas, tapi, juga proteksi," ucap
Endy.

Dia juga meminta masyarakat tidak melihat vaksinasi polio sebagai beban, tapi, sebagai tindakan melindungi diri dari penyakit-penyakit menular selama beribadah.

Vaksinolog Dirga Sakti Rambe ikut mengatakan orang-orang yang masuk dalam kelompok rentan seperti anak-anak, lansia maupun penderita komorbid harus menjadi pihak yang mendapatkan vaksinasi lebih dulu. Kelompok rentan tetap bisa mengikuti vaksinasi selama kondisinya stabil, tenang dan tidak dalam kekambuhan.

"Jadi, jangan dibalik-balik ya, walaupun dia punya riwayat jantung, asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), segala macam, selama
dia dalam kondisi stabil, tenang, maka dia boleh bahkan sangat penting untuk divaksinasi," kata Dirga.

Dirga ikut menekankan bahwa vaksinasi bukan sekadar formalitas karena dapat melindungi kesehatan jamaah selama beribadah dari penyakit yang sering ditemukan di Arab Saudi seperti meningitis, pneumonia atau RSV. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya